16 : Let Me

4.1K 482 28
                                    

"Pertama, coba kau katakan padaku siapa yang menyuruhmu untuk membunuhku?"

Sekarang Hunri dan Jungkook masih berada di kamar Hunri, duduk bersila di karpet berbulu—tempat di mana sebelumnya mereka mengerjakan poster.

Jungkook menatap Hunri yang enggan menatapnya balik. Lalu Jungkook menunduk. "Aku tidak tahu pasti namanya, namun aku mengetahui ciri-cirinya. Ku rasa— seseorang itu adalah keluarga dekatmu. Mungkin."

Hunri menoleh, "Keluarga dekatku?"

Jungkook mengangkat kepalanya balas menatap Hunri, lalu mengangguk pelan. "Mungkin. Karena ia mengetahui hampir semua tentangmu dan memberikan banyak informasi tentang dirimu padaku. Dan tujuannya memintaku untuk membunuhmu adalah agar ia bisa memegang seluruh saham perusahaan milik mendiang Ayahmu yang seharusnya dijatuhkan padamu."

Hunri tersenyum miris, hatinya terasa mencelos. Siapa lagi kalau bukan paman dan bibinya?

"Harta," desis Hunri.

"Ya, uang membuat manusia bisa melakukan apapun untuk memilikinya. Dan kau— membuatku bisa melakukan apapun untuk melindungimu."

°°°

Hunri menapaki koridor sekolahnya yang sepi dengan raut wajah datar seperti biasanya. Hari ini ia datang pagi sekali, tidak pernah sepagi ini sebelumnya. Semalaman ia tidak bisa tidur—semenjak kehadiran Jungkook hingga lelaki itu pulang pukul empat pagi. Setelah itu Hunri memutuskan untuk membersihkan diri, berendam dalam bath up guna menyegarkan pikirannya sejenak.

Di sini Hunri sekarang—di kelasnya. Hanya ada dirinya, belum ada siswa-siswi lainnya. Lagipula si konyol mana yang mau pergi sepagi ini—bahkan petugas kebersihan sekolah pun belum melakukan tugasnya untuk menyapu halaman sekolah.

Hunri berjalan pelan menuju kursinya di sudut kelas, menariknya pelan sehingga menimbulkan suara deritan halus. Segera gadis itu mendaratkan bokongnya di sana dan meletakkan tasnya di atas meja. Sejenak ia terdiam, merenungkan perkataan Jungkook saat di rumahnya tadi.

"Hunri-ya!"

Gadis itu tersentak dan langsung menoleh ke arah pintu kelas. Jungkook. Lelaki itu berdiri tepat di depan sana. Tidak memakai seragam sekolah. Sepertinya itu masih pakaian yang sama saat lelaki itu berkunjung ke rumah Hunri dini hari tadi.

"Mana seragam-mu?" tanya Hunri.

"Ke sini dulu! Bawa tasmu juga," titah Jungkook yang langsung dihadiahi kernyitan bingung dari Hunri.

"Untuk apa?"

"Kita bolos hari ini," sahut Jungkook. "Ayo, cepat."

Melihat Hunri masih tak bergerak juga, Jungkook lantas menatap gadis itu jengah dan segera melangkah masuk mendekat. Lelaki itu mengambil tas Hunri dan menyampirkannya di bahu kanannya, lalu ia menarik tangan gadis itu agar bangkit dari duduknya.

"Kau mau bawa aku ke mana?!" tanya Hunri yang berjalan tak beraturan mengikuti arah tarikan Jungkook.

"Apartementku."

°°°

"Wah, kau benar-benar membawaku ke apartementmu. Apa kau ingin membunuhku di sini?" tanya Hunri sesaat setelah menginjakkan kakinya dilantai apartement milik Jungkook.

Jungkook memutar bola matanya malas, tak berniat sama sekali untuk menjawab pertanyaan Hunri. Lalu lelaki itu meletakkan tas Hunri yang sedari tadi ia tenteng di pinggir sofanya. "Duduklah, biarkan aku mandi terlebih dahulu."

Hunri hanya diam dan menurut. Segera gadis itu mengambil posisi duduk di atas sofa yang ada di sana, tepat di samping tas sekolahnya yang Jungkook letakkan. Hunri menilik punggung Jungkook hingga lelaki itu masuk ke dalam kamarnya. Setelah itu Hunri mengedarkan pandangannya, memandangi seluruh penjuru apartement mewah milik Jungkook.

His Arrival ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang