Dan hari ini Lucas tidak melihat Krystal sama sekali. Saat pagi hari, Lucas tidak melihat wanita itu berangkat kerja dan saat sore hari dia juga tak melihat wanita itu pulang, dan entah kenapa perasaan khawatir tiba-tiba menyelimuti hatinya, ia takut terjadi apa-apa pada wanita itu mengingat sikapnya yang begitu dingin, Krystal pasti tak akan mau meminta bantuan pada orang lain, sesulit apapun hal yang sedang di alaminya.

"Krystal"
Panggil Lucas dari luar pintu rumah wanita itu.

"Krystal,,, Kristal"
Tak ada jawaban sama sekali dari dalam.
Membuat Lucas semakin cemas di buatnya.

"Mungkinkah tidak ada orang di dalam rumahnya?"
(Batin Lucas)

Akhir-akhir ini Lucas memang sering memasuki rumah Krystal tanpa izin. Tapi setelah pria itu memastikan bahwa pemilik rumahnya memang ada di dalam rumah.

Seperti dia menunggu Krystal dari atas balkon rumahnya. Dan saat dia melihat Krystal memasuki rumah itu. Lucas baru berkunjung.

Ada rasa ragu saat Lucas ingin memasuki rumah itu, tapi nampaknya kekhawatiran lebih besar dari keraguannya.

Cklekk...
(Suara pintu di buka)

"Tidak di kunci"
Guman Lucas.

"Krystal..."
Panggilnya lagi saat ia sudah memasuki rumah Krystal.

"Krys...."
Baru saja ia ingin meneriaki nama itu lagi, tapi ucapannya terhenti setelah ia melihat seseorang tengah terduduk sembari menelusupkan wajahnya pada kedua lututnya di atas sofa di depan tv.

Iya dia adalah orang yang begitu di kenal Lucas, dia Krystal.

Wanita itu tengah meringkuk memeluk lututnya kuat. Dan terdengar cukup jelas sebuah isakan di sana.

Krystal menangis hingga membuat tubuhnya bergetar.

"Krystal"
Lucas begitu panik melihat keadaan wanita itu. Dengan segera ia mengahampirinya.

"Krystal ada apa?"
Tanyanya sembari mencoba meraih tubuh wanita itu.

"Mereka jahat..."
Samar-samar terdengar lirihan Krystal di tengah isakannya.

"Jahat?"
Lucas mengerutkan dahinya tak mengerti dengan apa yang Krystal katakan.

"Mereka jahat... mereka JAHAT...."
Ucap Krystal lagi yang mulai meninggikan suaranya

"Hey... Krystal ada apa?"

"Mereka jahat,, apa salahku, kenapa mereka jahat.. JAHAT!!!... apa SALAHKU?... mereka jahat..."
Kini Krystal semakin Histeris. Membuat Lucas semakin bingung..

"Ahh.... berhenti!... jangan katakan itu lagi.. berhenti!... ahhhh..."
Krystal terus berteriak sembari menutupi kedua telinganya.

Lucas tau sekarang, sedari tadi Krystal tidak sedang mencoba berbicara pada Lucas. Tapi wanita itu sedang berada di bawah kesadarannya. Dia meneriaki apa yang sedang berada di pikirannya.

"Krystal.. Krystal hey.. sadarlah"
Ucap Lucas ia mencoba menggenggam kedua lengan wanita itu berusaha membuat wanita itu mau mendongak melihatnya.

Dan ya Lucas berhasil membuat Krystal menatapnya. Tapi bukan tatapan bersahabat atau tatapan terluka. Melainkan tatapan kebencian.

"Kau... kau jahat.. kau JAHAT!!!"
tuduhnya sembari memukul-mukul Lucas membuat pria itu sedikit kewalahan.

"Krystal ini aku Lucas.. Krystal"
Pria itu kembali mencengkram lengan Krystal dan sekarang sedikit lebih kuat. Agar wanita itu tak lagi memukulinya.

"Hiks... hiks... aku takut. Hiks.. maaf... apa salahku hiks.."
Ucap wanita itu begitu lemah.

Setelah histeris kemudian marah dan memukuli Lucas sekarang wanita itu kembali menangis dengan begitu ketakutan.

"Krystal... ini aku Lucas.. tenang lah"
Ujarnya, Lucas membawa wanita itu kedalam pelukannya mencoba menenangkan wanita itu.

"Apa salahku.. hiks.. kenapa kalian jahat padaku.. hiks.. kenapa... hiks.. kenapa kalian menyakitiku khis..."
Krystal terus saja meracau tak jelas..
Didalam pelukan Lucas.

Mendengar lirihan Krystal yang terdengar begitu terluka membuat sesuatu di dalam diri Lucas ikut merasakan sakitnya.

"Apa ini? kenapa hanya mendengar wanita itu menangis lihir membuat hatiku ikut sakit"
(Batin Lucas)

"Tenanglah Krystal ada aku disini. Kau aman.. tenanglah"

"Hiks... kalian.. hiks.. menyakiti... hiks.. aku"

Lucas terus mengusap lembut punggung wanita itu.. sembari terus mengatakan.
"Tenanglah Krystal"

Beberapa menit kemudian Lucas merasakan pergerakan nafas yang teratur dari wanita itu menandakan ia sudah mulai terlelap.

Dengan perlahan, Lucas memindahkan wanita itu ke kamarnya menidurkannya pada tempat tidurnya dan tak lupa juga Lucas menyelimuti wanita itu.

Lucas memandangi wanita yang tengah terlelap itu.

Wajah itu adalah wajah yang terus nampak dingin.
Mata itu adalah mata yang selalu menatap acuh tak peduli.
Bibir itu adalah bibir yang selalu mengeluarkan kata-kata singkat dan tak kalah ketusnya.

Tapi saat ini semua tampak berbeda, wajah itu begitu tenang, matanya sedikit bengkak dengan masih menyisahkan sisa-sisa air mata yang mulai mengering di sudut matanya.
Menandakan ia menangis cukup lama.
Sangat terlihat jika wanita itu kelelahan.

Lengan Lucas terulur untuk menyentuh wajah wanita itu, disisipkannya helayan ramput yang menutupi wajah wanita itu kebelakang telinganya.

"Apa yang terjadi padamu Krystal?"

jari-jemari Lucas beralih mengusap lembut pipi wanita yang tengah tertidur di hadapannya.
Menghabus jejak air matanya.

"Siapa mereka?, siapa yang telah menyakitimu hingga membuatmu begitu terluka?"

Ini begitu mengejutkan, Krystal begitu histeris hari ini, Lucas tak tau apa yang terjadi sebelumnya hingga membuat wanita itu menangis begitu keras.
Ia tak tau apa yang menyakitinya hari ini hingga membuatnya begitu terluka.
Wanita itu tampak begitu rapuh dengan luka yang mungkin menyayat hatinya begitu dalam.

Hug ME (The Fantastic3 Series)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang