[25] Min Yoongi kami

Start from the beginning
                                    

Yoongi bukan percaya diri, tapi ia yakin kalau itu terjadi pada Hoseok.

Ia menggerakkan tangannya pelan, bermaksud melepas dari genggaman Hoseok, tapi pemuda itu agaknya lebih sensitif, sampai-sampai refleks menegakkan kepala, menatap Yoongi dengan mata yang belum terbuka benar.

"Oh, emm... Yoongi hyeong—ah! Yoongi hyeong!" Hoseok membelalak di detik ke 3 setelah menyebutkan nama Yoongi. Dia sudah mau beranjak, tapi tangannya ditahan Yoongi. "Hyeong, sebentar, aku akan panggilkan dokter."

"Tidak usah, Hoseok-ah. Aku baik-baik saja."

"T-tapi—"

"Kumohon,"

Hoseok berkedip seraya berpikir, melihat wajah Yoongi yang sepertinya memang baik-baik saja, dan terlihat tak mau diganggu dulu. Ia tau betul, Yoongi sedang malas mendengar yang lainnya menceramahinya. Jadi, ia duduk lagi.

"Hyeong benar baik-baik saja?"

"Iya."

"Tidak berbohong?"

"Tidak. Oh, tolong naikkan sandaran ranjangnya, aku ingin sedikit duduk."

"Butuh yang lain?" tanya Hoseok setelah melakukan apa yang diminta kakaknya.

"Tidak."

"Katakan jika hyeong butuh sesuatu."

Yoongi menghela napas, "iya."

Hoseok tersenyum lebar, tampak bahagia sekali melihatnya sudah sadar. Namun, seperti yang ia duga, Hoseok menangis semalam, masih membekas di matanya yang sembab.

"Bagaimana keadaan Jungkook?"

"Dia sudah baik-baik saja. Operasinya berjalan dengan lancar. Manajer dan yang lainnya sedang menjaganya di sana."

Yoongi menyisir rambutnya seraya menghela lagi. Masih melekat di pikirannya, saat Jungkook nekad menembus api karena menyelamatkannya.

"Hoseok-ah,"

"Ya, hyeong?"

"Tolong antarkan aku ke kamar Jungkook. Sekarang. Aku ingin melihatnya."

Raut Hoseok mendadak berubah, ia tak menjawab, malah mengalihkan pandangannya dari Yoongi.

"Hoseok-ah? Kenapa?"

"Ah, emm, nanti saja. Hyeong belum pulih."

"Aku baik-baik saja. Cepat antarkan aku."

"Tapi, manajer hyeongnim tidak memperbolehkan hyeong keluar dari kamar sebelum meminta ijin dokter."

Yoongi mengernyit, memperhatikan lebih mata Hoseok yang berkeliaran, tak mau memandangnya. "Tidak. Kau bohong. Ada apa, Hoseok-ah?"

Tok. Tok.

Hoseok dan Yoongi sontak menatap ke pintu. Hoseok bergerak cepat untuk membukanya, yang ia pikir adalah dokter. Namun, saat pintu terbuka dan matanya bertubrukan dengan manik cokelat teduh yang dirindukan oleh semuanya, ia tersenyum hangat menyambut.

"Oh, syukurlah. Sedari tadi dia memaksa untuk ke kamar Jungkook." Ucapnya.

Yoongi menaikkan alis, penasaran dengan siapa Hoseok bicara. Beberapa sekon berikutnya, seseorang yang mengetuk pintu tadi masuk dengan wajah sembab, menatap Yoongi dengan tatapan rindu. Yoongi terdiam, tangannya diam-diam meremat selimutnya.

Yoongi itu pantang menangis. Itulah yang dikatakan ayahnya. Namun, pagi ini, tanpa diminta dan tanpa sepatah kata terucap, air matanya jatuh bebas. Perasaan rindu yang menggebu-gebu membuatnya ingin sekali berlari menubruk lelaki itu. Menghujaminya dengan banyak kekhawatiran.

"T-Tae... Taehyung..."

Kim Taehyung, pemilik senyum kotak di Bangtan, pada akhirnya kembali menjatuhkan air matanya di pagi ini setelah semalam habis-habisan menangis bersama lainnya.

"Hai, Yoongi hyeong,"

"Bodoh!" makinya tertahan, masih dengan dua tangannya yang meremat selimut. Matanya mengikuti keberadaan Taehyung yang semakin mendekatinya. "Bodoh, kau bodoh! Kenapa kau pergi, hah? Kau tau tidak seberapa keras aku mencarimu?"

Taehyung hanya diam, pelan-pelan memeluk lelaki yang masih berceloteh khas Min Yoongi.

"Aku mencarimu, bodoh. Aku menghubungi semua temanku. Mereka menemukan rumahmu, tapi kosong. Lalu, banyak botol soju, dan, dan..."

"Sshh, aku minta maaf, hyeong. Ini salahku, aku minta maaf,"

Yoongi terisak, membalas pelukan Taehyung dengan erat. Buku-buku jarinya memutih sebab meremas pakaian yang Taehyung kenakan.

Mungkin, kita mengenal Yoongi sebagai member yang paling acuh, yang terlihat tak peduli, member yang membenci skinship dan hal yang manis. Namun, Yoongi dibalik panggung bukanlah sosok yang seperti itu.

Yoongi juga kakak yang perhatian dan hangat kepada seluruh membernya.

.

.

.

.

Jadi, sudah kuputuskan, kira-kira 1 atau 2 episode lagi Fatamorgana bakal end :) Mungkin, kuselesain sebelum tahun baru. Terimakasih banyak teruntuk yang mau ngikutin FF ini, maaf, masih banyak kurang, masih proses belajar. Maaf juga, suka menelantarkan ff ini :)

Ditunggu yaa untuk part berikutnya :) terimakasih sekali lagi.

FATAMORGANAWhere stories live. Discover now