I'M JUST A PSYCHOPATH

Terima?

Dorrrrr........

—————————————————————————

Kaget. Itulah reaksi pertama dari seorang Vin mendengar suara tembakan yang tepat mengarah ke arah sebuah hiasan dinding yang berbentuk seperti kepala rusa.

Tembakan ini ya tanda sebagai peringatan untuk Vin, untuk tidak melangkah lebih dekat kearah orang orang dengan pakaian serba hitam ini terutama seorang pria yang berada ditengah mereka.

"Jangan mendekat! " Cegah salah satu dari pria berbaju hitam dengan tangan mengangkat sebuah pistol yang siap meluncurkan pelurunya.

Peringatan itu sontak membuat Vin menjauh, selangkah demi selangkah iya mulai mundur kebelakang. Dia tidak ingin mati sekarang kan? Sebelum menemukan jawaban atas kematian mama dan adik kecilnya ini.

Vin terdiam, nampak berfikir dia tidak lagi menghiraukan pria pria berbaju hitam ini. Yang dia fikirkan kematian keluarganya.

"Vin dengarlah mereka, bukan keluargamu" Perkataan itu lagi. Ya perkataan ini membuat Vin tersadar dari lamunannya. Perkataan itu membuatnya bingung. Mungkin sangat bingung.

"Maksudmu? " Tanya Vin mulai membaik ya meskipun masih terselip rasa emosi di hati kecilnya dan rasa penasaran?.

"Aku kan memberi tau mu ketika kau bergabung dengan kami" Ucap pria yang nampaknya ketua dari pria pria berbaju hitam dengan sedikit menawarkan.

"Bergabung? " Ucap Vin sambil berfikir dengan apa yang dikatakan pria ini.

"Ya, bergabung dengan kami Vin" Ucapnya sedikit lembut. Tentu saja agar Vin mau bergabung dengan mereka.

"Aku tidak mengerti" Ucap Vin lirik sambil memandang kedua orang yang sedang tertidur dengan damainya tanpa mengeluarkan deru nafas.

"Aku ingin kau menjawab ya" Ucapnya sedikit memaksa kepada Vin.

"Kalau aku tidak mau? " Ucap Vin menantang

"Bersiap siaplah kau akan ikut dengan kedua manusia tidak berguna ini" Ucapnya sambil tersenyum devil

Vin diam sejenak, mencerna dan memikirkan kata kata pria yang berada didepannya sekarang. Bergabung. Kemana?. Dia tidak mau tapi, untuk mengetahui jawabannya apakah Vin akan menerimanya.

"Aku mulai lelah" Ucap pria yang menawarkan suatu tawaran terhadap Vin

Sekilas Vin melihat kearah depan dengan pandangan penuh fikiran fikiran yang ingin segera dipecahkan.

"Aku ikut" Ucap Vin kemudian disambut dengan senyuman yang memesona namun sulit untuk diartikan maksud dari senyum tersebut.

"Baiklah Vin, selamat bergabung" Ucap nya sambil mendekat kearah Vin.

"Perkenalkan aku Clyff Thaddeus Moises,kau bisa memanggilku Clyf " Ucap pria itu sambil mengulurkan tanganya kearah Vin.

Tapi Vin tidak menjawab uluran tangan dari Clyf malah Vin menepas kasar tangan Clyf.

Ya tanggapan Vin hanya disambut dengan senyuman dari Clyf, nampaknya dia sangat er tarik dengan Vin. Jelas terlihat dari sorot matanya.

Clyf terlihat mencari sesuatu di salah satu saku celananya, kemudian dia menemukan sebuah HP sepertinya dia ingin menghubungi seseorang.

"Halo"

"........... "

"Kirimkan beberapa orang ke alamat ****, untuk segera membersihkan kekacauan ini. Secepatnya! "

"............. "

Setelah selesai Clyf mematikan hpnya dan memasukan kembali kedalam saku celananya, kemudian melangkah keluar dari rumah yang telah berlumuran darah tak lupa diikuti beberapa pria berpakaian serba hitam serta Vin.

"Mau kemana? " Tanya Vin kebingungan.

"Markas" Ucap Clyf tanpa basa basi

Mereka memasukan mobil sport berwarna merah dan melaju dengan kecepatan tinggi.

Beberapa menit kemudian, sampailah mereka kesebuah tempat bukan rumah yang sangat merah dengan cat berwarna putih menghiasi dinding tinggi dari rumah ini.

"Clyf" Ucap seseorang dari belakang mereka.

Bersambung......

Ok maaf ya aku baru bisa up sekarang. Huft susah  mikir cerita ditambah ada sedikit masalah, jadinya susah buat up ini aja aku minta bantuan temen buat ketekin 😂😂.

Ok lupakan. Ok makasih guys udah mampir ke cerita yang super gaje ini. Btw maaf ya kalau chap kali ini ngawur maklum langsung ngetik dan publish haha.

Lupakanlah kegajean ini!!

See you next chap Guys👋👋

~Akbar Muvhileze