57%

15.1K 1.5K 66
                                    

Iqbaal menatap (namakamu) kaget sedangkan (namakamu) terus memasang wajah bingung nya

"Kenapa gak jawab?"

"Kalo kamu pacar aku kenapa? Kalo bukan juga kenapa?"

"Ck. Gue bingung, jangan bikin gue tambah bingung," ucap (namakamu)

"Aku gak mau kasih tau, aku gak mau kamu sakit (namakamu). Biar nanti kamu sembuh dan balik lagi seperti kayak (namakamu) yang dulu," ucap Iqbaal

"Maksud Lo? (Namakamu) yang dulu itu apa? Gue ya tetep gue," ucap (namakamu)

"Aku gak mau kamu sakit, udah ya kamu tidur lagi aja," ucap Iqbaal

(Namakamu) menggeleng, "gue pengen tau, sebenernya gue kenapa? Kenapa gue ngerasa kalo kita udah deket? Bahkan gue ngerasa kita lebih dari teman, tapi gue gak bisa ingat apapun,"

"(Namakamu) stop!"

(Namakamu) terdiam saat Iqbaal membentak nya, Iqbaal melakukan ini karena ia tidak mau melihat (namakamu) yang kesakitan karena berusaha mengingat tentang memori lama nya, Iqbaal mau (namakamu) seperti awal tapi tidak seperti ini tidak dengan cara memaksakan

"Gue cuma mau tau gue kenapa, kenapa gue cuma ingat Talita dan Genta. Kenapa gue gak bisa ngenalin lo?"

"Maaf (namakamu), tapi aku gak mau kamu sakit. Aku gak mau maksa kamu buat ngingat semua nya sekarang," ucap Iqbaal

"Tapi.. pacar Lo yang maksud itu, gue?"

Iqbaal kembali terdiam, lagi-lagi ia tidak bisa menjawab pertanyaan seperti ini

"Jawab Iqbaal," ucap (namakamu) memaksa

"Iya,"

(Namakamu) terdiam sambil melebarkan matanya, Iqbaal hanya tersenyum tipis

"Kamu gak usah kaget, berlaku seperti kamu yang gak kenal sama aku juga gapapa kok. Aku udah bilang kan gaakan paksa kamu buat inget semua nya," ucap Iqbaal

(Namakamu) meringis saat kepalanya sedikit terasa pusing, Iqbaal langsung memegang kedua bahu (namakamu) dengan wajah panik nya

"(Namakamu), kenapa? Minum obat nya ya?" Ucap Iqbaal

(Namakamu) menggeleng, "gue mau ke mama aja,"

"Yaudah aku anterin," ucap Iqbaal

"Gak usah gue bisa sendiri,"

"Aku gak terima penolakan," ucap Iqbaal dan setelah itu ia mengantar (namakamu) ke kamar yang (namakamu) tempati

Setelah mengantar (namakamu) Iqbaal langsung kembali ke kamar nya

and you know what he does

~~~

Sudah satu Minggu lebih (namakamu) tinggal di rumah ini, mungkin lebih tepat nya (namakamu) yang baru?

Iqbaal sedang mengerjakan pekerjaan kantor nya di ruang tamu, sejak Iqbaal bilang kalau (namakamu) adalah pacar nya (namakamu) jadi merubah kosa-kata nya menjadi aku-kamu dengan Iqbaal

Iqbaal senang tapi Iqbaal tau (namakamu) mungkin melakukan itu hanya untuk menghargai nya, mungkin (namakamu) merasa bersalah

"Baal," (namakamu) yang baru saja datang dan langsung duduk di samping Iqbaal sambil memegang lengan pria itu

Iqbaal meringis saat (namakamu) memegang lengan nya membuat (namakamu) mengerutkan dahi nya

"Kenapa?" Tanya (namakamu)

Iqbaal menggeleng sambil melepas tangan (namakamu) dari lengan nya, "kenapa panggil aku?" Tanya Iqbaal mencoba mengalihkan pembicaraan

(Namakamu) mengerutkan keningnya ia merasa seperti Dejavu, (namakamu) langsung memegang kembali lengan Iqbaal membuat Iqbaal sedikit panik

(Namakamu) menggulung lengan baju Iqbaal yang panjang dan matanya melebar saat melihat banyak sayatan di sana, (namakamu) menatap Iqbaal dengan tatapan marah nya

"Kamu kenapa sih?!"

(Namakamu) memegang luka yang masih basah itu, bahkan Iqbaal tidak membersihkan nya terlebih dahulu

"(Namakamu)--"

"KAMU TUH KENAPA KAYAK GINI?! KAMU GAK SAYANG SAMA DIRI KAMU SENDIRI!" Memang (namakamu) lebih jadi sensitif sekarang, kemarin saja Iqbaal bergadang semalaman (namakamu) langsung memarahi Iqbaal

Lagi-lagi Iqbaal merasa seneng, tapi Iqbaal sadar (namakamu) melakukan itu hanya karena (namakamu) ingin menghargai Iqbaal sebagai pacar nya. Iqbaal tau (namakamu) pasti risih harus seperti ini

"(Namakamu) maaf," ucap Iqbaal sambil mengelus punggung tangan (namakamu)

(Namakamu) menyeka air mata nya dan menatap Iqbaal, "aku gak suka.. hiks.."

Entah mengapa (namakamu) ingin memaki Iqbaal karena pria itu menyakiti dirinya sendiri, (namakamu) tidak mengerti kenapa ia bisa seperti ini

"Iya maaf, aku cuma lagi stress aja dan gak bisa ngelampiasin nya sama orang lain," ucap Iqbaal sambil membawa (namakamu) kedalam pelukannya

"Gak gini... Hikss.."

Iqbaal mengusap lembut rambut (namakamu) dan mengecup singkat kening gadis itu, (namakamu) tidak menolak nya sama sekali

"Aku senang kamu kayak gini sama aku, tapi aku sadar diri," ucap Iqbaal membuat (namakamu) melepaskan pelukannya dan menatap Iqbaal aneh

"Maksud kamu?"

"Aku tau diri (namakamu), kamu bukan kamu yang dulu," ucap Iqbaal

"Aku pasti bisa ingat semua nya Iqbaal! Lagian aku lakuin semua ini bukan seperti yang kamu pikirkan! Aku benar-benar ngelakuin ini karena aku ngerasa aku harus, aku juga gak paham kenapa aku kayak gini," ucap (namakamu)

Iqbaal kembali membawa (namakamu) kedalam pelukannya, Iqbaal tidak ingin membahas ini lagi karena ia tidak mau membuat (namakamu) banyak berpikir

Dan (namakamu) merasa nyaman ada di pelukan Iqbaal

~~~

[6] PosesifKde žijí příběhy. Začni objevovat