(Namakamu) mulai membersihkan wajah Iqbaal, Iqbaal melingkarkan tangan nya pada pinggang (namakamu)

"Capek ya?" Tanya Iqbaal

(Namakamu) mengangguk, "pegel, gaun nya berat,"

"Yaudah kalo gitu nanti aja ya,"

"Nanti apa?"

"Buat dedek nya nanti aja pas kita honeymoon,"

(Namakamu) tertawa kecil, pipi nya sudah merona sekarang

"Udah ah gak usah diomongin aku malu," ucap (namakamu)

"Ko malu? Kan udah suami istri"

"Yaudah ih gak usah diomongin!"
"Iya iya," kekeh Iqbaal

"Udah nih kamu cuci muka ya abis itu mandi aku tunggu sambil pesen makan," ucap (namakamu) sambil mencoba turun tapi Iqbaal lebih dulu menggendong nya dan menurunkan istri nya itu

"Makasih ya, sayang," ucap Iqbaal sambil mengecup pipi (namakamu)

(Namakamu) mengangguk, "jangan lama-lama ya,"

Setelah itu (namakamu) keluar dari kamar mandi dan ia mengganti baju nya setelah itu ia memesan makanan lewat aplikasi di ponsel nya karena ia sudah terlalu bosan dengan makanan hotel

Tak lama Iqbaal keluar dan langsung duduk di sofa sambil menonton tv, (namakamu) menghmpiri Iqbaal sambil membawakan pelembab wajah

"Pake nih," ucap (namakamu)

"Ini apa?"

"Pelembab, pake ya?," ucap (namakamu)

Iqbaal mengangguk dan mulai menuangkan nya di tangan, "kayak gini yang?" Tanya Iqbaal sambil menatap (namakamu) yang berdiri di hadapannya

"Sini," (namakamu) mulai mengoleskan pelembab wajah nya ia mengambil sedikit dari tangan Iqbaal

Setelah selesai (namakamu) meletakkan pelembab nya di atas meja dan setelah itu ia merebahkan dirinya di kasur

"Udah pesen makanan yang?" Tanya Iqbaal sambil ikut membaringkan tubuh nya di samping (namakamu)

"Udah, tapi aku pesen dari luar. Gapapa kan?" Tanya (namakamu)

"Iya gapapa,"

Iqbaal memeluk tubuh (namakamu) dari samping membuat (namakamu) menatap Iqbaal bingung

"Yang, kita beneran udah nikah ya?" Tanya Iqbaal

"Ko nanya gitu? Iyalah kita udah nikah," ucap (namakamu)

"Aku beneran suami kamu?"

"Iya,"

"Kamu beneran istri aku?"

"Iya,"

"Kok kayak mimpi ya?"

(Namakamu) tertawa kecil dan mengubah posisi nya mengadap ke arah Iqbaal dan sekarang posisi mereka berhadapan dengan Iqbaal yang memeluk dirinya

"Kok gemes?" Tanya (namakamu)

Iqbaal tersenyum sambil mengusap pipi (namakamu) halus

"Cantik,"

(Namkamu) terseyum simpul

"Jangan lupa sama aku lagi, sedih tau masa kamu lebih inget Genta daripada aku?"

"Ah gausah dibahas lagi, nanti kamu nangis," ledek (namakamu)

"Abis kamu jahat yang,"

"Loh aku kan juga gak mau lupa sama kamu, masa aku jahat?"

Iqbaal tidak menjawab, ia menenggelamka wajah nya di leher (namakamu)

"Sayang,"

"Hm,"

"Kamu gak mau tunda punya anak kan?" Tanya Iqbaal sambil menatap (namakamu)

(Namakamu) menggeleng, "justru aku mau cepet-cepet,"

Iqbaal tersenyum senang

~~

Mereka baru saja selesai makan dan sekarang (namakamu) sedang membereskan barang-barang nya yang berserakan

(Namakamu) tersentak kaget saat tangan Iqbaal melingkar di perut nya, Iqbaal meletakkan kepala nya di pundak kanan (namakamu)

"Kenapa?" Tanya (namakamu)

"Kamu gak capek? Beres-beres nya besok aja, ayo bobo," ucap Iqbaal

"Iya sebentar," ucap (namakamu) dan setelah itu (namakamu) langsung membalikkan badannya menatap Iqbaal

(Namakamu) mengalungkan tangannya di leher Iqbaal membuat Iqbaal menatap nya aneh

"Kenapa sih?"

"Baal, aku udah siap kalo kamu mau,"

~~

NGETIK APA GUE JIJI BANGET ANJIR WKWKWK

[6] PosesifWhere stories live. Discover now