2.5K 622 9
                                    

hyunjin berdiri di depan toilet kamar. menunggu jeongin yang masih saja sibuk muntah. ia terlihat panik.

sebenarnya bukan panik karena adik kelasnya yang muntah, tetapi dia panik karena jeongin memperlambat rencananya untuk segera pergi dari hotel ini dan mencari persinggahan lain.

" ck. ayolah, kenapa lama sekali? kau tidak mungkin hamil 'kan?" ucap hyunjin jengkel.

tentu saja tidak, hyunjin hanya mengatakan sarkastik karena jeongin belum juga selesai setelah 7 menit muntah, membuatnya kesal bukan main.

apa kabar perut jeongin yang sudah kosong sekali?

akhirnya jeongin keluar dengan tampang yang kacau. kepalanya pening dan hampir ambruk di tempat.

" hah.. aku-aku tidak menyangka senior akan membunuhnya. jika kita menjadi buronan bagaimana? aku harap tadi tidak ada yang lihat," ucap jeongin sambil mendudukan tubuhnya di kasur.

hyunjin mengabaikan ocehan tak jelas adik kelasnya itu lalu menatapnya sinis, "jeongin, sekarang kau sudah percaya jika aku pembunuh?" ucapnya dingin seperti biasa.

"iya," ucap jeongin seadanya.

"lalu? kau tidak takut?" tanya hyunjin yang sedang mencoba tenang.

"menurut senior bagaimana? jika aku takut aku sudah lari sambil memangis lalu menelpon polisi."

"kenapa tidak takut? bagaimana jika aku membunuhmu?"

memang itu yang jeongin inginkan!

jeongin diam beberapa detik, memikirkan jawaban yang tepat. di bunuh hyunjin memang keinginannya yang di sembunyikan. tetapi jika di tanya langsung seperti ini jeongin harus bagaimana? dia belum siap memberitahukannya.

baru saja jeongin akan angkat bicara, suara sirine ambulan dan mobil polisi saling bersahutan memekakan telinga.

jeongin dan hyunjin saling melirik dan tak berkata apapun hingga akhirnya hyunjin bergegas memakai masker dan topinya.

"ayo. kita harus segera pergi dari sini," ajak hyunjin.

yang di ajak justru hanya diam, memikirkan kelanjutan dari perjalanannya bersama sang senior.

jeongin berjanji pada dirinya sendiri.
jika dirinya sudah merasa agak bahagia, ia akan mengatakan permohonannya itu pada hyunjin untuk segera membunuhnya.

tetapi sepertinya rencananya akan melenceng dan berakhir tragis?

sturmfrei。hyunjeongWhere stories live. Discover now