Part 5

14.3K 315 17
                                    

Halo Halo Author kembali nihhh 😁... Maaf jarang update, nulis tuh butuh mood bro 😌... Kalo ga mood tulisannya ga bakal bagus 😌...

Jadi biar Author semangat nulisnya kalian kasih vote dan comment yah 😁 Vote kalian sangat berharga bagiku 😁

Udahlah gausah banyak cincong, Udah ga sabar kan baca part selanjutnya?

Cerita sebelumnya : Joshua dan Sakti bermain beberapa Ronde pada malam itu. Mereka sudah saling menyangi. Hampir setiap hari mereka melakukan hubungan itu.

Ok langsung ke next part yo :

Keesokan harinya gue pergi ke sekolah. Hari ini gue melamun dikelas, entah apa yang gue lamunin. Lamunan gue tiba tiba buyar berkat Rio, dia menepuk bahu gue.

"Oy Josh, ntar futsal yuk."

"Ha? Apa?"

"Ntar sore kita futsal ya?"

"Aduh gue lagi ga mood nih."

"Tumben amat. Lu lagi kenapa emang? Biasanya selalu mau kalo diajak main futsal."

"Gue hng... hngg... Lagi ga enak badan."

"Ohh... Ya udah kalo gitu. Moga cepet sembuh ya."

"Makasih yo."

"Sip sip."

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Gue berjalan menuju ke parkiran, rasanya lelah sekali. Gue harus istirahat. Gue berjalan tanpa keseimbangan, mata gue berkunang kunang, pandangan gue menggelap.

Tiba tiba waktu terasa melambat. Kepala gue pusing dan,

*Brak...*

Gue tidak sadarkan diri. Murid yang ada disekitar parkiran langsung lari menghapiri gue.

Sakti POV

Gue semakin hari semakin sayang dengan Joshua, hubungan gue semakin dekat sejak kedian itu. Gue pun heran kenapa gue bisa sayang padanya.

Gue merasa hidup gue semakin berwarna sejak adanya Joshua. Gue harap bisa mencicipi lubangnya lagi malam ini.

"Den... Den..." Denis muncul dari balik pintu.

"Kenapa bos?"

"Joshua udah dateng belom?"

"Belum tuh."

"Hmm... Yasudah sana." Denis sudah tau tentang hubungan gue dan Joshua.

"Ok." Dia tersenyum kemudian meninggalkan pintu.

Gue kembali tidur tiduran di kasur gue. Duh gue tiba tiba merasa haus, Gue pun ngambil gelas di rak meja samping kasur.

*Prank*

"Waduh jatoh. Pecah lagi, ada apa ya?" Feeling gue jadi ga enak. Joshua kemana ya? Kalo gue samperin ke sekolahnya ga mungkin. Gue juga ga tau letak persis sekolahnya.

Gue pun merapihkan pecahan gelas itu, agar tidak kena kaki gue. Setelah gue rapihkan gue sapu. Lalu gue buang pecahan itu ke tong sampah.

Ah lebih baik gue mandi biar segeran. Gue pun menuju kamar mandi, gue melepas seluruh baju gue. Lalu menyalahkan shower, gue berdiri di bawah guyuran shower.

Gue nambil botol shampo dan gue tungkan isinya ditangan gue. Gue keramas sambil bersenandung, kemudian gue mengambil sabun lalu menyabuni seluruh tubuh gue. Saat menyabuni selangkangan gue, tiba tiba sange woy. Gue ngocok penis gue sambil mendesah pelan.

"Ughhh... Ahh...." 10 menit berlalu akhirnya gue mencapai klimaks, gue mengejang.

*Tok Tok Tok*

Pintu kamar gue diketuk, akhirnya gue menyudahi ritual itu. Gue mengguyur seluruh tubuh gue hingga bersih dari sabun dan shampo. Lalu gue ngelap badan gue dengan handuk, gue ikat handuk gue di pinggang lalu menghampiri pintu kamar gue.

Saat gue buka pintu itu ternyata Denis ada di depan pintu dengan keadaan teler, lalu menjatuhkan badannya ke arah gue. Dia mabuk kah?

Gue membopongnya ke kasur, setelah diperhatikan ternyata Denis tampan juga yah. Gue pun ngaceng lagi, apalagi kancing kemeja denis terbuka menunjukan dadanya.Gue semakin bernafsu.

Gue kunci pintu kamar lalu menghampiri Denis, gue buka kancing kemejanya satu per satu. Argghhhh.... Gila bodynya bikin gue horny. Perlahan tapi pasti gue membuka kancing celananya, menurunkan resletingnya.

Lalu menurukan celananya, gue juga sudah membuka kemejanya. Sekarang denis dalam keadaan semi bugil. Gue ingin melepas celana dalamnya, namun urung takut tiba tiba dia sadar. Gue elus pelan batang kejantanannya, langsung mengeras dan tercetak jelas.

Nampaknya penis Denis meronta ronta ingin keluar dari sarangnya. Dengan mantap gue menarik celana dalamnya. Gue memang sudah mengenal Denis sejak 5 tahun yang lalu, tapi gue belom pernah melihat wujud penisnya.

Ternyata sangat besar dan berbulu lebat, gue semakin horny melihatnya. Gue melepas balutan handuk yang gue kenakan. Gue mengelus dadanya lalu memilin putingnya itu. Denis mengerang pelan.

"Ughh... Shh..."

Gue makin nafsu, gue gigit pelan puting itu. Dia menggelinjang, gue kenyot kenyot lah puting itu, karena gue sudah sangat horny melihat tubuhnya. Tubuhnya menggelinjang hebat langsung dipeluknya gue ditubuhnya.

"Gue sayang sama lu bos. Lu mau yah sama gue, jangan sama bocil itu." What dia sadar?

"BANGSAT.... LU PURA PURA PINGSAN?!?!?"

"Iya gue liatin lu dari tadi horny banget."

"Eng... Anu... Anu..." Gue jadi malu sendiri. Padahal gue waktu itu bilang ga suka sama cowo, dan sekarang gue kepergok sedang ngenyot putingnya.

"Puting gue buat lu bos, penis sama anus gue juga buat lu. Tapi lu harus ninggalin bocah itu."

"Ke... Kenapa?"

"Ya karena gue ga suka lu deket deket sama dia. Lu baru kenal sama dia tapi dia udah dapet kenikmatan dari lu. Sedangkan gue? Udah lama deket sama lu, lu malah pasang tatapan jijik kepada gue."

"Ta... Tapi..."

"Kenapa? Lu suka kan sama body gue?"

"I... Iya... Tapi..."

"Tapi apa lagi?"

"G... Gue..."

"Apaan?"

"Udah sayang sama Joshua..."

"BANGSAT... Lu harus pilih salah satu lah. Jangan serakah! gue ga mau di duain."

"Ya tapi emang gue lebih sayang sama Joshua."

"Jadi lu lebih milih bocah itu dibanding gue?"

"Bu... Bukan gitu..."

"Truss apa?" Denis mengerenyitkan dahinya.

- Part 5 Beres-

Maaf part kali ini pendek banget 😕
Jujur pembawaan mood Author lagi kurang baik 😕. Next part mudah mudahan bisa lebih panjang dari part ini 😄.

Jangan lupa di kasih vote dan Comment yah 😄 Sekian dulu dari part ini. 😅

See you next part 😘

JoshuaWhere stories live. Discover now