13 : Target

4K 456 15
                                    

Terhitung sudah dua hari Jungkook tidak berangkat ke sekolah sejak malam di mana lelaki itu pergi bersama Hunri ke Columbarium dan mampir ke minimarket, lalu berakhir memakan es krim bersama di taman.

Hunri tidak tahu alasan mengapa Jungkook tidak hadir ke sekolah selama dua hari ini, karena baik dirinya maupun pihak sekolah sama sekali tidak mendapatkan kabar apapun dari lelaki itu.

Dan sudah dua hari juga Hunri harus menahan rasa ingin tahunya tentang perkataan Jungkook malam itu.

"Dia itu berbahaya."

Berbahaya? Berbahaya apanya? Kenapa bisa berbahaya? Apa ini menyangkut pekerjaan Jungkook yang tidak ingin lelaki itu katakan?

Dan hari ini Hunri berharap Jungkook dapat hadir ke sekolah, agar ia bisa langsung bertanya tentang hal yang membuatnya takut itu. Ini sungguhan. Ia benar-benar menjadi berhati-hati sekali saat berada di luar rumah. Ia takut jika sewaktu-waktu bertemu dengan lelaki yang Jungkook bilang berbahaya itu.

Namun hingga bel masuk berbunyi, Jungkook belum juga menampakkan batang hidungnya.

Sebenarnya Jungkook ke mana? Apa lelaki itu sakit? Kenapa tidak ada kabar sama sekali?

°°°

"Hunri-ya!"

Hunri menoleh kaget ke arah pintu kelasnya saat mendengar Choonhee memanggil namanya dari sana.

"Eoh? Choonhee?!"

"Ya. Sini!" ujar Choonhee sembari melambaikan tangan kanannya memanggil Hunri.

Hunri pun bangun dan berjalan mendekati pintu kelasnya, lalu berdiri di hadapan Choonhee. "Kenapa?"

"Kenapa apanya?" tanya Choonhee bingung.

"Kenapa hari ini kau menghampiriku? Bukannya kau sedang menghindar dariku, ya?" sindir Hunri.

"A-ah! Tidak, aku tidak menghindar darimu. Sungguh. Hanya saja, aku—ya, begitulah. Tidak penting. Pokoknya, kau jangan berpikir jika aku menghindar darimu. Karena aku tidak bermaksud begitu."

Hunri mencebikkan bibirnya dan mengangguk-angguk pelan. "Hm,"

Choonhee sedikit menjenjangkan lehernya guna melihat keadaan di balik punggung Hunri, lalu kembali menatap gadis di hadapannya itu. "Kekasihmu mana?"

Hunri memasang wajah bodohnya. "Ha?"

"Jungkook, mana?"

"Ah, Jungkook. Aku tidak tahu."

"Mengapa kau bisa tidak tahu? Kau 'kan kekasihnya."

"Kekasih apanya? Aku tidak memiliki hubungan semacam itu dengannya. Aku dan dia hanya teman semeja, tidak lebih."

Choonhee sedikit memajukan wajahnya guna melihat Hunri lebih dekat dengan wajah jahilnya. "Ah, yang benar?"

Hunri memutar kedua bola matanya malas. "Sudahlah, aku masuk saja."

"E-eh, jangan! Ayo kita ke kantin. Apa kau tidak lapar?" tahan Choonhee. "Oh, atau mungkin nafsu makanmu berkurang, karena kekasihmu itu tidak hadir?"

"Park Choonhee." Hunri menatap Choonhee dengan kesal.

"Iya-iya, tidak. Ayo kita ke kantin."

°°°

His Arrival ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang