Taehyung hanya diam tak mengubrisnya, dan pada akhirnya ny.Kim menyenggol lengan Taehyung.

"Ne!" ucap Taehyung singkat dan ia pun terpaksa juga menggulurkan tangannya untuk bersalaman.

"Mereka sangat cocok!" ucap orangtua keduanya, pipi Sinb memerah dan Taehyung hanya diam saja, ia lebih memilih untuk memainkan ponselnya.

ㅡApartermentㅡ


"Selamat anda positif hamil."

"Saㅡsaya haㅡhamil?"

"Iya, selamat nyonya!"

Ucapan dokter itu masih beputar-putar di kepala Irene. Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, ia merasa tidak enak badan, tidak nafsu makan dan beberapa hari ini ia sering mual-mual, ia pun memutuskan untuk memeriksa ke dokter tadi pagi, dan ternyata hasil tes menyatakan ia positif sedang mengandung.

Di raihnya ponsel yang berada diatas nakas, tangannya menelusuri kontak dan berhenti di nama Taehyung, ia bersiap akan menekan icon panggilan, namun niat nya untuk menghubungi Taehyung malam ini ia urungkan, mungkin lebih baik memberitahukannya besok secara langsung.

Ia pun kembali meletakan ponsel tersebut ke atas nakas, sehabis itu ia menarik selimut dan mulai memejamkan matanya.

08:15 am KST

Pagi ini Irene sangat semangat menuju keruangan Taehyung.

Ia telah tiba didepan pintu ruang kerja Taehyung, ia menarik nafasnya panjang dan kemudian menghembuskannya pelan, ia sangat gugup sekarang.

Perlahan ia mengetok dan membuka pintu itu.

CLEKK

"Chagiyaa!" Irene berjalan ke arah Taehyung dengan perasaan bahagia dan kemudian memeluknya erat serasa tidak ingin kehilangan Taehyung pun membalas pelukan Irene.

"Aku hamil, anakmu." ucap Irene bahagia, Taehyung yang mendengarnya tentu sangat kaget.

"Mㅡwo? Kaㅡkau haㅡhamil?"

"Iya! aku tidak sabar ingin segera cepat menikah denganmu!" ucap Irene senang memeluk Taehyung lagi.

Taehyung POV

Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan?

Aku harus bilang apa?

Setelah Irene keluar dari ruanganku, tangan ku langsung mengeluarkan ponsel dari saku dan mencari kontak yang baru ku simpan tadi malam, aku pun menekan icon panggilan.

📞
"Yeobosseo, maaf mengganggu. Bisakah jika kita bertemu?"

"....."

"Karna ada hal penting yang ingin aku sampaikan."

"....."

"Baiklah."

Aku menghubungi tn.Hwang. Malam ini aku mengajak keluargaku dan keluarga Hwang untuk bertemu.

"Ada apa Taehyung? Padahal baru bertemu tadi malam, apa kau rindu pada Sinb?" Canda plus goda ny.Hwang.

"Ya, eomma!" ucap Sinb dengan pipi yang sudah blush itu.

"Hmm seㅡsebernarnya ada yg ingin aku kaㅡkatakan." balasku terbata.

"Ada apa?" tanya mereka bersamaan.

"Wah Taehyung sampai gugup begitu!"

"Sepertinya perjodohan ini harus dibatalkan." ucapku langsung tanpa basa basi dan itu jelas membuat semuanya kaget.

"MWO?!" ucap appa ku dengan nada yang sedikit tinggi.

"Aku sudah memiliki kekasih, dan sekarang ia sedang mengandung anakku." ucapan ku langsung membuat semuanya syok dan kaget, dapat ku lihat wajah appa yang menahan malu dan sangat marah padaku.

"Taehyung! Apaㅡapaan ini?" ucap appa ku lagi, dengan raut wajah yang tidak biasa tentunya.

"Aku harus bertanggung jawab untuk menikahinya, dan aku juga sangat mencintainya."

