65 - seterusnya.

1.3K 173 52
                                    


***

Hari ini, hari libur untuk semua anak anak asuhan Babeh. Gak ada syuting, photoshoot, pokoknya dibebasin mau kemana aja hari ini.

Yoyo pulang ke rumah orang tua nya. Sedangkan Chanu dan Donghyuk pergi jalan-jalan ke tempat yang belum bisa mereka datangi selama ini karena jadwal syuting yang padat.

Bobby sama Hanbin ada di dorm atas. Sedangkan June dan Jinan di dorm bawah. Mereka belum tahu mau kemana, tapi June udah niat kalo dia gak bakalan pergi kemana-mana. Mau tidur sepuasnya, karena jadwal tidurnya udah gak beraturan.

"Jun, jalan kek yuukk," Ajak Jinan.

"Mau kemana? Gue ngantuk."

"Ya kemana kek. Gue bosen tau."

"Lo gak capek apa? Kan selama ini syuting terus, gak bisa istirahat total," Tanya June. Mereka lagi di kamar June, Junenya tiduran di kasur sedangkan Jinan duduk dipinggir kasurnya.

Jinan menggeleng. "Justru gue pengen jalan-jalan. Mumpung ada waktu, gue mau explore tempat yang belum sempet kita datengin."

"Harusnya ikut Chanu sama Donghyuk tadi," Sahut June enteng yang langsung dibalas pukulan sama Jinan di tangannya.

"Aw! Iya iya! SAKIT!"

"Makanya jangan ngomong gitu! Gak suka!"

"Iya, maaf sayang." Huh, Jinan tuh lemah kalo udah dipanggil sayang. Emang kurang ajar Junedi ini.

"Jangan ngambek ah. Mending bobo sini," Ucap June sambil menarik Jinan untuk tidur disampingnya. Lalu dipeluk si Jinan sambil sesekali dicium pelipisnya.

Beberapa menit kemudian, udah kedengeran suara nafas halus dari June. Jinan cuma bisa menghela nafas didalam pelukan June. Dia bales peluk June dan berusaha semakin nyamanin diri di dalam pelukan June. "Dasar kebo."

***

Jinan terjebak didalem pelukan June selama 6 jam June tidur. Dia gak bisa bangun sama sekali, karena setiap dia ngelepas pelukan, June langsung peluk dia lagi lebih erat dan merengek supaya tidak ditinggalkan.

Dasar bayi besar.

Ya Jinan gak bisa berkutik dong. Mau gak mau Jinan nemenin June tidur. Eits, Jinan juga tidur kok. Cuma udah kebangun dan sekarang malah gak bisa bangun beneran karena ditahan sama June.

"Jun lepas dulu. Gue mau bikin makan malem."

"Hmmm?"

"Lepas dulu." June menggeleng keras. Dia semakin mengeratkan pelukannya dan Jinan mengeluh keras. Pegel banget ini badannya.

"Pegeelll Juuunnn!!"

Jinan memberontak dan Junenya gak mau ngelepasin dia sama sekali. Sampai akhirnya June ngelepas Jinan tapi Jinannya malah jatuh karena terlalu keras memberontak.

Sontak June langsung bangun dong. Dia panik dan langsung bantuin Jinan bangun. Jinan pusing dan keliatan di jidatnya ada bekas bulatan merah besar— ternyata kepentok ujung kaki kursi meja belajar June.

"Aduh, sayang, maaf maaf maaf." Jinan masih diem aja karena pusing banget kepalanya. June udah deg-degan, takut Jinan amnesia.

"Sakit Jun."

"Iya iya, maaf ya."

Jinan mau marah-marah tapi kepalanya sakit banget. Udah gak semangat dia mau masak juga. Jinan cuma ngelirik June tajem habis itu jalan keluar kamar June.

"Haduh, mampus gue."

***


Kebesokan harinya, Jinan masih memulihkan diri di kamarnya. Kepalanya masih rada pusing sih, tapi gak mau jadi manja jadinya pengen dia lawan rasa pusingnya.

LINE ; junhwan [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang