Krystal sangat tau jika Lucas sengaja melakukannya, lihat saja senyuman yang kini telah mengembang lebar di wajahnya.

"Lucas.."
Krystal segera berdiri menghambiri pria itu dan mendorongnya dengan sekuat tenaga membuat pria itu kehilangan keseimbangannya dan ikut tercebur

Dan mereka berakhir dengan saling kejar, saling dorong membuat tak ada satupun pakaian mereka yang selamat dari percikan air laut.
Semuanya basah karna mereka terus bermain layaknya anak kecil tanpa mengingat berapa usia mereka saat ini.

Setelah menghabiskan waktu cukup lama untuk bermain-main. Kelelahan mulai menghampiri mereka.
Dengan rasa lelah yang melanda mereka berbaring di pinggiran pantai di atas pasir putih itu.

"Harusnya aku mengajakmu kemari pada sore hari, agar kau bisa melihat mata hari terbenam"
Ujar Lucas

"Ini sudah lebih dari cukup. Aku menyukainya"
Sahut Krystal,

"Krystal"

"Hmmm"

"Apa kau bahagia?"

"Apa aku harus mengatakan yang sejujurnya?"

"Tentu saja"

"Aku bahagia,.. sudah sangat lama semenjak terakhir kali aku bisa tertawa lepas seperti ini"
Tutur Krystal, pandangannya masih menatap jajaran awan yang terlihat begitu indah di langit yang begitu cerah.
Namun pikirannya melayang jauh mengingat kembali kenangan masa lalunya.

Krystal bahkan lupa kapan terakhir ia bisa tertawa selepas ini.

"Aku akan menciptakan ribuan kebahagiaan untukmu Krystal"

"Jangan mengatakan apa yang tak bisa kau pastikan Lucas"
Ujar Krystal yang tak ingin terlalu berharap banyak untuk hal-hal yang indah.

"Aku akan berusaha mewujudkannya. Kau hanya perlu diam dan menerima semuanya. Dan jangan menolakku"

"Baiklah... aku akan menantikannya"

●●●

Setelah dari pantai. Lucas membawa Krystal ke sebuah toko pakaian disekitar pantai, karna pakaian mereka kotor dan basar jadi mereka harus membelinya.

"Ini semua salahmu. Kita jadi harus membeli pakaian karna dirimu"
Gerutu Krystal kesal sembari memilih pakaian yang berjajar rapih tergantung di hadapannya.

"Aku tidak keberatan jika harus membelikan mu pakaian Krystal, bahkan tanpa alasan apapun aku akan dengan senang hati membelikannya untukmu"

"Jangan!"
Cengah Krystal segera.

"Kenapa?"

"Aku tak ingin merepotkan mu. Aku harap ini adalah yang terakhir kalinya aku mendapat pakaian darimu"

"Ayolah Krystal ada apa?.. aku ini kekasihmu aku bebas membelikan apapun untuk kekasihku"

"Tapi Lucas.."

"Krystal dengarkan aku"
Lucas menarik bahu wanita itu dan mengarahkannya untuk menghadap dirinya.

"Jangan pernah bersikap sungkan padaku. Aku ini kekasihmu. Hal pertama yang harus dilakukan oleh sepasang kekasih adalah, menerima pasangannya sepenuhnya. Kau juga harus menerima diriku, membiasakan kehadiranku, jangan bersikap jika aku ini orang asing Krystal"
Ujar Lucas menatap dalam wanita itu.

"Kau mengerti kan krystal?"

Wanita itu hanya mengangguk mengiyakan perkataan Lucas.

"Manisnya.."
Ujar Lucas sembari mengacak kasar puncak kepala wanita itu.

"Ckk... Lucas!!"
Dengan kesal Krystal menepis lengan pria itu dan kembali merapikan rambutnya.

"Kenapa,,, kau memang maniskan?"
Lucas kembali menggoda Krystal dengan kembali mengacak kasar rambut wanita itu.

"Berhenti Lucas"
Ucap Krystal memperingati.

"Baiklah.. baiklah.. kau mudah marah sekali"

"Itu karna kau yang selalu membuatku kesal"

"Ahaha... baiklah. Kau sudah mendapat pakaian yang kau inginkan?"

"Hmm.. disini semuanya sangat bagus. Jadi aku akan mengambil yang mana saja"

"Kau akan tetap cantik memakai apapun Sayang"

Deg...

Krystal membeku..
Sayang?.. untuk pertama kalinya ada seseorang memanggilnya dengan kata sayang.

Seakan terkena sengatan listrik, jantungnya berdetak begitu kencangnya.
Rasanya hati ini bergejolak, rasa yang begitu baru muncul tiba-tiba di hatinya.

"Rasa apa ini?,, kenapa hati ini begitu aneh"
(Batin Krystal)

"Krystal..."

"Ahh.. iya... apa.. kenapa?"

"Kau kenapa?"
Tanya Lucas yang melihat tingkah Krystal nampak begitu aneh.

"Aku?.... ah.. tidak ada apa-apa"
Sahut Krystal sembari memaksakan senyumannya.

"Oke... jadi mana baju yang kau pilih?"

"Ahh.. ini.. aku mau yang ini"
Sahut Krystal mengambil asal pakaian yang tergantung di sana.

Perasaan yang tiba-tiba memenuhi hati dan pikirannya membuat wanita itu terlihat bodoh. Dia tak bisa mengendalikan dirinya juga kehilangan konsentrasinya.

"Baiklah aku akan ke kasir dan membayar ini semua"
Ujar Lucas, tanpa Krystal sadari ternyata Lucas memperhatikan segalanya, tingkah Krystal yang salah tingkah membuat pria itu harus menahan tawanya.

"Krystal..."
Panggil Lucas setelah selesai dari pembayarannya.

"Ya..."

"Ayo kita cari toilet untuk mengganti pakaiannya"

"Hah?..."

"Kita harus mengganti pakaian kita kan?.. apa kau ingin mengenakan pakaian itu saja saat kita pulang?"

"Ah... iya.. iya.. ayo"
Sahut Krystal dan segera melangkah meninggalkan Lucas di belakang.

Lucas kembali mengembangka senyuman di bibirnya.
Ternyata kekasihnya itu sangat manis,
Dengan pipi yang merona membuatnya semakin menggemaskan.

Hug ME (The Fantastic3 Series)ENDWhere stories live. Discover now