Sheena dan Sera Menghilang 2

En başından başla
                                    

Hingga beberapa menit, orang-orang itu bisa dikalahkan. Satu persatu jatuh tersungkur.

"Tempat ini tidak aman." Ucap Ahkam melihat keadaan yang berbahaya tersebut.

Kala mengangguk, "Kita harus segera menemukan Sheena. Aku takut hal tidak diinginkan terjadi padanya." Kini dia tidak bisa menutupi kegelisahannya.

"Apa maksudmu? Kenapa Sheena?" Ayaz tidak bisa berpikir dengan jernih karena amarahnya.

Mereka pun masuk kedalam ruangan tersebut, dan banyak gadis disana yang pakaiannya sudah compang-camping, mereka terlihat ketakutan ketika ketiga laki-laki itu masuk kedalam.

"Ampun, ampun." Suara itu memekikkan telinga, mereka menitikkan airmata, melewati pipi yang sudah basah karena airmata sebelumnya.

Ada duka disana, ada luka disana. Tidak hanya luka badan, tapi juga batin. Meringkuk memeluk kakinya masing-masing. Mencoba melindungi diri, tidak peduli sekujur tubuhnya yang penuh lebam.

"Tenanglah, kita tidak akan apa-apakan kalian." Ucap Ahkam yang kasihan melihat mereka. Nalurinya sebagai lelaki memberontak menyaksikan semua gadis itu takut pada laki-laki.

Ada hal yang mencurigakan dari tempat itu.

"Kalian aman. Percayalah." Ucap Kala, yang menginstruksikan pada Ayaz dan Ahkam untuk mengambil kain hitam yang ada di samping pintu, kemudian menutupi gadis-gadis itu dengan kain tersebut.

"Setidaknya aurat kalian tidak terlihat." Ucap Ayaz. Dia mulai berpikiran buruk, bagaimana kalau Sheena dan Sera diperlakukan seperti mereka juga?

"Tolong bawa kami keluar." Suara itu muncul diantara mereka. Mereka memohon dengan iba setelah salah satu dari mereka ada yang berbicara.

"Pasti." Jawab Ahkam.

"Kak Ayaz dan Dokter Ahkam, lebih baik kalian bawa mereka ke tempat yang aman dulu." Ucap Kala menyarankan.

"Iya, kita akan bawa mereka dulu ke depan. Dan aku akan menghubungi anak buahku untuk membantu kita disini." Ucap Ayaz.

Ada sekitar belasan gadis yang diarahkan oleh Ayaz dan Ahkam menuju depan gedung. Tapi orang-orang yang baru mereka lumpuhkan dan ada orang-orang yang baru datang entah darimana menyerang mereka kembali. Para gadis itu pun ketakutan.

Sedangkan Kala, laki-laki itu berhati-hati, berjalan melewati ruang demi ruang, ingatannya kembali berputar dan ada satu tempat yang ia yakini Sheena san Sera ada disana.

Langkahnya pun tak sesantai sebelumnya, dia mulai mempercepat sebelum terjadi apa-apa pada kedua istrinya.

Ruangan yang dia maksudpun sudah ada didepan mata, pintu dengan cepat dibukanya. Dan benar, dua perempuan ada diruangan itu. Sayangnya Sheena sudah tidak berdaya, tubuh perempuan itu penuh lebam seperti yang terjadi pada gadis-gadis tadi.

"Sheena." Kala berlari untuk menyelamatkannya. Entah apa yang membuatnya sesakit itu melihat Sheena yang tergeletak lemas. Dia hanya berharap tidak terjadi apapun pada perempuan yang dicintainya entah mulai kapan.

"Dan kamu melupakan satu orang lagi, Mas?" Ucapan itu tidak dihiraukan oleh Kala, laki-laki itu tetap mencoba membawa perempuan itu keluar dari ruangan itu.

"Mas." Sheena sadar, dia memeluk Kala dengan sangat erat, ketakutan membuatnya jadi perempuan lemah. Tangisnya terisak sampai sesenggukan.

"Kamu mengkhianatiku, Mas." Ucap Sera coba berbicara lagi tapi tetap tidak dihiraukan oleh Kala.

"Mas!" Suara itu kembali terdengar seiring pistol terarah ke Kala. "Bahkan untuk melihatku, kamu tidak mau lagi."

"Kamu tetap melindungiku kan kali ini?" Tanya Sera lagi. Yang membuka semua masa lalu. Sheena melepaskan pelukan itu. Dan melihat Kala untuk meminta penjelasan.

Memeluk BayangHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin