TH-4

115K 2.9K 55
                                    


Claudia menggeliatkan tubuhnya yang terasa pegal, dengan susah payah ia mengubah posisi tidurnya.  Claudia juga menghembuskan nafasnya merasakan perut nya di timpa oleh dua tangan kekar yang membuat perutnya terasa berat.

Dan benar saja, Tangan kedua suaminya sudah melilit perutnya secara bersamaan. Jam maaih menunjukkan pukul 5 Pagi dan waktu ia menyiapkan sarapan untuk kedua suaminya itu.

Dengan perlahan Claudia mengangkat tangan Liam, dan Juga Marco secara bersamaan,setelah berhasih ia juga dengan sangat hati-hati ia turun dari atas ranjang.

"Selalu saja seperti ini" Gumamnya, lalu keluar dari dalam Kamar mereka menuju ruang dapur.

Claudia membuka Kulkas yang berukuran besar itu,  Ia tidak pernah bingung ingin memasak sarapan pagi karena didalam kulkas berisi lengkap dengan semua jenis bahan masakan.

Setelah berkutat di dapur, akhirnya Claudia menyelesaikan masakannya dalam waktu kurang lebih 40 menit.

Claudia tersenyum lucu melihat cara tidur kedua suaminya sangat sangat serupa, meski wajah mereka tidak mirip namun sikap mereka hampir mirip, bahkan cara mereka tertidur.

"Liam Bangun" Claudia mengguncangkan otot lengan suaminya pelan.

Liam menggeliatkan tubuhnya, lalu membuka kedua matanya cera perlahan.

"Morning" sapa sapa Liam sambit tersenyum manis menatap kearah istri cantiknya.

Liam bangun dari posisi tidurnya, bukannya bangun untuk mandi, namun menyadarkan punggungnya di kepala ranjang, lalj menarik tubuh Claudia duduk di pangkuannya.

"Aku sangat mengantuk sayang" Adu Liam menyembunyikan wajahnya di bahu istrinya.

"Makanya bangun, lalu pergi mandi. Nanti juga tidak akan mengantuk lagi" Jawab Claudia mengelua rambut suaminya yang berantakan.

Claudia merasakan jika Liam menciumi lekukan lehernya, ia hanya membiarkannya saja. Toh Liam sudah pemilik sahnya.

"Sayang" Panggil Liam dengan suara seraknya.

Claudia tau, jika suaminya itu ingin meminta Haknya sebagai seorang suami dan Claudia tidak akan menolak hal itu. Terbukti dari tangan Liam yang sudah Aktif meremas payudaranya.

Liam membaringkan tubuh istrinya kembali keatas ranjang sambil menciumi setiap inci tubuh Claudia.
Seakan keberadaan Marco tidaklah masalah bagi mereka berdua.

"Ssssttt... " Desis Claudia saat Liam mengulum pucuk payudaranya.

"Li.. liam"

"He'um" Gumam Liam membalas panggilan istrinya.

Tidak ingin membuang waktu, Liam dengan terburu-buru membuka pakaian tidur istrinya dan juga pakaiannya, Liam yang hanya menggunakan celana pendek saja mempercepat gerakan menelanjagi dirinya sendiri.

cumbuan Liam turun dari perut menuju selangkangan Istrinya,dia masih menciumi area paha putih polos itu dengan lembut membuat Claudia mendesis nikmat.

"liam..."cicit Claudia menutupi area Miss-V nya, ia merasa malu ketika miliknya ditatap tajam Oleh Pria yang ada dibawah sana.

"Jangan mencoba menutupnya dari pandanganku sayang!" Geram Liam tidak suka,Dengan paksa ia melepaskan Tangan Claudia dari sana.

"Ta-pi aku malu" Jawabnya memalingkan wajah tidak berani menatap wajah Liam.

