Wajah Jaehyun yang tadinya berekspresi kesal kini berubah cerah. "Kau menginginkan penisku?" ia menaruh tangan diatas tangan Taeyong yang berada di selangkangannya lalu membantu Taeyong untuk menggesek serta meremas penisnya dari luar celana.

"Hmmhh sangatt." lelaki cantik itu membalikan tubuh hingga telungkup lalu merangkak mendekati Jaehyun dan mengubur wajahnya pada selangkangan lelaki itu, "baumu harum hmmmh.." ia menjilati celana Jaehyun dengan tak sabaran.

Desahan kecil lolos dari bibir tebal Jaehyun. Ia mengusap kepala Taeyong dengan lembut. "Give me a deep throat my queen.."

Mata Taeyong mengerling. Lalu ia membuka celana Jaehyun dengan sekali sentak dan mengeluarkan penis besar dalam keadaan setengah tegang itu. "With my pleasure my king."

▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒

Keadaan rumah sakit itu masih jauh dari kata baik-baik saja. Seluruh bangunan yang hancur masih dalam tahap perbaikan, 12 orang meninggal dunia dan 50 lainnya luka-luka.

Tapi sepertinya sang pelaku sama sekali tidak bertanggung jawab dan kini keadaannya hampir tidak bisa di lacak serta di temukan.

"Aku tidak mau tahu Dokter Oh! Kita harus membawa Taeyong kembali!" Minhyun berteriak marah. Sudah hampir berapa minggu Jaehyun mengambil Taeyong?

Sungguh, Taeyong itu sahabatnya! Minhyun tidak bisa membiarkan sesuatu yang buruk terus menimpa Taeyong seperti ini. Ia harus membawa Taeyong kembali ke jalan yang benar.

Alis Dokter Oh bertaut. "Kau tahu itu mustahil, keberadaan Jung Jaehyun bahkan tidak bisa di temukan hingga sekarang. Bagaimana kita akan membawa Taeyong kembali?"

Nafas Minhyun memburu. Ia menggeram kesal. "Kau tahu? Ini salahmu! Seharusnya kau tidak membiarkan Taeyong merawat Jaehyun waktu itu! Si psikopat gila yang tidak memiliki otak."

Semuanya membuat Minhyun pusing. Kehilangan Taeyong bukanlah masalah kecil, apalagi keluarga Taeyong yang terus menanyakan keberadaan lelaki cantik itu padanya. Lalu apa yang harus Minhyun jawab? Taeyong sudah dibawa oleh seorang psikopat gila? Itu konyol!

Menghela nafas. Dokter Oh menyandarkan punggung di kursi, kedua matanya menatap Minhyun dengan tatapan datar. "Aku tahu ini semua salahku, tapi membawa Taeyong kembali sama saja seperti kita membawa petaka, kau tahu?"

"Petaka apanya! Dia itu sahabatku!"

"Kwon Minhyun!" suara Dokter Oh meninggi, "Taeyong sudah berubah. Kau melihat sendiri apa yang terjadi waktu itu, Jaehyun membuat seluruh syaraf otaknya hancur! Lee Taeyong sudah tiada."

Plakk

Tubuh Minhyun bergetar, matanya berkaca-kaca. Ia tidak menyesal karena sudah melayangkan tamparan kepada Dokter Oh. "Taeyong tidak akan pernah berubah! Dia sahabaku! Sampai kapan pun, hal itu tidak akan pernah berubah!" setelah mengucapkan itu Minhyun langsung berlalu dari sana. Meninggalkan Dokter Oh yang mengerang frustasi.

Semuanya tidak bisa kembali seperti semula. Tidak semudah membalikan telapak tangan. Jika Minhyun memang menginginkan Taeyong kembali, maka hal itu tidak akan pernah terjadi sampai kapan pun.

Bahkan jika Minhyun mencoba untuk menyembuhkan Taeyong, hal itu mustahil. Membetulkan syaraf itu sangat sulit, apalagi jika syaraf di kepala Taeyong sudah tersusun secara acak. Dokter bedah syaraf profesional sekali pun, tidak akan pernah bisa membenarkan letak syaraf seseorang yang sudah pernah di setrum dengan joule tinggi seperti Taeyong.

"Maaf Minhyun-ah, tapi semuanya benar-benar mustahil." sesal Dokter Oh.

▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒

"Hngahhh! Ah! Ah!" kepala Taeyong terdongkak saat Jaehyun menarik rambutnya dengan begitu kuat. Air liur berserakan di sekitar bibir hingga leher, sedangkan pinggulnya menunggingㅡmembiarkan Jaehyun menumbuk lubang pantatnya dengan brutal.

Lelaki tampan itu beberapa kali menampar pantat Taeyong hingga meninggalkan warna merah tuaㅡmungkin sebentar lagi akan berubah menjadi kebiruan. Ia menghentak-hentakkan pinggul dengan tempo yang sangat cepat, membuat tubuh Taeyong berkali-kali terhempas diatas kasur.

"Shhhh fuck! Pantatmu ketat sekali Taeyong." bisik Jaehyun sensual, ia menundukkan tubuh dan kembali mengigit bahu Taeyong dengan kencang; hingga kulit bahu itu terkelupas dan mengeluarkan darah.

"Ahhhhh Master!" punggung Taeyong melengkung; kepalanya terasa pening dan seluruh tubuhnya terasa begitu sakit. Tapi anehnya, semua rasa sakit itu sangat menyenangkan! Bahkan Taeyong tidak perduli ketika kedua puting susunya sudah berdarah akibat gigitan Jaehyun yang terlalu keras, ia menikmati semua rasa sakit ini.

Beberapa helai rambut Taeyong tertinggal di telapak tangan Jaehyun saat lelaki itu memutuskan untuk mengcengkram pinggul Taeyong. "Ahhhh sayang.." lidahnya menyapu bercak darah yang mengalir dari luka gigitannya di bahu Taeyong.

Penis Taeyong berkedut, ia menggoyangkan pinggul dengan gerakan memutar untuk membantu Jaehyun. "Nghhhh ah ah hah.." bibirnya membengkak karena ulah Jaehyun dan seluruh tubuhnya mengkilat karena berkeringat.

"Ahhhh i'm close!" Jaehyun menggeram buas, ia menarik dada Taeyong hingga mereka menggunakan lutut sebagai tumpuan. Kedua tangan Jaehyun memeluk tubuh Taeyong dengan erat; sesekali jari-jarinya ia gerakan untuk memelintir puting Taeyong yang berdarah.

"Ahhhh fuck! Master ngahhh!" posisi seperti itu membuat penis Jaehyun tertanam semakin dalam dan Taeyong tidak kuat lagi menahan semuanya hingga ia mengeluarkan sperma yang kini sudah tercecer diatas tempat tidur.

"Ohhhhh damn!" dengan 3 kali tusukan, Jaehyun juga sampai. Ia menanamkan sperma nya di dalam lubang anal Taeyong hingga lelaki cantik itu merasakan perutnya hangat dan penuh.

Tubuh mereka ambruk ke atas kasur dengan posisi Jaehyun menindih Taeyong. "Oh sayang, that's amazing!" pekik Jaehyun puas.

Taeyong tertawa kecil, lalu matanya terpejam secara perlahan. Ia lelah dan seluruh tubuhnya terasa begitu ngilu!

Tbc

They Don't Know About Us《Jaeyong》✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن