24. Liar

60 16 6
                                    

"Woojin, ada yang ingin kubicarakan denganmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woojin, ada yang ingin kubicarakan denganmu."

Woojin terkejut ketika suara Mingyu menyambutnya di depan pintu kelas. Bel pulang baru saja berbunyi, Woojin memutuskan keluar kelas lebih dulu dan menunggu Minhyun di luar. Mingyu terlihat begitu serius, membuat Woojin mengikuti langkah lelaki itu yang berjalan membawanya menjauhi kelas. Sekarang mereka berdiri di ujung koridor, cukup jauh dari kelas 3-1 yang berada di ujung lain koridor.

"Wae?" tanya Woojin penasaran. Tak biasanya Mingyu mengajaknya mengobrol secara khusus seperti ini, membuat dahi Woojin mengernyit menunggu lelaki itu berbicara. (Kenapa?)

Mingyu berdeham, ia yakin sekali hal ini memang harus Woojin ketahui. "Kurasa ... aku melihat seseorang yang berbohong padamu," kata Mingyu mulai merasa tak nyaman saat dilihatnya Minhyun baru saja keluar kelas dan melangkah menghampiri mereka. Minhyun tak seharusnya tahu pembicaraan ini.

Woojin semakin mengernyitkan dahinya, benar-benar tak paham maksud Mingyu. "Berbohong? Mwo? Nugu?" Seperti biasa, Woojin selalu tak bisa menahan rasa ingin tahunya. (Apa? Siapa?)

"Sudah kubilang kau harus mundur, jika tak mau sakit hati." Mingyu berkata cepat dan berhasil menyelesaikan kalimatnya tepat sebelum Minhyun datang dan menepuk pundak Woojin. Semoga Woojin mengerti maksud tersirat dari ucapannya, karena Mingyu tidak bisa menjelaskannya secara detail jika ada orang lain selain dirinya dan Woojin.

Woojin menoleh sekilas ke arah Minhyun di sampingnya yang baru saja menepuk bahunya, lalu kembali beralih pada Mingyu. Woojin tak habis pikir dengan Mingyu, lelaki itu datang padanya hanya untuk mengatakan agar ia menjauh dari Chaeyeon? Lagi?

Aku sudah sakit hati, tahu. Woojin membatin sambil menatap Mingyu datar. Kalimat Mingyu tadi berhasil membuat Woojin teringat akan penolakan Chaeyeon terhadap perasaannya malam itu.

"Aku pergi!" Mingyu segera pergi sebelum ditanyai macam-macam, tak lupa menampilkan seulas senyum sedikit terpaksanya pada Minhyun. Melihat Minhyun membuat Mingyu memikirkan Eunseo. Memang apa hebatnya Minhyun jika Eunseo benar menyukai lelaki itu? Mingyu rasa dirinya juga tak kalah tampan dan tinggi dari Minhyun, harusnya Eunseo menyadari itu.

Mingyu berdecak, kenapa ia harus repot-repot melakukan hal yang seharusnya bukan urusannya ini? Ya, itu karena ia orang baik yang cinta kebenaran. Mingyu melangkahkan kakinya santai di koridor sembari mengangguk-angguk.

"Mingyu bicara apa padamu?" tanya Minhyun.

Woojin hanya diam, masih memikirkan percakapan dadakannya dengan Mingyu tadi. Sedetik kemudian Woojin tersentak, baru ingat Mingyu belum menjelaskan apa dan siapa yang berbohong padanya.

"Ya, Kim Mingyu! Aish...." Woojin berteriak lalu menggerutu menyadari orang yang ia panggil sudah tak terlihat. Apa Mingyu sengaja menjahilinya dengan mengarang sesuatu dan membuatnya penasaran begini?

Life, Love, Hurt. (Wanna One ft. Seventeen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang