"Kau ingin menamparku? Tampar sekarang, tampar!" tantang Sinb.

PLAKKKK

Sinb memengi pipinya yang nyeri akibat tamparan Taehyung yang sangat keras barusan.

"Kㅡkau menamparku?" ucap Sinb tersenyum nanar.

Sinb benar-benar tidak menyangka jika Taehyung menamparnya. Bukan hanya mulut Taehyung yang jahat dan kasar, tapi perlakuannya juga jahat dan kasar, sudah terbukti saat Taehyung menampar Sinb yang kodratnya adalah perempuan.

Sebenarnya mau sebesar apapun kesalahan seorang perempuan, laki-laki tidak bisa, tidak ada hak memperlakukan perempuan seperti itu menampar apalagi sampai membunuhnya.

Taehyung melihat telapak tangannya, Taehyung tidak percaya apa yang baru saja ia lakukan, menampar seorang perempuan.

Taehyung pergi, berjalan kearah pintu luar meninggalkan Sinb, sekilas dapat Taehyung lihat pipi Sinb yang sedikit membiru akibat ulahnya.

"Jangan pergi..." ucap Sinb menahan lengan Taehyung.

"Lepas" ucap Taehyung pelan, namun Sinb masih saja mehanannya.

"LEPAS!" bentak Taehyung dengan nada yang sangat nada tinggi.

Perlahan Sinb mengendurkan tangannya yang menahan lengan Taehyung.

"Aku tidak akan meminta maaf, karna kau sendiri yang menyuruhku menamparmu, kau menantangku,"

"Adukan lah pada orang tuamu, agar perceraian ini cepat terjadi." lanjut Taehyung kemudian pergi meninggalkan Sinb.

Sinb memandangi mobil Taehyung yang pergi melewati gerbang itu, Sinb memenggangi dadanya, ia terisak. Ia sakit batin dan juga fisik. Taehyung menyakiti hatinya dan sekarang juga menyakiti fisiknya dengan menamparnya.

Satu hari yang menyakitkan bagi Sinb, akankah kesakitan ini akan bernaik level? dalam artian semakin hari akan semakin menyakitkan sakit yang akan Sinb dapat, Taehyung benar-benar akan membuatnya hancur.

****

Satu minggu berlalu, sudah satu minggu ini Taehyung tidak pulang kerumah, Sinb berusaha untuk menghubungi Taehyung dan juga mencari Taehyung ke kantornya tapi hasilnya nihil.

Satu minggu lagi, perceraian. Akankah Taehyung pulang minggu depan? dan membawakan surat perceraian yang akan ditanda tangani Sinb?

Sinb menepiskan pikiran itu jauh-jauh, jangan sampai perceraian itu terjadi, jangan sampai.

Sinb tersadar dari lamunannya kala mendengar bel berbunyi, dengan cepat Sinb berlari kecil kearah pintu untuk membukanya, berharap itu Taehyung.

Tn.Kim dan Ny.Kim, itulah orang yang saat ini berada didepan Sinb.

"Appa? Eomma? Siㅡsilahkan masuk" ucap Sinb dan mempersilahkan masuk kedua orang tua Taehyung itu.

"Sinb, Apa kabarmu?" tanya ny.Kim seraya tersenyum.

"Baik," bohong Sinb, "Bagaimana kabarmu eomma? appa?"

"Kabar kami baik-baik saja." jawab keduanya.

"Syukurlah." balas Sinb seraya tersenyum.

"Ngomong-ngomong Taehyung mana?" tanya tn.Kim melihat tidak ada keberadaan Taehyung.

"Ah itu... dia tadi... pergi kekantor, iya kekantor." ucap Sinb berbohong.

"Kantor?" tn.Kim menyipitkan matanya, "Hari ini libur untuk apa dia ke kantor?"

Ketahuanlah Sinb berbohong, Sinb lupa kalo hari ini libur, pantas saja tn.Kim dan ny.Kim bisa berkunjung kesini.

"Aku tidak tahu dia pergi kemana." jujur Sinb menundukan kepalanya.

"Appa akan menghubunginya." ucap tn.Kim dibalas anggukan oleh Sinb.

****

"Kau mau kemana?" tanya jalang itu menahan lengan Taehyung yang beranjak ingin bangun dari kasur itu.

"Pulang." ucap Taehyung datar.

Jalang itu bangun dan menurunkan selimut yang membaluti tubuhnya, memperlihatkan buah dadanya mengantung itu.

"Bayarannya sudah aku taruh diatas tasmu." ucap Taehyung beranjak bangun namun lagi-lagi jalang itu menahannya.

"Satu ronde? Gratis." ucap jalang yang tidak punya harga diri itu.

Taehyung menindih jalang itu dan menarik dagu jalang itu, "Lebih baik kau tawarkan saja pada pria lain!" ucap Taehyung tajam.

"Yasudah! Kau seharusnya bersyukur dan beruntung, karna aku menawarkanmu untuk menikmati tubuhku secara gratis selama satu ronde." ucap jalang itu menepis tangan Taehyung yang menarik dagunya.

"Ck, dasar murahan." guman Taehyung beranjak pergi setelah selesai memakai pakaiannya.

Taehyung keluar dari club itu, ia berjalan ke arah mobilnya, beranjak untuk pulang lantaran orang tuanya menelponnya. Taehyung sangat malas untuk meninjakan kaki dirumahnya dan Sinb itu, ia terlalu malas untuk melihat Sinb. Taehyung sebenarnya berniat pulang satu minggu lagi, dihari perceraian yang sudah ia tentukan itu.

Taehyung tiba dirumahya dan Sinb itu, Taehyung memasuki rumah itu, Taehyung melihat kedua orang tuanya dan Sinb orang yang sangat ia benci sedang menunggunya di ruang tamu.

"Kau habis dari mana?" tanya tn.Kim saat Taehyung duduk di sofa ruang tamu itu.

"Dari rumah Jimin." ucap Taehyung yang membuat keduanya percaya saja.

"Hm ada apa appa dan eomma kesini?" tanya Taehyung.

"Kami hanya ingin berkunjung melihat kau dan Sinb, apa salah?" ucap ny.Kim dan tn.Kim mengangguk.

"Tumben saja, biasanya kalian sibuk." sindir Taehyung.

"Hari libur kami tidak terlalu sibuk, jadi kami menyempatkan kemari untuk berkunjung." ucap tn.Kim.

"Oh,"

"Kalian baik-baik saja kan?" tanya tn.Kim.

"Iya kami baik-baik saja." ucap Taehyung.

"Iya kau baik-baik saja, tapi bagaimana dengan aku?" batin Sinb.

"Ah iya, Sinb bagaimana denganmu?" tanya ny.Kim seraya tersenyum.

"Ah aku? Aku juga baik-baik saja, eomma." Jawab Sinb tersenyum kaku.

"Emm maksud eomma apakah kau sudah hamil?"

TBC

Hope🙏 Give me Vote and Comment^^.

Thankyouu and see you.💜

I'm Sorry ; Kim Taehyung ✓Where stories live. Discover now