"Peㅡpermisi, aku izin ke toilet sebentar." ucap orang yang bernama Sinb itu, ia beranjak pergi menuju toilet, bisa kulihat wajahnya yang berubah pucat.

BRUKKK

"SINBB!!" eomma dan ny.Hwang kaget dan lekas menghampiri Sinb yang terjatuh.

"Sinb kau tidak apa?" tanya keduanya.

"Aku tidak apa-apa!"

"Taehyung tolong gendong Sinb menuju mobil!" suruh eomma ku.

"Mwo? Dia kan punya kaki, kenapa harus aku yang mengendongnya?"

"Taehyung!"

"Baiklah!" dengan terpaksa aku mengendongnya, padahal aku benar-benar malas.

"Jadi bagaimana ini? Apakah batalkan saja perjodohan ini?" tanya tn.Hwang.

"Semuanya akan baik-baik saja, nanti aku yang akan menggurusnya. Aku mohon maaf atas kejadian tak terduga barusan." Ucap tn.Kim dan tn.Hwang hanya mengangguk iya.

Author POV

Setelah mendapatkan alamat Irene, tn.Kim segera bergegas menuju alamat tersebut.

Sesampai nya tn.Kim langsung menekan bel dan mengetok pintu.

Tak perlu waktu lama pintu itu terbuka.

"Ada yang bisa saya bantu?" ucap wanita yang tidak lain adalah Irene.

"Bisakah saya betemu dengan Irene?" tanya tn.Kim.

"Iya saya sendiri, ada apa tuan mencari saya?"

"Jadi kau? kekasih Kim Taehyung?"

"Tuan tau dari mana?"

"Saya ayahnya."

"Omo tuan ayahnya? Senang bertemu denganmu, tuan." ucap Irene serta tersenyum, ia mengulurkan tangannya untuk menyalami tn.kim namun tangannya langsung ditepis begitu saja.

"Sudah, aku tidak ingin berlama-lama, jauhi Taehyung." suruh tn.Kim.

"Mwo? w-wae?"

"Dia akan segera menikah."

"Jinjja??" tentu saja pastinya Irene sangat terkejut dengan ucapan tn.Kim, air mata nya ingin jatuh saat mendengarnya.

"Kau tidak tau?"

"Taehyung tidak pernah memberitahu bahwa ia akan menikah."

"Kau hamil? Anak Taehyung?" pertanyaan tn.Kim membuat Irene terdiam sejenak, ketika ia hendak menjawab pertanyaan itu
tn.Kim mengeluarkan sesuatu dari saku nya.

"Ini cek tunai, jauhi Taehyung."

"Taㅡtapi?"

"Kau mencintainya? Jauhi dia, biarkan dia bahagia."

Belum sempat Irene berkata-kata, tn.Kim sudah pergi dan meninggalkan cek tunai itu.

Setelah kepergian tn.Kim, Irene mengunci pintu dan menutup gorden ruangan tersebut sehingga ruangan tersebut menjadi kurang cahaya. Air mata yang ia tahan sejak tadi berhasil keluar membasahi pipinya, ia menanggisi apa yang baru saja terjadi.

"Aku sangat mencintaimu tapi kenapa? Kau mengingkari janjimu? kenapa kau tidak pernah bilang kau akan dijodohkan? Kenapa kau melakukannya? hiks ini sungguh menyakitkan, hatiku hancur." hanya kata-kata itu yang bisa keluar dari mulutnya.

3 jam sudah lamanya ia menanggisi semuanya, ia bangkit berdiri mengambil pen dan sebuah lembar kertas, ia mulai menuliskan sesuatu disana, air mata terus keluar dari pelupuk matanya, sampai butiran tetes air mata itu mengenai lembar kertas itu.

Setelah menuliskan sebuah surat untuk orang yang ia cintai, ia juga mengirimkan pesan singkat melalui ponsel.

📩
Terima kasih untuk semuanya, biarkan aku pergi dengan tenang, Aku, mencintaimu...

TBC

Hai aku kembali:)))

I'm Sorry ; Kim Taehyung ✓Where stories live. Discover now