SpeedHunters

2K 205 30
                                    

"Kamu lupa hoodie mu?" Jeonghan memicing sengit.

"Aku membawanya di tas."

"Kenapa gak di pake?"

"Bukannya kita pake hoodie itu saat pulang?" Dengan wajah polos Seungcheol bertanya balik.

"Hp-mu mana? Kamu gak baca pesanku?"

"Aku gak sempat baca, maaf..."

Jeonghan merengut, dia menelisik penampilan Seungcheol dari kepala hingga kaki, celana mahal, coat panjang, topi baret hitam. "Kamu terlalu sibuk menata penampilan sendiri sampai gak sempat buka hp."

"Maaf, kita bisa memakainya saat pulang seperti rencana kita." Seungcheol yang baru saja membuka sms Jeonghan,  mencoba meredakan emosi Jeonghan dengan menepuk bahunya.

"Telat, aku gak mungkin pake baju yang sama saat berangkat dan pulang. Harusnya ini jadi couple-airport-style kita." Omelnya lagi lalu membelakangi Seungcheol, marah.

"Kamu imut sekali, tau?" Seungcheol memeluk Jeonghan dari belakang. Jarang sekali Jeonghan menunjukan sisi imutnya begini, Seungcheol selalu gemas tiap Jeonghan mengeluarkan kata bahasa inggris sekadarnya.

"Dih, kamu ngapain sih!" Jeonghan menoleh risih saat Seungcheol mulai mengecupi sisi lehernya setelah sedikit menyibak tudung hoodienya ke bawah.

Muah!!

"Cukup, ayo keluar, anak-anak pasti sudah nunggu buat rehearseal." Seungcheol memutar badan Jeonghan untuk menghadapnya. "Kamu bisa membahayakan grup kalau manyun terus." Chu~

Seungcheol mencium bibir itu sekilas.

Selama di acara penghargaan, Seungcheol berusaha untuk membuat Jeonghan tersenyum, meskipun mereka duduk berjauhan, tapi saat ada kesempatan mendekat Seungcheol akan membuat lelucon yang membuat Jeonghan tertawa.

"Malam ini aku tidur sama kamu, ya?" Mohon Seungcheol di depan kamar Jeonghan.

"Gak, manajer kan sudah membagi kamar kita."

"Tapi aku mau sekamar sama kamu."

"Gak mau, sana kembali ke kamarmu." Seungcheol menahan pintu kamar hotel yang akan Jeonghan tutup.

"Ini bukan karena kamu masih marah soal hoodie, kan?"

"Gak." Dinginnya...

"Besok kamu jadi pakai hoodie kembar kita?"

Jeonghan berpikir sejenak, "Gak janji." Jawabnya.

"Yah, kok gitu sih, Sayang..." Seugcheol memajukan bibir bawahnya, merajuk. Tapi tidak berpengaruh pada Jeonghan yang malah menutup pintu kamarnya lumayan keras di hadapan Seungcheol.

Ish!!!

.
.
.

Seungcheol tersenyum lebar menatap penampilan Jeonghan pagi ini. Padahal tadi dia sudah menyiapkan kata-kata untuk merayu Jeonghan, dan bangun paling pagi untuk mengantisipasi kalau Jeonghan menolak permintaannya.

"Kamu senang?" Tanya Jeonghan.

Seungcheol mengangguk sumringah,  "Boleh, gak aku cium kamu sekarang?"

"Nih!" Jeonghan menunjukan kepalan tangannya.

"Jahat banget."

Grep

Jeonghan melotot karena Seungcheol dengan tidak berdosanya menarik pinggangnya mendekat. "Aku cinta banget sama kamu." Ucapnya.

"Jangan berulah, Choi Seungcheol." Jeonghan menoleh ke koridor hotel, takut ada orang lain yang melihat.

"Nanti jalannya jangan jauh-jauh dari aku."

"Kenapa?"

"Biar semua orang tau kalau kita pasangan atau biar semua orang tau kalau Yoon Jeonghan adalah milikku."

Choi Seungcheol ini ada-ada saja, Jeonghan kan jadi malu. >\\\\<

End

Dengan gak jelasnya...

Aku pingin aja buat ff ini
Makasih buat yang udah mau baca dan voment, atau cuma yang sekedar mampir lalu pergi -gak sopan ih- heheh selow :D canda kok

Good night... semoga mimpi indah...

Yang moment di ski resort menyusul, kalau gak males ngetik, kkk padahal udah muter2 dikepala, semoga penyakit lupa gak datang deh #piss

JeongCheol : MomentsWhere stories live. Discover now