11. Three Wizard from another World

841 52 3
                                    


Arthur berjalan dengan langkah tegap ke arah perpustakaan. Pria itu mengeluarkan buku yang sama yang pernah digunakan Aki untuk membuka portal.

Disaat sedang membalik-balikkan lembaran buku itu, Arthur kembali mengingat ucapan King Edward tadi.

Flashback on.

"Aku ingin kau membiarkan Arla tetap tinggal disana!", Ujar King Edward.

Mata Arthur membulat sempurna. "T-tunggu, apa maksud anda yang mulia?", sentak Arthur.

"Arthur dengarkan aku!. Ini adalah jalan terbaik".

"Tapi yang mulia jika Arla meninggalkan dunia ini, maka segelnya akan-", Arthur menahan ucapannya. Dia tau tidak seharusnya dia mendebat seseorang seperti King Edward. Tapi baginya itu bukan keputusan yang mudah.

"Apa bedanya Arthur. Lagi pula jika Arla tetap tinggal disini cepat atau lambat mereka berdua akan bertemu". King Edward memberikan senyum sinisnya. "Artinya sama saja kan...".

Arthur tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dia hanya menunduk dengan pandangan kosong.

"Sial", makinya pelan.

"Lakukanlah perintahku Arthur!", titah king Edward mutlak.

"Baiklah Lord".

Flashback off.

Yah seperti itulah percakapan mereka berdua. King Edward memang memberikan perintah pada Arthur untuk kembali dan mengganti misinya. Misi yang semula menjemput atau memaksa Arla pulang, menjadi membiarkannya didunia itu.

Jauh didalam lubuk hatinya, Arthur masih merasa keberatan. Meskipun begitu ia tetap menjalani misinya.

Dalam hati dia mengumpat. 'Liza kau dan pria itu benar-benar membuatku repot!'.

Buku yang dibuka Arthur pun bercahaya. Pertanda portal siap digunakan. Dia akan kembali kedunia tempat Arla dan Aki berada.

Ketika ia memasuki portal tersebut, sebuah suara merdu terdengar di telinganya.

Jadi mari kita selesaikan hubungan antara masa lalu dan masa kini.

"Ini suara Arla", Arthur tersentak ketika mendengar suara yang begitu familiar di pendengarannya.

"Apa Aki berhasil menemukannya?, tapi kenapa dia memindlikku?", Arthur keheranan.

Arthur dan Arla memang mempunyai koneksi yang kuat satu sama lain. Entah itu hati atau perasaan, mereka bisa merasakan perasaan milik satu sama lain. Dan Arthur bisa merasakan apa yang Arla rasakan saat ini.

Hati Arla yang terpuruk. Meskipun begitu ada sedikit harapan yang ia genggam kuat. Harapan itulah tang mebuatnya dapat menyalurkan perasaan hangat dan perih pada diri Arthur. Dan Arthur mengerti semua itu.

"Baiklah, red wizard", jawab Arthur lewat mindliknya.

🍀🍀🍀

Tingg....

Trang...

Kedua dentingan pedang terdengar. Terus beradu dan memukul mundur lawannya. Awan sudah menggelap. Menutup sang surya. Siang kini telah berganti malam.

Mesipun begitu, Frankenstein dan Aki masih terus bertarung. Tidak ada tanda-tanda akan menyerah dari kedua pria itu. Pakaian mereka sudah koyak, hal tersebut membuat luka tubuh mereka terlihat jelas.

Sedangkan tak jauh dari tempat pertarungan itu terjadi, terlihat seorang wanita bersurai pink, sedang melihat pertarungan tersebut dengan raut wajah khawatir.

Lost in Noblesse World حيث تعيش القصص. اكتشف الآن