"Ya sayang, apa yang kau butuhkan?"

Tapi kemudian Minhyung kembali menutup mata, fisiknya sangat lemah, ia tidak bisa terlalu lama membuka mata atau pun berbicara. Hal tersebut tentu membuat Jaehyun merasa terpukul.

"Dad?!" Taeyong memekik tak percaya, seluruh teka-teki di otaknya bahkan tidak sampai di tahap ini.

Jay kembali melangkah mendekati Taeyong. Hingga ujung sepatu mereka menempel. "Taeyong, apakah kau percaya tentang renkarnasi?"

Namun belum sempat Taeyong menjawab, Jay sudah menyemprotkan sesuatu ke depan wajahnya hingga Taeyong kehilangan kesadaran.

****


Kepala Taeyong berputar dengan hebat, ia merasakan tekstur lembut di bawah tubuh. Mungkin saat ini ia sedang berada diatas kasur, dan rasa nyaman ini membuat Taeyong enggan membuka mata.

Tapi ia harus, karena wangi di ruangan ini terasa sangat asing.

Hingga kedua mata itu terbuka, Taeyong sedikit meringis saat mencoba untuk bangun dan duduk. Ia ingat semuanya, termasuk apa yang terjadi saat terakhir kali. Jay menyemprotkan sesuatu pada wajah hingga ia kehilangan kesadaran.

Lalu saat Taeyong datang sendirian ke toko antik itu dan melihat sebuah pena tersimpan di dalam saku celana Jay.

"Gila! Jadi lelaki itu pelaku semua pembunuhan?" gigi Taeyong bergemeletuk; merasa marah dan tolol.

Namun kemudian semua amarah itu hilang ketika ia mendongkakan kepala dan melihat kesekeliling. Seketika tenggorokannya tercekat.

Tempatnya sekarang ini, ia berada di sebuah kurungan berwarna merah. Kurungan itu terbuat dari besi dan melingkupi seluruh bagian tempat tidur; hanya tempat tidur.

Tapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tapi.. Sialan! Apakah ia berada di dalam kurungan sekarang? Demi Tuhan ini mirip sekali seperti kandang burung!

"JAY! JAY JUNG!" Dengan cepat Taeyong turun dari kasur dan meraih besi-besi yang terpasang di sekelilingnya. "JUNG JAY! SIALAN! APA YANG KAU LAKUKAN PADAKU?!" bentak nya marah.

Oh ini gila, setelah ini apa lagi? Apakah artinya sekarang ia tidak bisa melakukan apapun? Ia terkurung! Ini sama saja seperti di dalam sel, semua besi merah ini terlihat sangat kokoh, bahkan saat ia memukul-mukul besi tersebutㅡbenda itu tidak bergerak sama sekali.

Tak lama Taeyong bisa mendengar pintu di buka dan munculah Jaehyun dengan pakaian serba hitam di hadapannya. Lelaki tampan itu melemparkan seringai pada Taeyong. "Oh kau sudah bangun, bagaimana? Suka dengan kamarmu?"

"KAU BAJINGAN GILA! KELUARKAN AKU DARI SINI BRENGSEK!"

Tawa santai Jaehyun mengalun merdu. Ia mendekati Taeyong yang berada di dalam kurungan, membuat Taeyong berkali-kali mencoba untuk meraih Jaehyun, tapi ia tidak bisa.

"Kau terlihat seperti peliharaan Taeyong," ejeknya, semakin membuat Taeyong berang.

"Aku akan memenjarakanmu sialan! Aku akan membawamu ke pengadilan agar kau mendapat hukuman mati! Brengsek! Selama ini kau man in black!"

Mendengar itu Jaehyun tertawa semakin keras. "Oh Taeyong, kenapa kau begitu bodoh hm? Silahkan saja jika kau ingin menututku, tidak akan ada yang bisa melacakmu. Rumah ini di lengkapi oleh banyak sensor, mustahil jika polisi atau detektif berhasil menemukanmu."

Kedua tangan Taeyong terkepal hingga buku-buku jarinya memutih. Ia menatap Jaehyun dengan tatapan membunuh. "Aku akan keluar dari sini brengsek! Aku akan membunuhmu!"

"Kau tidak bisa Taeyong." kali ini Jay menatap Taeyong dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"AKU BISA!"

"Coba saja, aku akan menunggu." setelah itu Jaehyun beranjak dari hadapan Taeyong dan duduk di sofa yang berada diujung kamar. Matanya menatap lekat pada Taeyong yang sedang memutar otakㅡmencari celah untuk keluar dari tempat sialan ini.

Harusnya ia tidak pergi kesini sendiri, harusnya Taeyong mengajak Doyoung dan juga Ten! Jadi tidak akan ada hal buruk seperti ini yang menimpa dirinya.

Oh sungguh, sekarang apa yang harus Taeyong lakukan? Jujur saja, sangat sulit untuk keluar dari sel ini, ia benar-benar terlihat seperti tahanan.

Jung Jay sialan! Taeyong bersumpah ia akan keluar secepatnya dan membawa lelaki bernama Jay itu ke pengadilan untuk segera di eksekusi.

"Cobalah untuk tenang Taeyong, kau tidak akan bisa keluar walaupun mencoba." ujar Jay dengan tenang.

Nafas Taeyong terengah, ia mencoba menahan emosi. Karena sungguh, lelaki tinggi itu selalu berhasil membuat emosi Taeyong tersulut.

"Apakah kau akan mengeluarkanku?" tanya Taeyong pada akhirnya.

"Tergantung."

"A-apa? Tergantung apanya?"

Kali ini Jaehyun kembali menyeringai. Ia menunjuk satu tempat yang ada di dalam kamar tersebut, otomatis pandangan Taeyong mengarah pada tempat tersebutㅡdan Taeyong bersumpah jika ia bisa merasakan darahnya mendidih. Emosinya kembali meluap.

Di sudut ruangan, ada sebuah kayu berbentuk X, dan di keempat sisi kayu itu terdapat borgolㅡjumlah nya empat, masing-masing tertempel lekat di kayu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sudut ruangan, ada sebuah kayu berbentuk X, dan di keempat sisi kayu itu terdapat borgolㅡjumlah nya empat, masing-masing tertempel lekat di kayu.

"Jika kau mau bercinta denganku disana, maka aku akan mengeluarkanmu." janjinya.

Tbc

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Man In Black《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang