Epilog 2 #InfoPOSatuKelas

11.5K 612 40
                                    

SANDRIA
Aku baru saja selesai mandi sore. Karena tadi hujan sangat deras, aku terpaksa menunggu hujan sampai reda di sekolah. Aku lupa bawa payung, jadi nggak bisa menerobos hujan untuk cepat pulang.

Rasanya, aku sekarang mulai ceroboh. Nggak seperti dulu, yang selalu terencana, bahkan bisa mwngingatkan Aldeo untuk melakukan hal yang sama.

Aldeo .... Lagi apa ya dia?

Aku membuka jendela kamar. Melihat gerimis di luar yang menyampaikan udara sejuk ke dalam kamar. Biasanya, sore-sore begini, aku menunggu Aldeo latihan futsal. Menunggu di pinggir lapangan, menjaga tasnya. Aku akan tersenyum melihat Aldeo yang lari-lari di lapangan, sesekali melakukan selebrasi kalau berhasil mencetak gol. Kadang dia mengecup tangannya dan mengarahkannya padaku jika nggak sengaja melihatku.

Lamunanku buyar, karena mendengar bunyi ponsel, menandakan satu panggilan masuk.

Aldeo, nama itu mwnyala-nyala di layar ponselku. Aku tersenyum sembari meraihnya.

“Halo, Ya?” sapanya.

“Iya, halo. Kenapa?” tanyaku.

“Mau ngasih tau. Kalau PO untuk Novel Satu Kelas udah dibuka, lho,” ujarnya.

“Oh, ya?” Aku mulai antusias. “Gimana? Gimana?”

“Satu Kelas udah bisa dipesan di Grobmart. Tinggal kunjungi website-nya. Www.grobmart.com nah lo langsung bisa pesan di sana. Jangan sampai ketinggalan, karena hanya dibuka dari hari ini sampai tanggal 25 Oktober!"

 Jangan sampai ketinggalan, karena hanya dibuka dari hari ini sampai tanggal 25 Oktober!"

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.


“Oh, oke kalau gitu. Makasih ya, infonya,” ucapku.

“Sama-sama. Ngomong-ngomong, lagi apa? Chat gue dari tadi nggak dibales.” Aldeo kedengaran sedih.

“Gue baru pulang. Soalnya tadi ujan jadi neduh dulu di sekolah.”

“Nggak bawa payung?” tanya Aldeo khawatir.

“Lupa.”

“Jangan gitu. Nggak ada gue yang bisa minjemin jas ujan. Jadi lo harus bawa payung.”

Aku tersenyum. “Iya. Ada lagi yang mau diomongin?”

“Ih, Aldeo matiin dulu rokoknya kalau lagi teleponan!” Terdengar seruan Ojan yang datang tiba-tiba.

“Ya ampun, ini laptop nyala mulu. Film bokep belum di-close!” suara Sonson juga terdengar.

“Aldeo ditinggal Sandria jadi nakal, ih!” tambah Dito.

“Ih, apaan sih lo pada!” bentak Aldeo. “Bohong, Ya. Bohong! Gue nggak lagi ngapa-ngapain. Lagi tiduran aja di kasur,” jelasnya. “Lo semua masuk-masuk ke kamar pada ngerusuh aja! Bilang kek kalau mau ke sini!” bentaknya lagi pada temen-temannya yang sekarang terdengar sesang tertawa. “Ya, nanti malem gue telepon lagi ya. Sekarang rusuh banget,” tutupnya.

“Dah, Yaya!!!” Suara itu gabungan dari Ojan, Sonson, dan Dito.

“Udah ya, Ya,” tutup Aldeo.

“Iya, salam buat semuanya, ya.”

Sambungan telepon terputus. Aku tersenyum. Akhir-akhir ini, hubunganku dengan Aldeo membaik.

Oh, iya. Mau baca kisah selengkapnya antara aku dan Aldeo? Bisa cek ke website Grobmart atau ke link ini https://bit.ly/2S7Fgqf atau kalau ada yang nggak paham bisa DM Kak Citra langsung ke ig nya di  @citra.novy

Jadi, selamat ikut PO ya!

Salam rindu
Sandria dan Aldeo❤️

Satu Kelas [Sudah Terbit]Där berättelser lever. Upptäck nu