Liam mensejajarkan tubuh mereka untuk menatap wajah Istrinya lebih dekat lagi. "Apa yang membuat mu malu?Kau tau,Milikmu begitu indah sayang" Bisik Liam tepat di telinga Claudia,ia juga mengulumnya seksual mencoba membangkitkan sisi liar istrinya.

"Ahhhhh....."

"Kau menikmatinya sayang?" Claudia tidak tau sejak kapan Liam sudah kembali ke bawah  tubuhnya,bahkan suaminya itu sudah melancarkan aksinya menggoda Miss-V nya menggunakan lidah suaminya,begitu nikmat,mampu membuat Claudia mengerang Nikmat. 

"Sayang tahan sebentar saja ya" Minta Liam sebelum ia menekan-nekan kan Miliknya di lubang Mis-V Claudia.

Claudia yang merasa aneh pada respon tubuhnya hanya menganggukkan kepalanya.

"AHHH, Sa-kit" desia Claudia meneteskan airnya matanya,  namun suara teriakan Claudia tadi tidak membangunkan Marco dari tidurnya.

Claudia mencakar punggung Suaminya seakan menyalurkan rasa sakit yang ia rasakan pada pusat intinya.

"Shtt.. Tahan sayang Ahh.. Ahh" Liam menggoyangkan pinggulnya pelan, Ia mendesis nikmat merasakan miliknya yang di remas kuat di dalam sana.

"Ahh... Li.. Am.. Ahh" Claudia memeluk tubuh tubuh Liam dengan erat,sedangkann Liam masih menggoyangkan pinggulnya mencari kenikmatan dari bawah sana.

Liam terus menggerakkan pinggul nya hingga Claudia merasa Milik suaminya membesar didalam  sana, Liam menggeram tertahan merasakan sesuatu yang ingin keluar dari miliknya dan...

"Aku.....Ahhhhhhh......ahhhhhh..." Liam menjatuhkan tubuhnya diatas tubuh Claudia,sungguh pagi yang indah mendapatkan pelepasan yang begitu luar biasa.

"Istirahatlah sayang,Aku akan mandi dan langsung berangkat kerja,Kamu tidak perlu melakukan pekerjaan apapun dirumah,mengerti" Liam menyelimuti tubuh polos istrinya lalu masuk kedalam kamar mandi unruk membersihkan tubuhnya.

Lima Belas menit kemudian Liam keluar dari dalam kamar mandi dengan keadaan yang sangat segar,ia menatap kearah ranjang dimana Istri dan juga Marco masih tertidur. Biarlah mereka tidur  batin Liam lalu mengambil tas kerjanya.

****

Marco menggeliatkan tubuhnya,ia membuka matanya dengan perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya.

Dia tersenyum manis menemukan istrinya yang tertidur  di tutupi oleh selimut tebal milik mereka, Marco mendekat dan memeluk tubuh Claudia dengan erat, Ia juga mengecup Bibir Istrinya dengan lembut.

"Kemana Liam?" Tanya nya pada dirinya sendiri,lalu ia mengarahkan tatapannya kearah meja nakas dimana Jam kecil terletak disana.

"Jam 9 pagi?Kenapa Liam tidak membangunkanku?Dan tumben sekali Claudia tidak terbangun?" Marco mencoba membangunkan Istrinya, ia menurunkan selimut yang menutupi tubuh Wanita itu dan betapa terkejutnya ia mendapati tubuh istrinya yang tidak memakai sehelai benangpun,bukan hanya itu,tubuh istrinya juga terdapat beberapa Kissmark.

"Liam sialan" Desis nya , lalu ia menghembuskan nafas kesalnya.

"Sayang..." Panggil Marco memcoba membangunkan Claudia, Ia menelan salivanya ketika Claudia membalikkan tubuhnya membelakangi Marco. Marco menatap bokong putih istrinya dengan tatapan gairahnya.


Two Husband Devil (SUDAH TERBIT - TERSEDIA E-BOOK)Where stories live. Discover now