"Tapi bagaimana dengan penduduk?" Tanya Xeno, ia melihat kebawah. Ada banyak penduduk yang berlarian karena ketakutan.

"Buat perisai, kau bisa menggerakkan awan kan? Aku pikir badai awan bisa menghalangi mereka untuk turun ke bawah." Ide brilian dari seorang Axel.

"Baiklah, akhir-akhir ini aku berlatih melakukan ini." Kata Xeno yang mulai menggerakkan tangannya.

Angin sepoi, kini bergerak cukup ganas, saat tiba-tiba awan hitam menggulung datang, mengundang kumpulan petir untuk datang menjadi satu kesatuan.

Daaarrrttt

Craaatttt

Serangan petir dimulai, angin menggulung-gulung tanpa hujan. Dahsyatnya badai ini hanya terjadi diatas Baracky dan berpusat pada dua benda terbang asing diatas.

"Bagus Xeno, aku akan datang dan memberikan mereka kejutan. Ku pastikan kendaraan mereka tidak akan berfungsi jika aku menempelkan alat pengacau ini." Axel menyeringai, menatap sebuah alat yang hampir mirip dengan geranat, berbentuk oval dan berwarna hijau. Alat ini adalah ciptaan Linux dan sangat dibutuhkan untuk menang dalam penyerangan saat di Bardolf dulu.

"Hati-hati Axel." Pesan Xeno dan Axel pun mengangguk.

----***----

Guncangan dan sebuah ruangan seperti dalam Titanium yang merupakan kendaraan Genio, itulah yang dapat Sinb tangkap saat ia berhasil membuka matanya. Tidak cukup jelas, sampai ia berusaha untuk menajamkan penglihatannya.

"Dia sudah bangun." Seru seorang wanita berambut merah yang tak lain adalah Ave. Semenjak tadi, wanita ini di tugaskan untuk menjaga Sinb dan mengecek keadaannya.

Sementara Adelar, Mate serta pangeran Enzio terlihat memperhatikan layar, waspada dengan situasi yang ada.

Sinb masih mencoba mengumpulkan kesadarannya dan ketika kesadarannya benar-benar kembali, Sinb hendak melakukan sesuatu tapi Ave dengan sigap memegang kedua tangan Sinb dan memborgolnya dengan sebuah benda yang awalnya lentur tapi saat dililitkan keangan Sinb, benda itu mengeras sampak berbunyi.

klak

"Gunakan waktumu untuk beristirahat, jangan membuang tenagamu untuk hal yang sia-sia." Nasehatnya yang tentu saja membuat Sinb geram.

Enzio tersenyum saat melihat tinggah Sinb yang kesal tapi menggemaskan itu.

"Hai nona, kita bertemu lagi. Aku tidak menyangka bahwa perkembanganmu cukup pesat. Seharusnya kau bercerita kepadaku, bagaimana caramu meningkatkan kekuatan lebih cepat." Kata Adelar yang tentu saja tak Sinb hiraukan. Pria itu cukup kagum dengan peningkatan Sinb yang sangat pesat. Sekarang ia mengerti, kenapa tuannya tak bisa membiarkan Putri Anora bebas dimana pun, karena Anora dapat memberikan keturunan seperti Sinb, bahkan mungkin memiliki rencana untuk kembali ke Mozarky dan menyerang Czar.

Semua itu bisa saja menjadi mungkin adanya tapi ada satu hal yang Adelar tak mengerti. Kenapa Czar harus repot-repot menyuruh para pangeran untuk berburu para puteri keturunan Lev? Jika pada akhirnya para puteri itu hanya akan menjadi penghalang untuk kerajaan Mozarky? Kenapa tak memburu mereka untuk dibinasakan? Saat Adelar mencoba mencari tahu hal ini kepada tuannya, Czar hanya mengatakan bahwa akan ada saat dimana nanti semua akan tau apa yang Czar inginkan.

"Kenapa kalian menculikku?" Pekik Sinb, ia hanya mampu memekik tanpa bisa melakukan apapun. Itu sungguh membuatnya cukup frustasi.

Enzio mendekat dan Sinb semakin panik. Menurutnya, Enzio adalah pria yang paling berbahaya karena tidak mudah untuk di tebak. Dalam sekejap, pria ini bisa berubah-ubah. Terkadang begitu lembut dan terkadang berubah menjadi cukup mencurigakan.

THE WAR GALAXYOnde histórias criam vida. Descubra agora