"Kalian datang juga rupanya," raut wajah El Melloi II tidak pernah berubah, selalu saja serius.

"Selamat datang, Nona Watson, nona Avenger." kor para pelayan. Jane memasuki ruang yang biasa digunakan mentornya sedangkan Jeanne duduk di ruang tamu.

"Kau sudah tiba rupanya, silahkan duduk," ia segera mempersilahkan Jane duduk di kursi yang ada didepan mejanya. Diatas meja terlihat sepotong mahluk kecil menjijikan yang berbentuk seperti pilar monster yang terselubung oleh kaca. Bersebelahan dengan mahluk itu, tampak ada beberapa foto dan dokumen penting yang dinilai rahasia.

"Langsung saja ke intinya. Mahluk yang kau beri dua hari yang lalu adalah salah satu dari Demon god pillar*, mahluk yang berada dibalik kaca ini adalah Barbatos, salah satu dari mereka."

"Apakah ini ada hubungannya dengan kemunculan Demon god Baal beberapa waktu lalu di Yokohama?"

"Melihat dari kondisinya, jawaban yang bisa kuberikan adalah iya. Ah, aku hampir lupa..." El-Melloi tampak mencari sesuatu di lemarinya lalu ia menghampiri Jane dengan sebuah kotak persegi panjang yang lumayan besar. Ternyata, isi dari kotak itu adalah sebuah sarung pedang yang bernama Avalon.

"Seorang laki-laki bernama Emiya Shirou memberikan ini padaku beberapa hari yang lalu. Aku sempat kaget mengetahui hal ini, mengingat bahwa Emiya Kiritsugu, ayah angkatnya adalah-" ucapannya terpotong oleh Jane

"Seorang mantan pembunuh penyihir dan menjadi salah satu master di perang cawan suci keempat." ia mengigit bawar bibirnya sambil menahan emosi yang bergejolak.

Mana bisa aku lupa tragedi mengerikan itu...

"Sebaiknya kau lebih berhati-hati mulai kini. Perketat keamanan dan jaga semua servant yang telah kau miliki agar bisa menjadi kunci kemenangan nantinya. Madam Agatha mengkhawatirkan dirimu,"

"Sudah kuduga. Tolong katakan padanya bahwa aku akan baik-baik saja. Pastinya aku akan segera melapor bila terjadi sesuatu. Pihak Counter Force juga pasti langsung memberi bantuan untuk antisipasi."

"Counter Force ya... kalau dipikir kembali, setelah aku bekerja untuk mereka, kemampuan finansialku melonjak drastis. Benar-benar mengerikan,"

"Tapi anda tahu 'kan resikonya?"

"Aku tahu. Apa bisa aku ke Macedonia dengan keadaan seperti ini?" pria itu mengurut-urut keningnya yang sudah dipenuhi urat.

"Tidak mengajak nyonya Reines?"

"Shit, kenapa kau mengingatkanku akan hal itu... Oh, sudah jam segini rupanya." El Melloi melihat jam tangan yang telah menunjukkan waktu petang.

 "Anda mengusirku, Big Ben London Star?"

"Tch... Tidak, aku hanya ingin kau cepat pulang, aku kasihan pada servantmu, pasti saat ini ia kelaparan dan menghabiskan cemilan untuk tamu."

"Ahaha, mungkin anda benar.... Terimakasih atas informasi dan barangnya. Saya ambil hasil laporannya dan pamit undur diri." Jane meminta izin kembali padanya dan mengambil hasil laporan lanjutan yang tergeletak diatas meja. Ketika ia keluar ruangan, ia melihat Jeanne sedang menikmati pastel yang dihidangkan.

"Jeanne, tugas kita disini sudah selesai," hal itu kontan membuat wajah Avenger itu merah padam karena kaget. "Ke...kenapa kau baru bilang sekarang?!?" ia bergegas menghabiskan pastel yang ada di mulutnya dan permisi untuk meinggalkan kediaman El Melloi.

Ditengah perjalanan menuju stasiun, mereka melihat sosok Emiya Shirou dan Matou Sakura tengah menikmati pemandangan di sore hari. Sambil memegang erat tudungnya, Jane meninggalkan mereka dengan langkah cepat.

Setitik embun dibalik saljuWhere stories live. Discover now