"Chamkaman...aku lupa memberikan ini pada sungjae"ia mengambil sapu tangan dari saku hoodie putih nya.
Eunbyul menyusul sungjae yang sudah lumayan jauh dari hadapannya.
"Jadi kau ingin aku melakukan test dna untuk diri nya?
"Emmm"
Eunbyul terpaku di balik dinding caffe.
"Tes dna?"eunbyul mengerjapkan mata nya beberapa kali.
.
.
.
"Sungjae-ya"
"E...eunbyul?"
Sungjae tersentak.
"Tes dna?apa maksud kalian?"ia muncul tiba tiba dari balik dinding.
"Oo?eunbyul?"
"Mengapa kau terkejut,apa kau sedang membicarakan ku?"
"Ahh,ani...."
"Aniiiii.....ra...go?(tidak?)"eunbyul melangkahkan kakinya mendekat ke pada sungjae.
Eunbyul menarik kerah mantel sungjae untuk menatap nya lebih dalam.
"Kau mencoba membohongi ku kan?
"Tidak,aku serius"sungjae menelan saliva nya.
"Aku,bisa saja menjadi seperti malaikat,tapi kau tahu?aku bisa juga menjadi singa yang siap menyerang mu,kapan saja"
Ucap eunbyul dengan penekanan di akhir kalimat.
"Euuung,keu...keurae tentu saja"sungjae tergagap gagap.
"Chhhhh,cha"eunbyul memberikan sapu tangan yang tadi ia akan berikan
"Itu sudah aku cuci,jadi kau bisa memakainya semaumu"
Lanjutnya.
"Ani,ambil saja mungkin kau akan memerlukannya suatu saat"
"Wae?apa kau merasa jijik?"
"Bukan,tapi sepertinya kau lebih memerlukan nya"
Eunbyul mendesis
"ne...ne"ia memutar bola mata nya malas.
"Jadi kau mau kemana?biar aku antarkan"
"Tidak perlu,aku bisa pergi sendiri"
"Chhh,kau menolak tawaran ku?"
"Tidak,tapi aku bisa kesana sendiri,hanya di swalayan di seberang sana"
"Karna kau bilang tidak, jadi tidak apa kan jika aku ikut dengan mu?"
"Terserah kau saja"eunbyul melangkah mendahului sungjae.
"Hampir saja...."batin sungjae
Swalayan-
"Sini kemarikan trolinya biar aku saja"
"Ya!kenapa kau selalu mengaturku si?!"
"Ahh,mian,aku hanya mau membantu"sungjae menciut.
"Aku bilang,Tidak perlu!"
"Isshhh,dasar keras kepala"gerutu sungjae yang masih bisa terdengar jelas di telinga eunbyul.
"Apa kau bilang!?"
"Ani,tidak usah didengar,tidak penting"
sungjae membalikan dan mendorong tubuh eunbyul ke dalam lorong berisikan keperluan sehari-hari itu.
"Sungjae-ya,Bisa kau ambilkan kecap di lorong ke empat sana?"pinta eunbyul
"Keurae...chamkaman"
Sungjae pergi mencari kecap yang diminta eunbyul.
Sedangkan eunbyul sibuk dengan aktivitasnya mencari bahan yang diperlukan.
Eunbyul ingin mengambil kotak sereal yang berada di atas rak,namun ia tidak bisa.
Eunbyul memperhatikan keadaan sekitar,tidak ada orang di lorong itu saat ini,lebih baik nya lagi sungjae juga tidak melihat.
Ia meraih trolinya dan menaiki nya perlahan.
Arrrrgghhhhhhhh
Beberapa Kotak sereal itu berjatuhan tepag di atas tubuh eunbyul yang sudah tersungkur di lantai.
Sayangnya eunbyul tidak memperhatikan papan kuning bertuliskan
'The floor is wet' di ujung lorong itu.
Yang membuat eunbyul terjungkal,sungjae yang sibuk mengambil kecap itu tidak tahu apa yang terjadi pada eunbyul.
Sungjae kembali menghampiri eunbyul,eunbyul terlihat menahan sakit di sikut nya,ya ,siku nya tergores besi troli yang lumayan dalam.
"Ya,kau kenapa?"
"Kau tidak lihat,tangan ku berdarah!"protes eunbyul.
"Kau baik baik saja kan?
"Aku tidak apa-apa,sekarang bantu aku berdiri"ia mengulurkan tangannya yang disambut baik oleh sungjae.
"O?sungjae?"seseorang dibelakang nya sukses membuat sungjae terkejut dan tentu saja tangan mereka terlepas sebelum eunbyul benar benar berdiri.
Duggggg
Eunbyul kedua kalinya terjatuh.
Arrgghhhhh
"Yaa!"protes eunbyul sambil memegangi bokong nya.
"Majja,kau sungjae"lanjut orang tersebut.
"Jisoo?kenapa kau disini?"
Sungjae tidak memerhatikan eunbyul di bawahnya.
"Kenapa lagi?aku ingin bertemu dengan mu,ne cheos sarang(cinta pertama ku)"gadis itu tersenyum lebar.
Tbc.....
Lagi dan lagi singkat bgt , udh pengen update bgt,dibaca aja and jangan lupa v.o.m.m.e.n.t intinya♥
YOU ARE READING
PLEASE SAVE ME-SUNGJAE SOHYUN 💕
Fanfiction[[Genre:Romance]] "Eothoke?apa yang harus aku lakukan?" Gadis itu menunjukan senyuman tipis ke arah sungjae "Aku tidak akan meninggalkan mu sungjae..Kau bisa menemui ku di mimpi mu" "Aaaaa!!! Aku tidak bisa kehilangan mu lagi sohyun-a" "Jebal..siap...
