You're Beautiful When You Smile Chapter 26 Part 4

1K 123 9
                                    

"Flip-flop, flip-flop." Orang yang berada di punggung pemuda itu tiba-tiba terbangun, lalu menggunakan lengan kurusnya untuk mencekik tenggorokan si pemuda. "Hei, hei! Sandal flip-flopku jatuh!"

Pemuda itu hampir kehabisan napas. Ia berhenti untuk melihat ke sisi jalan-- --Ia harus mengakui bahwa selama satu detik tadi ia benar-benar ingin melempar turun orang di punggungnya ini. Tapi setelah beberapa detik, ia berjongkok untuk memungut sandal flip-flop itu dan membawanya di tangannya.

Pemuda itu lalu melanjutkan berjalan-- --

"Di mana sandal flip-flopku?" Si gadis yang memeluk lehernya itu menjulurkan lehernya sendiri dan bertanya.

"Ada di tanganku."

"Aku mau memakainya."

"Itu tidak perlu, lagipula kau kan tidak berjalan...... Jangan bergerak, atau aku akan membuangmu ke tanah."

Pemuda itu melanjutkan jalannya-- --

"Lu Sicheng."

"......."

"Apa buah dadaku empuk?"

"................."

"Aku hanya bercanda. Aku tak punya buah dada. Itu hanya bantalan saja. Yixixixixi."

"....................."

Mereka sudah berjalan melewati jalanan yang sibuk dan kembali ke komunitas perumahan mereka. Pemuda itu hampir sampai di sana, ia terus berjalan-- --

"Shorty."

"En?" Tong Yao meletakkan dagunya di bahu si pemuda dan menoleh ke samping untuk menatap wajah pemuda itu dari samping.

"Kau tahu kan, ada kemenangan dan kekalahan dalam esports. Bukankah itu sesuatu yang normal?"

"..... Aku tahu itu." Si gadis mengerlingkan matanya dan tersenyum. "Bukankah itu yang kukatakan padamu sebelumnya?"

"Lalu seharusnya kau tahu bahwa apapun yang dikatakan orang-orang itu di online takkan mampu mencegahmu untuk menjadi pemain esports yang hebat, iya kan?"

"En." dagu si gadis masih diletakkan di bahu pemuda itu. Si gadis menarik napas dan menguap. "Aku tahu itu. Jadi aku tak peduli pada omongan sampah mereka."

Lu Sicheng berhenti bicara.

Mereka sudah berjalan kembali ke komunitas perumahan di mana markas mereka berada. Keadaan di sana gelap kecuali untuk beberapa area yang diterangi lampu jalan yang terpisah cukup jauh........ Terkadang, lampu yang masih menyala di salah satu rumah atau suara TV masih bisa terdengar-- --Tong Yao mendengarkan suara serangga yang mengerik dalam diam dengan mata tertutup; dari telinga lainnya, ia bisa mendengar suara napas pemuda yang menggendongnya itu.

Setelah jeda panjang, gadis itu mendadak berkata-- --

"Cheng Ge, aku tidak menangis karena kekalahan itu, atau karena komentar-komentar jahat itu, atau bahkan karena harga diriku."

"......"

"Aku merasa jijik dengan diriku sendiri karena telah menjadi penghalang bagi rekan satu timku."

"......"

"Aku hanya cemas, aku merasa buruk dengan diriku sendiri dan menyalahkan diriku sendiri. Apa aku benar-benar tahu bagaimana cara memainkan permainan ini? Apa aku benar-benar memenuhi syarat untuk menjadi pemain profesional? Apa aku benar-benar mengenal LeBlanc?"

Lu Sicheng merasa orang di punggungnya itu telah menekan bahunya semakin berat dengan kepalanya. Gadis itu terdiam, lalu menggunakan suara yang amat, sangat pelan untuk mengatakan, "Bagiku, LeBlanc seperti sebuah keyakinan."

"......."

"Tapi sekarang keyakinanku sudah runtuh. Jadi apa yang harus kulakukan?"

Mungkin mereka berada lebih dekat dengan sebuah kebun, atau napas pemuda itu sudah lebih ringan sekarang, karena suara serangga menjadi lebih keras dan hampir menutupi suara si gadis......

Si pemuda berhenti di dekat tiang lampu, namun ia tetap terdiam.

Tangan gadis itu masih memeluk leher si pemuda dengan erat, seperti orang yang sedang tenggelam yang bergantung pada potongan kayu terakhir yang mengapung-- --

Setelah beberapa lama, "Bagaimana kalau kita menciptakan sebuah keyakinan baru dengan tujuan untuk menang?"

"......" Gadis itu sedikit tersentak, tapi lalu ia tertawa mengejek, "Bagaimana mungkin bisa semudah itu?"

Si pemuda berjalan keluar dari area yang diterangi lampu jalan, jadi si gadis yang berada di punggungnya tak bisa melihat senyuman di sudut mulutnya yang tersembunyi di bawah kegelapan-- --

"Bagaimana kau bisa tahu jika kau tidak mencobanya?"

"Aku bisa tahu bahkan tanpa mencobanya."

"Itu sangat mudah. Aku akan mengajarimu."

"....... Kau bercanda. Kau sangat kuat dan tidak pernah merasakan bagaimana rasanya dipermalukan seperti ini. Kau tak akan tahu bagaimana caranya mengajariku."

"......."

"Mengapa kau berhenti bicara lagi?"

"Karena apa yang kau katakan tadi rasanya masuk akal."

"......"


To be continued


Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com

Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver

You're Beautiful When You Smile  by Qing Mei [你微笑时很美 (Ni Wei Xiao Shi Hen Mei)]Where stories live. Discover now