Tok
Tok
Tok
Suara ketukan pintu terdengar di kamar bernuansa hitam putih itu.
"Alden bangun sayang, ini kan hari pertama kamu masuk sekolah seusai liburan" ucap Nadin yang merupakan Bunda Alden
"Iya Bun" sahut Alden didalam kamar dengan mata tertutup lalu berusaha untuk bangun walaupun sulit melawan rasa kantuknya, namun Alden berhasil menuju kamar mandi.
***
Saat sedang di ruang tamu
"Al nanti berangkat nya sama Anggi ya" perintah sang Bunda
Mendengar perintah sang Bunda, Alden tak menyahuti nya, dan berusaha untuk tetap makan dengan tenang.
Tak lama kemudian, Alden berpamitan untuk berangkat menuju sekolahnya.
"Bun, Alden berangkat dulu ya" pamit Alden sambil mencium punggung tangan Bunda nya
"Jangan lupa ajak Anggi ya sayang" jawab Bunda, yang lagi lagi hanya diabaikan Alden
Saat Alden ingin menaiki motor hitamnya, ada sebuah suara yang memanggil dan Alden tak perlu melihatpun sudah tau siapa orang nya.
"Alden, Anggi bareng Alden ya" ucap seorang gadis cantik itu
Alden? Hanya diam saja tanpa berniat menjawab
"Alden, Anggi naik ya" ucap gadis itu lagi lalu ingin menaiki motor Alden.
Belum sempat Alden membuka mulut, suara deruman motor terdengar di depan pagarnya
"Anggi bareng Angkasa aja sini" ucap orang yang menyebut dirinya Angkasa
"Tapi Anggi maunya sama Alden" jawab gadis yang bernama Anggi itu
"Emang Alden nya mau?" tanya Angkasa meledek
"Alden nya diem, diem berarti iya" kekeh Anggi pada Angkasa
"Lo sama Angkasa aja. Gue gak mau bareng cewek, Ribet" ucap Alden dingin dan langsung menjalankan motornya menuju ke sekolah nya.
Anggi hanya menatap punggung Alden sampai ia benar benar hilang.
"Ayo naik Gi" ajak Angkasa kepada gadis yang sedang melamun tadi.
Dengan gontai, Anggi menaiki motor yang seperti Alden itu namun berbeda warna.
***
Saat sudah sampai di sekolah, Angkasa dan Anggi berjalan beriringan menuju kelas XI IPA 1. Mereka memang sekelas begitu juga Alden.
"Pagi pagi udah pacaran aja, cie"
"Kelvin gercep juga haha"
"Anggi, Alden buat gue ya"
"Yah potek hati abang, neng"
Begitulah, ucapan teman teman kelas mereka yang terus meledek keduanya.
Angkasa memang dipanggil Kelvin oleh teman teman nya, karena yang boleh memanggil "Angkasa" adalah orang orang terdekat saja.
Jika Angkasa memilih tersenyum menghadapi ledekan teman-teman nya, lain dengan Anggi yang malah terlihat sedih memandang Alden yang tak merasa terganggu akan keributan kelas nya karena dia sedang memakai earphone serta membaca buku seperti biasanya.
Susah ya mengagumi orang, yang bahkan gak peduli kita ada didunia apa engga.
Lalu Anggi memilih duduk dan memasang wajah ceria lagi
"Gi, lo kenapa sih? Lo dateng bareng Kelvin tapi lo malah ngeliatin Alden terus daritadi" tanya teman sebangku Anggi.
Merasa ketahuan karna memerhatikan Alden terus menerus membuat Anggi bingung menjawab apa
"Gak ko, lo salah liat kali Bell" jawab Anggi pada akhirnya kepada Bella dan Bella hanya menganggukan kepala saja. Karna menurut Bella, mungkin belum waktu nya Anggi untuk bercerita tentang hatinya itu.
Berbeda dengan Anggi yang terlihat tidak semangat, Angkasa malah sebaliknya.
"Weh bro, lagi ngapain sih?" tanya Angkasa kepada teman sebangku nya yang ternyata Alden lah teman sebangku nya itu.
Merasa pertanyaan Angkasa tidak penting, Alden hanya diam saja.
"Den, parah sih gue dikacangin" ucap Angkasa lagi dengan drama nya
Angkasa memang lebih suka menyingkat nama Alden dengan "Den" bukan nya "Al".
Karena menurut Angkasa "Al terlalu bagus buat cowok kaya dia" begitulah jawaban Angkasa saat ditanya mengapa dia lebih senang memanggil Alden dengan "Den"
"Seneng, bisa bikin lo buta ya Sa" jawab Alden tanpa memperhatikan lawan bicaranya
Dijawab seperti itu, Angkasa justru tertawa mendengarnya
"Den, jangan dingin dingin lah sama gue. Doi aja udah dingin sama gue, lo jangan" jawab Angkasa dengan lebay nya dan Alden hanya mendengus saja mendengarnya.
YOU ARE READING
Double or Triple 'A' ✔
Teen FictionAlden, Anggi dan Angkasa sudah bersahabat dari kecil. Mereka menjalin sebuah persahabatan dan hampir selalu bersama. Hingga hubungan persahabatan itu, tanpa sadar mulai melibatkan sebuah perasaan. Lalu siapakah yang akan tersakiti dan menyakiti nant...
