Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
🐋🐋
Jaehyuk bener bener ga habis pikir,bisa bisanya dia dari tadi dia tidak sengaja tertidur diruang osis sendirian sampai bel istirahat berbunyi.
"Hoam..."
Drrt
Jaehyuk mengecek handphonenya yang berdering disaku celana abu abu miliknya,Yena Stevvie.Mata Jaehyuk seakan keluar dari tempatnya,mati batinnya dalam hati.
"H-halo?"
"Jaehyuk lo bolos?!"
Bener aja,diseberang Yena udah misuh misuh ga jelas sebab temannya satu ini beber bener ga jelas.Tadi pagi aja bilang suruh nungguin.
"Gila woy jam berapa ini?Jae!"
"Eh apa?"
"Lo bolos?!"
Bentak Yena darisebrang membuat cowok itu makin merinding,seakan suasana mendadak menjadi horor dan Jaehyuk adalah korbannya.
"E-enggak ampun,gue ketiduran woy"
"Lo gajelas banget si,terus lo dimana?"
Jaehyuk tersenyum,senyuman manis yang jarang sekali orang tersenyum semanis Jaehyuk.
"Gue di ruang osis Yen"
"Dimana?gue jemput lo ya"
"Lo dimana?"
Yena diseberang sana celingak celinguk memandang ke kan kekiri,tidak ada satupun yang dia temukan sebagai objek.
"Gue ga tau ini dimana,yang jelas di lorong kelas"
"Cek diatas pintu kelas Yen haha"
Jaehyuk menggeleng gelengkan kepala,dengan gila dia mulai tersenyum sendiri diruangan tersebut sebelum suara pintu dibuka kasar oleh seseorang.
"JAEHYUK LO!"
Jaehyuk sama sekali tidak menggubris omongan cewek berambut panjang yang terurai bebas,dia melangkahkan kakinya cepat keluar dari ruangan.
"Dasar lo anjay maimunah"
"Sabar kali mbak,sensi amat"
Sahut cowok diseberang,Yedam kini membawa setumpuk buku yang entah buku apa itu dan menaruhnya dimeja Midam.
"Lo suka ya sama Jaehyuk"
"Ga anjir gue kesel soalnya dia ditelfon ga bisa bisa eh dia malah telponan sama cewek"
Yedam masih nahan ketawanya,pengen ngakak didepan Jea tapi baru inget kalo cewek itu jago bela diri,kemarin aja dia menang tingkat provinsi.
"Ga gitu,Kak Midam nyuruh gue cepet cepet nyusul Jaehyuk ada kepentingan kan ga enak"
