part I

362 5 0
                                    

Super menyebalkan, kenapa harus ada lembur di hari ini. Terpaksa Dii memundurkan jadwal penerbangan Pekanbaru-Jakarta 2 jam lebih lama dari jadwal yang dia mau. Seharusnya Dii sudah sampai Jakarta dan sudah dikamar hotel sekarang, ditekuk wajah Dii dalam-dalam. Pesawat baru lepas landas 25 menit yang lalu. Masih ada 1 jam 15 menit lagi untuk sampai bandara internasional soekarno-hatta, dipejamkan matanya mungkin ini kesempatan dia untuk tidur sebelum berdesak-desakkan di bandara. Beberapa notifikasi massenger dibiarkan tanpa mengeceknya,

Dii terbangun saat suara pramugari mengejutkannya, menjelaskan 5 menit lagi mereka landing di bandara Soekarno-Hatta. Dii memasang sabuk pengaman dan duduk sesantai mungkin. Satu hal yang masih Dii takutkan, saat pesawat landing. Walau sudah beberapa kali pergi menggunakan pesawat tetap saja saat landing membuatnya gugup dan sedikit takut. Dipejamkan matanya saat pesawat mulai menukik dan menyentuh landasan, dipegang erat bantalan kursinya. Setelah pesawat benar-benar sudah berhenti dan dengan mulus terparkir Dii baru membuka mata dan menghembuskan nafasnya lega. Dii segera mengambil tas ranselnya di bagasi atas. Untung bawaan Dii tidak banyak, hanya tas ransel yang berisi semua kebutuhannya untuk 3 hari kedepan dan tas selempang serbaguna di pundaknya,

"pasti Shintia dan Pricil sudah menungguku dari tadi." gumam Dii pelan.

"awas aja kamu bos, sampai Pekanbaru lagi aku tidak akan kasih ole-ole ke bos." Dii mengibaskan rambut panjangnya kebelakang dengan kesal. Dii beserta penumpang pesawat lainnya pun segera turun dan masuk kedalam bandara. Dii segera berlari keluar dan menemukan 2 gadis cantik dengan wajah super kesal berdiri didepan terminal kedatangan menunggu Dii, dengan meringis Dii menghampiri mereka. Pricil melotot kearah Dii,

"eonni, kenapa lama sekali. Kita sudah 5 jam dibandara nungguin eonni." kukatupkan tanganku didepan dada.

"maafkan eonni. Ada yang harus eonni selesaikan dikantor sebelum berangkat. Maaf yah."

"Pricil yang sebenarnya sewot say. Tadi kita juga sempat makan juga kok, dia malah sempat belanja."

"eonni mianhae, saeng." Dii merenggangkan kedua tangannya. Pricil menghambur kepelukan Dii dan tersenyum,

"nggak papa eonni. Pricil bercanda kok, yang penting eon selamat sampai sini."

"gomawo cantik."

"Eonni mau ikutan kita atau mau tunggu di sana aja? Eonni terlihat sangat kelelahan."

"kamu tahu aja Cil. Eonni tunggu aja disana ya, kalau udah ada tanda-tanda mereka keluar eonni menyusul kalian."

"nggak papa kamu disini sendiri say?"

"nggak papa say. Aku masih jet leg, tunggu disini aja."

"ya udah kita kesana ya, Haena udah chat setengah jam lagi mereka keluar." Dii mengangguk mantap. Shintia dan Pricil sudah berlalu. Dii berlari menuju kursi tunggu tidak jauh dari terminal kedatangan. Dihembuskan nafas lelah setelah duduk. Di ambil smartphone dari tasnya.

Cling,

"beb kamu dimana? Aku lihat Shintia dan Pricil tapi kamunya tidak ada?" pesan massenger dari Haena. Ah Haena, akhirnya aku bisa bertemu langsung dengannya.

"beb, aku di kursi tunggu. Baru sampai juga, capek banget kalau harus ikutan desak-desakan dengan yang lain."

"aku kesana ya, kamu lihat-lihat aja kedalam terminal. Aku serba hitam."

"iya beb, aku tunggu" senyum Dii terulas manis.

Hari ini adalah hari yang paling Dii nantikan, grup kesayangannya akan mengadakan konser di Jakarta dan nilai plusnya lagi Dii akan bertemu dengan sahabat-sahabat jauhnya dari Korea. Kesenangan yang luar biasa bukan. Suasana yang semula membuatnya kesal pun lambat laun hilang, senyuman tidak lepas dari bibir mungil yang terpoles lipstik merah muda. Dii terus memperhatikan terminal kedatangan dan melihat Seseorang keluar.

LOVE STAFF (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang