07

2.8K 156 7
                                    


Jihoon berjalan memasuki sebuah Coffee shop yang berada dekat dengan apartemennya—ah, apartemen Seungcheol lebih tepatnya.

Memutar kepalanya mencari sosok gadis cerewet yang selalu memerasnya, meminta uang untuk hal-hal tidak berguna menurut Jihoon.

Kebetulan sedang banyak pengunjung di tempat itu, meja terisi oleh orang-orang yang sedang asyik mengobrol sembari menikmati kopi mereka, beberapa juga tengah menyantap cake yang harum beraroma manis.

Aroma kopi, aroma manis, dan aroma buah-buahan semuanya tercampur, menyapa indra penciuman setiap orang yang mamsuki Coffee shop itu. Sejujurnya Jihoon jarang pergi minum kopi di tempat ramai seperti ini, ia lebih suka minum kopi instan di rumah sembari melihat-lihat sesuatu yang mungkin menarik di internet melalui ponsel pintarnya.

"JIHOONIE!"

Gadis berkulit putih yang duduk di pojok berdiri, melambaikan tangannya dengan penuh semangat ke arah Jihoon. Senyum gadis itu sangat lebar hingga membuat kedua matanya menyipit, deretan gigi putihnya sangat memukau dan dia adalah seorang gadis yang cantik.

Setelah menemukan keberadaan gadis itu. Jihoon segera melangkah cepat ke arah meja gadis itu berada.

"Jieun-ah... sudah kubilang jangan berkeliaran di sekitar sini."
Jihoon memarahi gadis itu.

Gadis itu sama sekali tak memperdulikan, dia justru berlari ke arah Jihoon dan memeluknya erat.

"Jihoonie... aku sangat merindukan...."
Pelukannya seperti beruang. Segera, Jihoon mendorong gadis ini menjauh darinya.

Gadis yang memiliki wajah indentik dengan Jihoon, dan memiliki postur tinggi yang sama itu mendengus.

"Aku hanya ingin melihat saudara kembarku yang sekarang tinggal di Apartemen mewah dan mahal..."

"Jieun-ah, aku tidak punya banyak waktu.. Setelah ini aku harus pergi ke suatu tempat. Cepat katakan apa tujuanmu datang kemari?"

Jihoon menarik sebuah kursi kayu dan kemudian duduk, menunggu saudara kembarnya tersebut berbicara.

Lee Jihoon dan Lee Jieun. Mereka adalah saudara kembar berbeda jenis kelamin. Wajah mereka 99% sama, tinggi badan, warna kulit, semua sama. Hanya saja Jihoon tak memiliki dada besar seperti Jieun, dan gadis ini selalu lebih tinggi dari Jihoon karena dia selalu menggunakan sepatu hak tinggi, wajah Jieun selalu terpoles Makeup dengan lipstick berwarna mencolok. Memakai dress mini yang yang memamerkan kulit pahanya yang putih mulus, bajunya ketat memperlihatkan bentuk tubuhnya yang indah. Jieun memiliki tubuh kecil sama seperti Jihoon, tapi Jieun memiliki payudara yang besar dan bulat. Gadis ini menggunakan uang Jihoon untuk melakukan operasi pembesaran payudara.

Jieun menarik kursi dan duduk berseberangan dengan sang saudara kembar laki-laki. Bibir tipis berwarna merah mencolok itu tersenyum manis. Dengan malas Jihoon memalingkan wajahnya ke arah lain. Ia tahu betul apa arti senyuman manis saudara kembarnya ini.

Untuk apalagi, tentu untuk uang.

"Lain kali jangan datang. Telepon saja nanti pasti akan aku transfer.."
Jihoon berkata sembari mengambil sesuatu dari dalam saku jaketnya.

Ia meletakkan amplop tebal berwarna cokelat ke atas meja, mendorong amplop itu ke arah saudara kembar perempuannya. Jieun melihat amplop tersebut dan bibirnya sedikit cemberut.

"Ishh.. Kau pikir aku ke sini untuk uang?!"
Jieun nampak sedikit kesal. Tapi berbanding seratus delapan puluh derajat, beberapa detik kemudian tangannya menyambar amplop cokelat itu.

Membuka amplop tepat di depan wajahnya yang cantik, bibir mungilnya bergerak-gerak menghitung jumlah uang di dalam amplop dengan sepasang mata bulat yang berbinar-binar. Wajahnya terlihat sangat bahagia jika sudah melihat tumpukan uang yang banyak. Walaupun cantik dan memiliki bentuk tubuh indah, sayang, Jieun tidak punya paman kaya yang royal seperti Seungcheol. Bahkan gadis cantik dengan bentuk tubuh indah seperti Jieun kalah dari pemuda imut seperti Jihoon. Pria kaya seperti Seungcheol lebih menginginkan anak laki-laki seperti Jihoon untuk berada di tempat tidurnya.

Just A Bank [JICHEOL FANFICTION] ✔️Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt