Fayas

2.1K 92 5
                                    


"Yasmine pulang" ucap Yasmine dengan keadaan lesu dan berantakan.

"Kamu kenapa sayang,kok kelihatan sedih banget kaya gitu" tanya sang ibunda.

"Ini" Yasmine pun menunjukkan browsur yang ia pegang dari tadi.

"Ketua osis?,kamu kan udah kelas 12 sayang. Kok kamu pengin jadi ketua osis?" Heran ibunda.

"Yasmine pengin banget jadi ketua osis mah...,tahun kemarin kan aku lupa buat nyalonin diri buat jadi ketua osis" ucap Yasmine sendu.

"Gini aja,mending kamu ganti baju dulu terus nanti kesini lagi. Soalnya mamah udah bikinin nasi goreng buat kamu" ujar sang ibunda agar Yasmine tidak sedih lagi.

"Hm.." desah Yasmine sambil menjalankan kakinya menuju kamar yang terletak di lantai 2.

Ibunda Yasmine memang sangat sabar meladeni Yasmine yang masih kaya anak kecil. Kadang beliau tersenyum melihat tingkah Yasmine yang aneh,kadang juga beliau kesihan terhadap Yasmine yang kadang-kadang sedih tanpa sebab.

***

Yasmine berkali-kali mengecek jam tangan yang bertengger manis di tangan kirinya. Dia tak henti-hentinya menyeka keringat dingin yang bercucuran di pelipisnya. Jam menunjukkan pukul 07.25. Terlambat memang sudah biasa bagi Yasmine, tetapi terlambat hampir setengah jam bukanlah hal biasa bagi Dia. Biasanya, Yasmine hanya telat lima atau sepuluh menit.

Salahkan saja Fano yang tidak kunjung membalas pesan Yasmine semalam. Yasmine menunggu balasan hingga pukul dua belas malam. Dia mengirim pesan hanya untuk mengetahui keadaan Fano. Sebab seharian di sekolah, Yasmine tidak melihat batang hidung Fano. Tetapi kata Asti- sekretaris kelas Fano, mengatakan kalau Fano masuk.

Sehingga waktu tidur Yasmine berkurang. Apalagi Dia hanya tidur sampai pukul setengah 3 dini hari. Itu semua karena suara anak tetangga yang menangis meraung-raung. Suaranya yang begitu nyaring membuat Yasmine tidak bisa melanjutkan tidurnya. Alhasil, Dia harus menerima kenyataan kalau Dia TELAT.

"Neng, Nunggu bus ya? Kalau jam segini mah udah pada jalan dari tadi.  Kalau mau, harus  nunggu sampe sekitar jam 10 Neng." Ujar Bapak penjual nasi uduk tepat disebelah halte pada Yasmine.

Yasmin tersenyum canggung menanggapi. Yang benar saja Dia harus menunggu hampir tiga jam lagi. Bisa mati berdiri Yasmine.

Yasmine hampir saja putus asa menunggu kendaraan umum yang lewat. Keberuntungan memang sedang tidak berpihak kepadanya. Kalau Dia lari atau jalan kaki, itu terlalu jauh dan sudah dipastikan akan membutuhkan waktu yang lama.

Yasmine hendak balik kerumahnya bersamaan dengan motor sport hitam yang tiba-tiba berhenti di depan halte, didepannya. Dia melepas helm full facenya menampakkan Wajah tampannya. Fano.

Yasmine terkesima melihat ketampanan Fano yang sangat jernih dan nyaman dipandang mata. Fano menatap Yasmine dengan alis bertaut menjadi satu. "Udah liatnya?" Tanya Fano yang membuyarkan lamunan Yasmine.

"Cepat naik!" Ujar Fano seperti perintah. Butuh waktu beberapa menit hingga Yasmine mampu mencerna ucapan Fano. Benarkah Fano mengajaknya untuk berangkat bersama? Apakah Fano juga terlambat? Apakah ini mimpi? Masalahnya Ini Fano, cowok yang selama ini Dia taksir dan ia sukai. Kira-kira itulah yang ada dipikiran Yasmine saat ini.

Ingin sekali Yasmine mengiyakan tanpa perlu pikir panjang. Tetapi ia segera menahannya mengingat Fano lah yang menyebabkan Dia terlambat. Walaupun bukan sepenuhnya salah cowok itu.

"Enggak mau, Yasmine bisa berangkat sendiri. Bus atau angkutan pasti lewat kok." Balas Yasmine jual mahal.

Fano menunjukkan senyum miringnya. Dia tahu kalau Yasmine sedang berpura-pura marah kepadanya karena ia tidak membalas pesan cewek itu. Sebenarnya Fano akan membalas  spam pesan dari Yasmine, tetapi Dia tidak tahu membalas apa. Akhirnya Dia mengurungkan niatnya untuk mengirim balasan.

My crazy girl [Revisi✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang