✨ Need To Be Hidden

5.9K 898 57
                                    

How did we get into this mess? Got so aggresive. I know we meant all good intentions, so pull me closer. Why don't you pull me close?
-The Middle-

💫💫♠💫💫

"INJAK REMNYA SEKARANG, JEON JEONGGUK-SSI!"

Jackson berteriak seperti orang kesetanan mengingat mobil bagian depannya sudah penyok sejak kemarin. Ia tidak ingin hal lebih parah terjadi karena Jeongguk terlihat ingin menerobos langsung gerbang tinggi di hadapan mereka ini. Jeongguk langsung menginjak rem. Sebisa mungkin ia membanting stir ke kanan sehingga mobil berputar dan hanya bagianbelakang saja yang menggores pagar besi tersebut.

Pria bertindik panah di telinganya itu keluar tanpa pamit. Satpam yang menghadangnya kalah cepat dengan liukkan tubuhnya. Jeongguk berhasil masuk tanpa menyempatkan diri untuk diintegorasi.

"Kuserahkan satpam-satpam itu pada kalian!" Teriaknya dari dalam pagar, kemudian ia berlari cepat ke gedung satu lantai di depan matanya.

Jangan tanya kenapa Jeongguk langsung mengarah kesana. Perasaannya mengatakan bahwa ada yang salah di gedung itu hanya dari dua orang yang mondar-mandir di depannya. Terlihat seperti menjaga sesuatu yang tidak ingin diketahui orang lain.

"Si bajingan itu..."

Tidak. Jeongguk tidak lupa tentang semua gerakan bela diri yang bertahun-tahun telah ia latih. Ia tidak lupa bagaimana menjatuhkan lawan hanya dalam satu tendangan berputar tepat ke tengkuk mereka. Lalu, tambahan dua bogem di perut untuk membuat mereka terduduk lemas di lantai. Jeongguk tidak kesulitan sampai satu dari mereka—yang masih bertahan—menodongkan tongkat baseball ke arahnya.

"Kau bodoh atau bagaimana?" Ejek Jeongguk.

"Mundur! Aku tidak segan-segan untuk memukulmu!"

Mata Jeongguk menajam. Ia juga kenal dengan suara melengking yang dimiliki pria itu. Saat ditelaah lagi, Jeongguk akhirnya sadar bahwa pria di hadapannya ini adalah pria berhelm, si deliver kafe. Maka kemarahannya yang sudah memuncak itu semakin berkobar. Ia menendang jatuh tongkat itu sebelum memelintir tangannya ke belakang dan menabrakkan tubuhnya dengan dinding. Keras.

"Jadi, kau memang hanya penguntit suruhan? Katakan siapa yang menyuruhmu!"

"Bukankah sudah jelas? Orang di dalam sana adalah penyuruhku!"

"Aku ingin mendengar namanya dengan jelas. Katakan!"

"Park Jimin!" Pria itu berteriak kencang karena Jeongguk menekan tangannya lebih kuat. "PARK JIMIN ORANGNYA!"

Jeongguk menghempaskan tubuh lemah itu setelah mendapatkan apa yang dia mau. Sebuah kunci dari kantung belakang celana. Ia yakin pria itu tidak menyadari jika kuncinya sudah berada di tangan Jeongguk. Tanpa menunggu apapun lagi, pria itu segera memasukkan kepala kuncinya ke lubang pintu.

Sayangnya, sebuah teriakkan menyedihkan menjadi hal yang pertama ia dengar. Jeongguk tidak terpaku terhadap apa yang dilihatnya. Justru, ia berlari secepat mungkin untuk menarik tubuh itu menjauh dari atas Taehyung. Taehyung yang begitu ketakutan di bawahnya.

"J-Jeongguk... hiks."

Jeongguk tidak pernah ingin hal buruk seperti sekarang ini terjadi. Taehyung yang entah bagaimana bisa memakai seragam pelayan kelewat ketat berada diatas meja yang berantakan. Terlentang, leher terekspos, dan wajah penuh dengan air mata. Sebelumnya, Park Jimin berada diatasnya. Satu tangan menahan kedua lengan Taehyung diatas, sementara tangan lainnya menarik dagu pria itu ke samping. Jeongguk sempat melihat kedua kaki Taehyung meronta tak nyaman selagi salah satu kaki Park Jimin berada diantaranya.

Young God(s) || KookV [ √ ]Where stories live. Discover now