My Hug [8]

7.7K 668 7
                                    

Anna tetap berjalan lurus meski merasa kebingungan, sebenarnya ia ingin bertanya pada pelayan dimana letak toilet tapi tatapan orang-orang sekitar membuatnya tidak nyaman hingga akhirnya ia harus berjalan mengikuti kata hati dan berakhir keluar dari ballroom itu.

Ia mendekati dua orang wanita yang sepertinya bertugas sebagai penerima tamu, kedua petugas itu tidak begitu saja menyadari kedatangan Anna dikarenakan terlalu asyik mengobrol.

"Aku juga berpikir seperti itu, bagaimana bisa hubungan Sir. Knight dengan Miss Steel terlihat biasa saja padahal mereka baru saja bercerai." Anna memilih diam dan mendengarkan tidak bermaksud menguping sebenarnya.

Meskipun rasa terkejut bukan main terselip mengetahui jika wanita yang baru ia temui tadi adalah mantan istri Dimitri.

Ia merasa tidak punya muka.

"Apalagi pernikahan mereka cukup lama."

"Sepuluh tahun sangat lama bukan?"

"Aku bisa paham dengan kondisi keluarga sir.Knight yang ingin memiliki penerus dan Miss steel tidak bisa memenuhinya."

Anna masih terdiam mencerna informasi yang cukup banyak itu dengan seksama sehingga tidak menyadari jika ada seseorang sedari tadi berdiri dibelakangnya dan juga ikut mendengarkan bersamanya.

"Kalau tidak salah tadi Lady Ayesha datang bersama wanita lain. Apakah mungkin itu calon sir. knight?"

"Impossible, kalau wanita seperti itu bisa jadi menantu keluarga Knight maka aku calon yang lebih pantas."

Anna menggigit bibir bawahnya canggung, untuk sekarang ia hanya ingin bertanya dimana toilet tapi buruknya dia sedang menjadi bahan gosip, dia tidak begitu ambil pusing kabar yang baru ia dengar karena ia harus memastikan terlebih dahulu. Terjadi peperangan batin apakah ia bertanya atau tidak dimana letak toilet dan akhirnya ia memilih untuk mencari pelayan saja karena mereka terlihat asyik menggunjingnya.

'Saat seperti inilah aku sangat ingin tidak bisa memahami bahasa mereka.' Galaunya

Baru saja ia berbalik, ia dikejutkan oleh Dimitri yang sudah memasang wajah memerah dibelakangnya.

"What-." Spontan Anna bereaksi karena terkejut mendapati pria yang digunjing bersamanya.

Kedua wanita yang kini menyadari keberadaan mereka langsung menutup mulut dan menunduk merasa bersalah.

Anna terlihat ingin bicara tapi ia bingung ingin mengatakan apa. ia menatap Dimitri yang masih memasang wajah serigala mengamuk kearah dua wanita tadi, sedangkan kedua wanita tadi menunduk ketakutan.

"E... Miss. Costumer Service." cicitnya pada dua orang itu membuat mereka mendongkak kearah dirinya.

"Dimana saya bisa menemukan toilet." ucapnya canggung sembari tersenyum penuh paksaan karena Dimitri masih disebelahnya. Ia ingin kabur.

"Lewat lorong sebelah kanan nona, nanti anda akan melihat tanda toilet di sebelah kanannya lagi."

"Oke, Thank you."

Sesaat itu juga Anna langsung mengambil langkah seribu. meninggalkan pria yang entah mengapa terasa menyeramkan dibelakangnya dan yang terpenting saat ini ia butuh kamar mandi.

***

Anna keluar dari kamar mandi dengan perasaan lega. akhirnya ia bisa menyamankan perutnya -belakangan ini pencernaannya memang tidak begitu bagus karena belum terbiasa dengan masakan khas ibukota negara Inggris itu.

Ia berjalan menyusuri lorong-lorong sunyi perusahaan besar itu, Ia tak dapat menemukan siapapun.

"Mungkin acaranya sudah dimulai." ucapnya pada diri sendiri.

My Hug [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang