13. Play The Game

1.1K 63 30
                                    


Pagi sudah menyingsing. Semburat merah di ufuk timur terlihat. Menjelang pagi semua aktivitas di rumah 'papah' frankenstein pun dimulai.

 Menjelang pagi semua aktivitas di rumah 'papah' frankenstein pun dimulai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Raizel duduk di kursi ruang keluarga dengan tenang. Menikmati secangkir teh hangat buatan frankenstein. Sambil menyesap teh, iris rubynya mengamati dalam diam aktivitas di rumah.

~Di dapur

Seira sedang memasak makanan untuk sarapan. Tentunya di bantu Regis.

Di sudut lain dapur Rael mengamati Seira dengan wajah penuh tekanan. 'Ohh...seira, kenapa seorang kepala keluarga sepertimu harus mengerjakan pekerjaan bodoh seperti itu!?😱', batinnya meringis.

~Di ruang soffa

"M-21 ini kopi mu, dan ini punyamu Tao", takio menyerahkan dua cangkir kopi di hadapan M-21 dan Takio.

Tao. "Terimakasih". Langsung mengambil cangkir itu.

M-21. "Hmn...", hanya berguman dan langsung menyeruputnya.

Takio juga ikut duduk dan meminum kopinya. Keadaan begitu damai hingga...

Duk...duk...duk...

Dari lantai atas suara langkah kaki kasar terdengar keras. Di ikuti munculnya seorang pria bersurai biru yang berlari dengan cepat.

Berlari, melompat, berguling-guling. Aki dengan semaraknya membuat ribut. Dia mulai menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Keringat dingin mengalir di seluruh tubuhnya. Bagaimana pun caranya pokoknya dia harus kabur!, harus!.

"Tuan, Shinwu dan Ikhan sudah menunggu di de-", frankenstein yang baru saja akan muncul mengahadap tuannya merasakan tabrakan beruntun dari belakangnya. Dia melirik kebelakang, sosok bersurai biru, alias Aki si penyihir biru itu menabraknnya!.

"Oh...iblis ungu", Aki yang masih sempat berbicara menyapa frankenstein. "Selamat pagi!, dan maaf!". Setelah itu dia berlari keluar rumah lebih cepat, ketika keluar dari pintu dia sempat berpapasan dengan Shinwu dan ikhan yang menatap dengan cengo kecepatan larinya.

Frankenstein yang habis ditabrak. "..........". Apa?, iblis ungu?, apa dia mengejekku?, batinya mulai kesal.

"Tuan, Shinwu dan Ikhan ada di-", sekali lagi ucapannya di sela.

"Aki!!!, kembali!!!".

Arla di pagi hari ini sudah bersiap dengan rapih memakai kemeja putih dan jas hitamnya, sama dengan pakaian Tao cs. Dia berlari dengan tergesa-gesa. Di tangannya nyala api merah terbentuk dengan intens.

Sayangnnya pagi yang cerah untuk memulai rutinitas ini di rusak oleh penyihir bodoh itu, alias Aki. Arla menggeram kesal, aura merah berkobar disekelilingnnya. 'Awas kau, Aki. Akan ku adukan pada Arthur!', batinya kesal.

Raizel, Frankenstein, regis, seira, rael, dan Tao cs. "............"

Di sisi lain, Aki yang terus berlari tak sadar telah menabrak Shinwu dan Ikhan di pintu. Dan alhasil membuat tubuh Iklah yang kecil terpental nun jauh.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 03, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Lost in Noblesse World Where stories live. Discover now