Beginning

57 3 0
                                    

Warning!
Typo everywhere

❄❄❄❄

Perkenalkan Sophie. Nama lengkapnya Sophie Alexandria Beaurregard. Seorang gadis berparas cantik tetapi terkesan judes. Merupakan putri bungsu dari keluarga Beaurregard dan baru saja menjadi siswi kelas 10.

"Aw!"

Sophie mengerang kesakitan kala kakinya terbentur sudut meja di ruang tamu. Namun, saat ini ia tak memiliki kesempatan untuk menghiraukannya dan melangkah dengan tergesa keluar rumah untuk memasuki sebuah mobil. Tak lupa meminta supirnya untuk ngebut karena saat ini ia sedikit lagi terlambat sampai di sekolah untuk mengikuti kegiatan MPLS. Untungnya, dalam waktu 10 menit Sophie telah tiba di depan sekolah barunya. Setelah mengucapkan terima kasih, dengan tergopoh-gopoh ia keluar dari mobil dan berlari memasuki sekolah.

"Eh dik!"
Sebuah suara membuat Sophie menghentikan langkahnya yang baru saja melewati gerbang sekolah secara mendadak. Dengan cepat ia menoleh ke kiri dan menemukan kurang lebih 4 orang berkemeja biru dan putih khusus yang sedang mengelilingi dua buah meja.

"Registrasi dulu dik."
Seorang perempuan dengan rambut yang dikuncir kuda menunjuk ke arah meja di sampingnya. Dengan segera Sophie mendekati meja tersebut sembari membungkuk sopan.

"Nama lo siapa?"
Tanya perempuan lain dengan kaca mata kotak yang bertengger di hidungnya.

"Sophie kak."
Jawab Sophie dengan nada sopan.

"Sophie siapa? Yang lengkap dong."
Perempuan berkuncir kuda yang memanggilnya tadi berkata kembali dengan nada tegas.

"Rin, jangan galak-galak atuh. Kasian adik kelas kita gatau apa-apa lo galakin."
Seorang pemuda berkemeja putih tiba-tiba ikut menimpali. Sementara perempuan yang diajak bicara hanya mengendikkan bahu cuek.

"Ah maaf. Sophie Alexandria Beaurregard kak."
Setelah mendengar jawaban Sophie, sang perempuan berkaca mata dengan cekatan membolak-balik kertas yang tercecer di atas meja, mencari sebuah nama yang telah disebutkan.

"Tanda tangan disini."
Tanpa memerlukan waktu lama, ia segera menyerahkan sebuah bolpoin kepada Sophie sembari menunjuk salah satu kolom tabel. Dengan cepat Sophie pun membubuhkan tanda tangannya pada kolom yang dimaksud.

"Ini kak."
Setelah selesai, Sophie menyerahkan daftar nama dan bolpoin itu kembali ke kakak kelas berkaca mata di depannya.

"Hmm ok. Lo langsung aja masuk ya. Nanti bakal diumumin harus kumpul dimana."
Pengurus OSIS yang sama memberitahu dengan menatap mata Sophie. Sophie pun mengangguk mengiyakan dengan sopan.

"Besok-besok kalau dateng jangan mepet kayak gini ya dik."
Perempuan berkuncir kuda yang dipanggil Rin kembali berkata dengan wajah tegas.

"Eh woles aja kali Rin."
Pemuda berkemeja putih kembali menyela sambil menepuk bahu perempuan di sampingnya.

"Udah dik. Sana masuk."
Dua patah kalimat dingin tersebut diucapkan oleh seorang pemuda berkemeja biru yang sedari tadi hanya menonton interaksi antara Sophie dan ketiga kakak kelasnya. Atas perkataan tersebut, Sophie pun mengucapkan terima kasih dan cepat-cepat membaur dengan peserta MPLS lain yang sedang asyik mengobrol.

Namun tampaknya Sophie tidak mendapat kesempatan bersantai karena saat baru saja ia hendak duduk, terdengar suara keras yang berasal dari pengeras suara yang dipasang di sekitar sekolah. 

"Pengumuman ditujukan kepada seluruh peserta MPLS SMA Bhakti Nusantara, agar segera menuju lapangan. Sekali lagi-"

Pengumuman tersebut sontak membuat seluruh peserta MPLS termasuk Sophie segera berlari berdesakan menuju lapangan layaknya sedang dikejar hantu.

The Wild CardWhere stories live. Discover now