9. Wrong

107 25 13
                                    

"Sudah berkali-kali aku memikirkan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah berkali-kali aku memikirkan ini. Kurasa nama itu memang tidak asing di telingaku, tapi juga tidak begitu familiar. Kang Daniel ... siapa dia sebenarnya?" Woojin mengatakan itu dengan dahi berkerut.

Saat ini ia dan Minhyun sedang berada di perpustakaan. Mereka duduk dan memilih meja yang berada di pojok ruangan sehingga tak perlu khawatir obrolan mereka mengganggu murid-murid lain di perpustakaan. Meskipun begitu, mereka tetap harus mengontrol ucapan mereka agar tidak terlalu nyaring atau justru menyebabkan keributan.

Siang ini kebetulan pelajaran di kelas 3-1 ditiadakan karena guru mata pelajaran yang bersangkutan sedang ada urusan mendesak. Jadilah Minhyun dan Woojin—dan mungkin teman-teman kelasnya yang lain—berada di perpustakaan ini untuk menghabiskan waktu.

Minhyun yang sedang membaca buku sambil bersandar di kursi, mengangkat buku yang menutupi wajahnya lalu memandang Woojin. "Bukankah dia mantan pacar gadis GY?" tanyanya memastikan, apa adanya.

"Ya! Aku tahu, tapi bukan itu maksudku!" Woojin menatap Minhyun dengan gemas, "Kau pasti pernah 'kan mendengar nama seseorang lalu merasa namanya itu tidak asing, seperti kau pernah mendengarnya sebelumnya tapi kau tidak bisa mengingatnya," lanjut Woojin lagi dengan serius.

Minhyun mengangguk-angguk lalu menanggapi, "Mungkin hanya perasaanmu saja. Kau terlalu memikirkannya. Apa karena dia mantan gadis GY, makanya kau begitu penasaran?"

Woojin terlihat berpikir lalu ia menghela napas, "Tidak juga ... tapi mungkin iya. Aku takut dia pindah ke sini karena berusaha mendekati Chaeyeon lagi, jujur aku tidak mau bersaing dengannya."

"Kurasa tidak mungkin dia pindah jauh-jauh dari Amerika ke sini hanya karena seorang gadis." Minhyun memberikan pendapatnya. Ia menutup buku yang tadi dibacanya, meletakkannya di atas meja.

"Tidak ada yang tahu, bukan." Woojin mengangkat bahunya, "Bagaimanapun, tiga hari lagi dia akan pindah ke sini. Kuharap kehadirannya tidak mengancamku!" Setelah mengatakan itu ia terkekeh pelan. Entahlah, Woojin rasa kalimatnya tadi terlalu serius.

"Eodiega?" tanya Woojin lagi saat dilihatnya kini Minhyun beranjak dari kursi di seberangnya. (Kau mau ke mana?)

"Aku mau melihat-lihat buku lain," jawab Minhyun sambil mulai melangkahkan kaki menuju rak-rak buku. Woojin ber-oh lalu mendaratkan kepalanya di atas meja. Baginya perpustakaan memang tempat yang sangat menggoda untuk tidur.

Minhyun beralih dari satu rak buku ke rak buku lainnya. Ia tidak yakin buku apa yang kini sedang dicarinya. Setidaknya berjalan di antara rak-rak buku sedikit membuatnya tidak terlalu bosan dan mengantuk.

"Eoh, Eunseo!" Minhyun lantas berseru pelan saat melihat Eunseo sedang berdiri di depan salah satu rak buku. Ia pun langsung menghampiri gadis itu.

"Kau juga di perpustakaan?" tanya Eunseo yang sudah memalingkan pandangannya dari buku di tangannya. Ia menoleh ke arah Minhyun yang sudah berdiri di sebelahnya.

Life, Love, Hurt. (Wanna One ft. Seventeen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang