Waifu idaman yang telah dilupakan

24 2 0
                                    


Presequisite : Sword Art Online;Vocaloid



"Azuna Yuuki, anime seni pedang onlen, anda ditunggu di divisi HC!" sebuah pengumuman keras menggema seantero ruang khusus karakter seni pedang onlen, mengalihkan sejenak perhatian seluruh karakter di dalamnya.

"Sepertinya ini hari terakhirku sebagai anggota HC." Seorang heroine bergaun putih dibalut motif salib berwarna merah menghela nafas panjang setelah mengakhiri kalimatnya, Azuna Yuuki.

"Setidaknya setelah keluar dari divisi high class waifu, kamu sudah bebas dari gelar waifu lac*r" seorang karakter utama pria anime seni pedang onlen yang juga pernah berada di divisi HC, Kazehaya Kananto memberinya semangat sebagai rekan karakter seperjuangan.

"Yah, sudah wajar sih. Kejayaan anime kita telah berakhir semenjak 30 tahun yang lalu." Timpal Agil, karakter sampingan anime seni pedang onlen yang tidak pernah masuk namanya ke dalam divisi HC. Dirinya masih melakukan hal yang sama seperti yang dilakukannya di dalam anime seni pedang onlen, menjaga barnya.

Sang heroine lalu tersenyum, mengabaikan kesedihannya dan bergegas menuju divisi HC. Seluruh karakter, baik antagonis maupun protagonis hanya bisa memberinya sebuah senyum tanpa bisa berkata. Setiap karakter telah menyiapkan diri untuk hari dimana mereka akan menghadapi kenyataan ini. Dengan keluarnya sang heroine dari divisi HC - yang merupakan karakter terakhir dari anime seni pedang onlen yang menyandang gelar High Class Waifu, maka secara resmi anime seni pedang onlen menjadi bagian dari divisi FA, forgotten anime.


***


Ting!

Bunyi lift menyentuh bel lantai 37, tempat dimana divisi HC berada.

Azuna yuuki, atau biasa dipanggil Azuna menarik nafas dalam sebelum melangkahkan kakinya keluar dari lift. Terlihat barisan karakter dari anime pendatang mengantri panjang untuk menerima tanda anggota divisi HC. Semua calon karakter HC atau waifu-husbando idaman memiliki art style yang lebih berwarna dengan animasi yang lebih smooth. Pemandangan nampak berbeda di sisi lain, terlihat satu per satu karakter lawas keluar sembari melepas nafas berat. Azuna tidak bisa memberi mereka semangat karena dirinya pun belum tentu bisa menerima kenyataan dengan tegar.


Bruuk!

Karena terlalu memikirkan nasib yang sudah ada di depan mata, membuat azuna kehilangan konsentrasinya dan menabrak karakter lain.

Dengan posisi yang masih duduk karena terpental, Azuna perlahan memfokuskan penglihatannya yang memudar.

Seorang karakter heroine? Anime? Manga? Idol?

Bukan.

Karena saking lawasnya, Azuna sendiri tidak dapat mengingat nama karakter yang baru saja ia tabrak.

"Jangan bilang kamu lupa nama sang idol nomor satu, Azuna Yuuki?!" Celoteh si karakter di depan Azuna yang sama - sama masih dalam posisi duduk. Di tangannya tergenggam sebuah surat yang merupakan surat resmi terputusnya hubungannya dengan divisi HC.

Azuna terkejut.

"Tch! NamakuHatsune Niku! Bocaloid!"

Sekarang Azuna sedikit mengingat karakter dengan rambut twintail berwarna biru tersebut. Niku, seorang idol. Namun sisanya masih samar.

"Bocaloid itu anime apa, ya?" tanya Azuna yang masih kosong.

Sebuah kerutan empat siku terbentuk di wajah Niku.

"Sejak Bocaloid 1 sampai Bocaloid 39, kenapa pertanyaan itu tidak pernah hilang, hah?!" teriak Niku. Azuna terkejut.

.

"Oh! Kamu virtual singer itu , ya?"

Niku mengangguk tanpa mengucap sepatah kata pun. Hatinya masih kesal karena pertanyaan Azuna.

"Jadi kamu sudah keluar dari divisi HC?" tanya Azuna. Kini ekspresi Niku yang datar berubah 180 derajat.

"Bukan keluar! Aku hanya vakum. Mereka hanya tidak mau bersabar menantikan pengumuman tanggal perilisan Bocaloid 40." Jelas niku.

"Bukankah Bocaloid 39 telah dirilis 5 tahun yang lalu?"

UGH!

Niku menggenggam dadanya yang menjadi sesak.

"Setahuku, media memberitakan mereka telah menarik semua pembiayaan untuk pengembangan Bocaloid 40 karena sudah tidak ada peminat."

UWOGH!

Niku menggengam lebih erat.

"dan -"

"CUKUP!" Niku menghentikan Azuna.

"Aku yakin para fans sejatiku akan mengambil alih untuk pengembangannya agar aku bisa kembali bernyanyi" Niku menurunkan volume suaranya menjadi sangat rendah. Setetes air mata jatuh membasahi rok Niku yang memiliki motif garis dengan warna selaras dengan warna rambut dan matanya.

Azuna terdiam.

"Aku yakin, aku akan kembali bernyanyi."

Tetesan demi tetesan berubah menjadi rintik air mata yang terus berjatuhan.

"Aku yakin - "

Azuna menarik Niku ke dalam pelukannya, membiarkan Niku melepas kesedihannya di bahunya. Meski hatinya juga ingin berteriak menangis, namun Azuna harus membohongi dunia sejenak. Ia harus menjadi panutan bagi karakter yang sedang ia rangkul .



Bagi karakter yang sudah dilupakan, hal seperti ini merupakan sesuatu yang akan ia alami. Sebuah fenomena yang mirip seperti menghadapi ajal bagi manusia.


***





Next/Staph?

Waifu(s) & Husbando(s) WorldWhere stories live. Discover now