"Apa yang kau lakukan dengan Sasori kemarin Sakura?"

Sakura meringis menahan sakit yang secara tiba-tiba menyerang kepalanya.

"Ti-tidak hiks ada, Sasori di-a hanya hiks menemani-ku"

Sasuke menatapnya tajam, dan kembali menampar gadis itu.

"Jangan membohongiku Sakura" ucap Sasuke berteriak.

Sakura hanya diam sambil memegang pipinya, isakan-isakan kecil keluar dari bibir mungilnya. Ia menghapus air matanya, lalu berusaha berdiri.

Menyeimbangkan tubuhnya, ia berjalan mendekati Sasuke, lelaki itu menatapnya datar. Sakura mengambil tangam Sasuke dan menggenggamnya erat, "hiks bu-nuh aku Sasuke-kun"

Sasuke terdiam menatap gadis itu, ia terlihat kacau rambutnya berantakan dan ujung bibirnya mengeluarkan darah.

Sakura mengumpulkan tenaganya, lalu mendorong Sasuke, sehingga membuat lelaki itu mundur beberapa langkah, "hiks bunuh aku Sasuke-kun, ke-kenapa kau diam saja" teriak Sakura frustasi, mengeluarkan segala macam kekesalan dihatinya yang selama ini dipendamnya.

Gadis itu kembali mendekati Sasuke, mengambil tangan lelaki itu kemudian menaruhnya didada Sakura, "ka-kau pikir hatiku ti-dak sakit Sasuke-kun? Kau hiks  menelantarkanku selama berbulan-bulan, menyiksaku hiks ka-kau bahkan berselingkuh di depanku. A-apa maumu Sasuke-kun. Kau hiks ingin membunuhku? Ayo bunuh aku, hiks kenapa kau diam saja, cepat Uchiha" teriak Sakura tersendat-sendat, ia kembali menangis sejadi-jadinya, sedang Sasuke hanya diam mematung tak ada gerakan maupun tanggapan.

Seketika ingatan-ingatan di mana ia dipermalukan oleh Sasori dan tim lelaki itu, tergiang dikepalanya. Saat dimana timnya kalah dalam pertandingan besar itu. Ia malu diperlakukan seperti itu, dan ia membeci orang yang membuatnya kalah. Egonya begitu besar, bahkan sulit untuknya mengakui bahwa pemenangnya adalah tim Sasori.

Ia mengacak rambutnya frustasi, lalu kembali menampar dan mendorong Sakura.

"Kau telah membuatku malu Sakura" ucap Sasuke geram. Sangat sulit untuknya melupakan kejadian itu.

Sakura kembali berdiri, "kalau begitu bunuh aku Sasuke" ia menyebut nama Sasuke kasar tidak lagi menggunakan embel-embel kun.

Sasuke menggeleng, "tidak, aku tidak akan membunuhmu, aku akan menyiksamu perlahan-lahan Sakura"

Sakura menatap kekasinya sedih. Ia lalu mengedarkan pandangannya di seluruh penjuru gudang itu. Tatapannya terhenti di vas bunga, ia berjalan tertatih-tatih mendekati vas tersebut. Setelah benda itu berada di tangan, ia memecahkannya.

Sakura menatap Sasuke yang sedang mengawasi gerak-geriknya sedari tadi. Kemudian pecahan vas itu digunakannnya untuk mengiris tangan mulusnya. Tak berapa lama darah segar mengalir.

"Ya tuhan Sasuke lihat ini. Ternyata sangat menyenangkan"

Sasuke menatapnya tajam, "sialan hentikan Sakura"

Sakura tertawa hambar, "kenapa Sasuke? Apa darahnya masih kurang? Hmm baiklah" ucap Sakura kembali mengiris bagian tubuhnya yang lain.

Ia benar-benar sudah kehilangan akal, bagaimana tidak, semua luka itu tidak berasa baginya, bahkan sekarang ini ia terlihat seperti psychopath.

Darah mengalir lagi di kedua tangan gadis pink itu, "ayo Sasuke tertawalah ini sangat menyenangkan"

Sakura terus mengiris tubuhnya, sedang Sasuke hanya diam mematung. Pikirannya melayang mengingat kisah cintanya dengan Sakura beberapa tahun lalu, penuh dengan canda tawa, tidak ada kesedihan maupun air mata, tapi semuanya berubah ketika dirinya mulai membenci, menyiksa dan menyelingkuhi Sakura.

Sasuke memegang kepalanya, lalu menampar dirinya sendiri. Semua ini, kesedihan, air mata, darah. Semua karna dirinya, kenapa ia bodoh sekali masalah yang bisa diselesaikan dengan baik, malah diperpanjang dengan penyiksaan.

Setelah sadar dengan apa yang dilakukan dirinya terhadap Sakura, ia berlari mendekati Sakura, merampas pecahan vas bunga itu lalu melemparnya.

"Hentikan Sakura" teriak Sasuke.

Sakura menatapnya datar. Mata emarald yang dulu begitu menghangatkan sekarang terasa hampa, hanya kekosongam di dalamnya

"Kenapa kau menghentikanku Sasuke, ini sangat menyenangkan"

Air mata meluncur begitu saja di mata Uchiha bungsu itu, egonya roboh begitu saja ketika melihat keadaan Sakura. Seragam gadis itu bukan lagi berwarna putih melainkan merah.

Sasuke yang dikenal kejam dan dingin kini sedang menangis.

"Kenapa Sasuke? Kau ingin melihat darahku lagi?"

Sasuke mengelus lembut bibir gadis itu, lalu mengecupnya singkat, "berhenti Sakura, aku tak sanggup melihatmu seperti ini.

Sakura tertawa, " kenapa, kau ingin melihat yang lebih dari ini?"

"BERHENTI BERSIKAP KONYOL SAKURA" teriak Sasuke kesal dengan Sakura yang menganggapnya bercanda.

Sakura mendorong tubuh Sasuke sekuat tenaga, sehingga membuat lelaki itu menjauh darinya. Ia berdiri lalu berlari ke arah pintu. Membukanya dan berlari meninggalkan gudang itu dengan darah yang masih meleleh ditubuhnya.

"SAKURA KAU MAU KEMANA?" teriak Sasuke.

#

.
.
.
TBC

Jangan lupa vote dan komentarnya...😄

Hate But Love (End)Место, где живут истории. Откройте их для себя