Talking

38 9 2
                                    

Bila tak mampu jangan memaksakan

~~~~

Semenjak kejadian keluarga Fajar datang kerumah yang menjelaskan untuk memutuskan sepihak aku pun masih merasa ini mimpi atau bukan?

Kenapa setelah semuanya ingin berubah menjadi lebih baik harus ada masalah yang tak pernah terlintas dalam pikiranku.

Entah ini cobaan atau balasan yang harus aku terima. Tetapi untuk sebuah balasan, memangnya aku pernah melakukan apa?

Aku baru pertama kali merasakan pacaran hanya dengan Fajar. Jadi ya wajar kalo aku merasa ada di titik terendah.

Semuanya cepat berlalu, dari kenangan kenangan aku bersama Fajar hingga planing yang kita buat untuk kedepannya hancur berkeping-keping.

Fajar💙

Yang
Angkat telponnya
Yang please
Jangan diem
Kita harus bicara sayang
Jangan kaya gini
Kamu terpukul,sedih aku juga sama
Aku gapernah tau kalo ayah mau jodohin aku yang
Sayanggggg

Fajar💙  is calling

"Assalamu'alaikum" Sapanya

"Waalaikumsalam , kenapa?"

"Yang , kita pergi yu sambil ngobrol"

"Males"

"Ayo dong biar cepet selesai. Aku gamau di jodohin"

"Ya terus aku gimana?"

"Maka dari itu sayang , kita ngobrol berdua"

"Ya-- yaudah dimana?"

"Kita ke puncak bintang yah , biar adem"

"Kapan?"

"Tahun depan. Ya sekarang atuh yu buru siap siap gih. Nanti aku kerumah jemput kamu"

"Hmm"

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Setelah menempuh waktu kurang lebih setengah jam akhirnya kita sampai di tempat tujuan.

Kita mencari tempat yang nyaman untuk menumpahkan segala yang ada dalam benak masing masing.

"Yang" Fajar memanggilku

Akupun menoleh ke arahnya "Ya" Jawabku singkat

"Aku gatau apa-apa. Please jangan marah sama aku. Kita berjuang sama sama yah aku mohon"

"Aku gatau harus marah sama siapa , kecewa sama siapa. Intinya aku masih merasa ini semua mimpi. Aku gatau harus ngapain sekarang. Orang tua kamu pun kaya yang benci banget sama aku. Aku gatau alasan mereka apa kaya gini. Kalo emang gasuka sama aku bilang dari awal, dari awal hubungan kita. Ini waktu bukan yang sebentar aku hubungan sama kamu Bang . Ngerti ga sih? Aku punya salah apa sama orang tua kamu? Aku gabisa cuman diputusin sepihak. Orang tua akupun sama. Harga diri keluarga aku diinjek injek sama ayah kamu Bang."

"Untuk soal ayah aku minta maaf atas sikapnya kemaren. Aku juga gatau bakalan kaya gini sayang. Kalo aku tau dari awal aku juga ngomong sama kamu. Aku selalu terbuka sama kamu. Tapi ini? Akupun gatau apa-apa. Kita berdua dirugikan disini."

"Tapi aku lebih sakit bang. Kalo kemaren abang ada di posisi aku gimana? Untung sekarang aku masih mau bicara nyelesain ini sama kamu. Tadinya aku udah mau bodo amat atas semuanya. Aku udah cape. Ternyata selama ini aku gaada apa apanya dimata orang tua kamu. Ayah kamu tau yang terbaik buat kehidupan abang selanjutnya. Abang ga usah marah sama ayah abang. Orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya begitupun dengan ayah abang. Walaupun sulit , lambat laun aku pasti bisa bang. Terimakasih untuk 2 tahun ini yang sangat luar biasa. Aku sayang abang."

"Yang , jangan kaya gini. Kita berjuang  sama sama. Aku juga gamau dijodohin. Aku aja gatau dia siapa. Aku ga kenal sama siapa yang mau di jodohin sama aku. Please bertahan aku mohon. Aku bakal usahain , bujuk ayah buat kita bisa menikah tahun ini. Percaya kan sama aku?"

"Percuma kamu maksa ayah buat nerima aku jadi istri kamu juga kalo hati ayah gamau aku jadi menantunya. Yang ada bakal aku yang kesiksa lagi."

Sepulang dari Puncak Bintang belum ada kesimpulan diantara kita. Hanya airmata yang menumpahkan atas segala semua rasaku.

•~•

Jangan lupa vote sama komen nya ya. Kritik dan saran saya tunggu karena itu perlu buat saya. Nuhunnnnnnnnnn💙

Of My LifeWhere stories live. Discover now