Part 11

25.9K 3.6K 369
                                    

TAEYONG terbangun dengan nafas terengah dan keringat yang membanjiri seluruh tubuh. Ia baru saja bermimpiㅡmimpi aneh yang membuat kepalanya berputar setengah mati. Maksudnya, oke, ia mengingat semua masa lalu dan juga posisinya sebagai psikolog.

Tapi semuanya terasa aneh, seolah ada sesuatu di dalam kepalanya yang memaksa Taeyong untuk melakukan hal-hal gila. Entah apa yang salah dengan kepalanya, seperti ada pemicu tak kasat mata yang membuat kewarasannya hilang.

Bahkan Taeyong tidak bisa berhenti, setiap harinya, yang ia inginkan adalah berbuat hal-hal gila diluar nalar manusia. Belum lagi akhir-akhir ini kegiatannya adalah membunuh orang-orang yang menjadi musuh keluarga Seo. Seperti seorang mafia, yakuza, atau bahkan orang yang tidak bersalah.

Saat ini, Taeyong tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Menurutnya, semua itu sangat tidak penting. Karena saat ia membunuh dan mengayunkan senjatanya pada lawanㅡada sebuah kepuasaan di dalam dirinya. Maka dari itu ia tidak bisa berhenti, Taeyong merasa sangat puas, seolah nafsu membunuhnya yang sudah ia pendam sejak lama kini sudah terpenuhi.

Menghela nafas, ia kembali berbaring dan menatap wajah tampan Jaehyun yang tertidur di sampingnya. Mereka berdua baru saja bercintaㅡentah sudah berapa kali tapi rasanya Taeyong tidak ingin berhenti.

Ia sadar jika awalnya ia sangat membenci Jaehyun, tapi aneh, perasaan itu hilang. Digantikan dengan perasaan cinta yang begitu besar, seolah ia siap mati untuk Jaehyun. Ia sangat mencintai lelaki tampan itu karena menurut TaeyongㅡJaehyun adalah hidupnya, nafasnya dan belahan jiwanya.

Seperti lautan yang membutuhkan pasir, atau bahkan langit yang membutuhkan bulan dan bintang untuk mengimbangi. Ia juga membutuhkan Jaehyun sebagai penopang hidupnya.

"Jaehyun, hmh.." ia bergumam, memeluk Jaehyun dengan erat dan menyembunyikan wajah pada dada bidang sang kekasih. Mengecupi kulit telanjang itu berkali-kali sebelum kembali memejamkan mata.

Tubuh Jaehyun bereaksi otomatis, ia membalas pelukan Taeyong dengan tak kalah erat. Seolah tidak akan pernah melepaskan Taeyong meskipun banyak rintangan yang akan mereka lewatiㅡkeputusan Jaehyun untuk menjadikan Taeyong sebagai pendamping hidup dan juga nafasnya sudah bulat. Ia tidak ingin kehilangan pasangannyaㅡpasangan yang otaknya sudah ia manipulasi sedemikian rupa.

Setelah itu Taeyong kembali menelusuri dunia mimpi, ia hanya bisa berharap semoga tidak mengalami mimpi seperti tadi. Di dalam mimpi itu, ia membunuh semua orang yang ia kenalㅡtermasuk kerabat dan keluarganya. Meskipun hal itu mungkin saja terjadi, dan Taeyong akan kehilangan akal jika sudah memegang senjata. Tapi ia akan mencoba untuk menahan diri agar tidak melukai orang-orang yang pernah berarti di hidupnya saat dulu.

Taeyong jelas sangat berbeda dengan Jaehyun. Ia masih memiliki akal meskipun nafsu membunuh dan kegilaan nya lebih besar dibandingkan akal sehat. Namun itu bisa menjadi pembanding besar diantara ia dan Jaehyunㅡkarena seorang Jung Jaehyun adalah psikopat yang tidak pernah perduli dengan siapapun. Bahkan jika di suruh membunuh Johnny; monster chicago pun pasti akan Jaehyun lakukan karena lelaki itu sudah tidak memiliki akal sehat.

▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒

Kening Jaehyun berkerut dalam begitu mendengar penuturan Johnny, ia mencibir. "Lalu, kita akan menyerang rumah sakit itu untuk yang kedua kalinya?"

"Begitulah," lelaki tinggi itu menghisap cerutunya dengan dalam sebelum menghembuskan asap yang kini mengepul di udara. "Adikku tertangkap, awalnya ia di tangkap oleh polisi. Namun kau tahu bukan? Kantor polisi tidak menangani orang-orang sepertimu"

They Don't Know About Us《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang