Chapter 1

137 36 32
                                    

Tik....... Tik.......
Suara hujan mulai berdenting saat ia tiba dipermukaan tanah bersamaan dengan dinginnya suhu udara.

"Ma.... M.A!! " Teriak seorang anak laki laki kira kira berumur 10 tahun.

"Ada apa sayang? " Tanya seorang wanita itu dengan lembut

"Aku lapar ma" Kata anak itu sambil mengelus ngelus perutnya.

"Kamu lapar sayang? Sebentar ya" Ucap wanita itu.

"Vin... Vin.... V. I. N..... " Teriaknya memanggil manggil seseorang, pemilik nama itu pun langsung bergegas dan menjawab panggilan wanita itu.

"Ada apa ma? " Tanyanya sopan seperti bicara dengan majikannya.

"Sana keluar dan carikan makanan untuk mama dan adikmu" Kata orang yang diketahui mama dari 2 anak lelaki itu.

"Tapi ma, uangnya mana? " Tanya orang yang bernama vin.

"Kamu cari sendiri mama tidak mau tau kamu boleh pulang setelah mendapatkan makanan, mengerti kan! " Ucap nya dengan nada kasar.

"SUDAH SANA!!! " kata mama Vin sambil mendorong Vin keluar rumah. Beruntung saat ini Vin memakai hoodie dan sarung tangan yang membuatnya merasa sedikit hangat.

VIN POV

"Hari ini hujan dan aku tidak punya uang, bagaimana ini? Nyonya cerewet itu dan iblis kecil itu selalu saja menyuruh ku kenapa bukan dia saja?! Tapi apa boleh buat aku tidak bisa melakukan apa ap, dimana aku mencari makanan? " Celoteh ku dalam hati.

Semenjak papa dan mama berpisah keadaan ekonomi keluargaku turun drastis ditambah dengan papa yang tidak bertanggung jawab dan seenaknya kabur.

Aku mulai berjalan mengelilingi kota berharap aku menemukan makanan atau ada orang lain yang berbesar hati memberiku makanan.

Tapi tentu saja itu tidak mungkin dijaman seperti ini tidak ada kan yang akan memberikan makanan dengan percuma. Memikirkan hal ini membuat kepala ku pusing.

Dan mungkin saat ini pikiranku mulai tidak jernih. "Kanibal" Gumamku saat melihat seorang pria gendut dengan jas kuningnya berjalan sendiri ditengah malam yang sedang menangis ini.

"Kanibal ya? Hm apa aku boleh melakukannya? " Pikirku dalam hati setelah lelah mencari makanan tapi hasilnya tidak kudapatkan.

"Yasudah lah tak apa, lagi pula mama bodoh itu tidak akan bertanya kan? Hm baiklah pria gendut ayo kita bermain" Gumamku

"Ah ini kebetulan sekali ya aku membawa pisau lipat dan apa ini pulpen, baiklah Ma aku akan membawakan kalian makanan. Huft lagipula tidak ada kan yang akan memberiku makanan".

Aku pun menghampiri pria itu bukan lebih tepatnya mangsamu. Entah sejak kapan aku mulai berpikir hal gila ini. Tapi tak apa kan?

" Hey pak, bolehkan kita bermain sebentar?"tanyaku pada pria gendut itu.

"Bermain? Hey nak kau ingin bermain apa ini sudah malam dan hujan sebaiknya kau pulang" Katanya

"Oh ayolah jangan menasehatiku, ayo kita bermain" Ucapku sambil mengeluarkan pisau lipat dari saku celanaku.

"Hah?! Hey nak apa yang ingin kau lakukan dengan pisau itu?! " Tanyanya mulai gemetaran.

"Hm hanya digunakan untuk bermain denganmu, pak Kasihanilah aku keluarga ku sedang kelaparan dirumah jadi tak apa kan jika kau menjadi santapan mereka? "

"S..... Si.... Siapa kau?! " Tanya nya gemetaran"oh ayolah jangan takut"kataku sambil melangkah maju.

Tap..... Tap..... Tap.....
Suara langkah kakiku yang mulai mendekati pria gendut ini dan dia yang mulai mundur.

Arghh..........


Bersambung

Maaf ya kalau ceritanya gaje dan banyak typonya. Authornya masih amatir.
Oh ya jangan lupa vote dan komen ya biar authornya tambah semangat Terima kasih☺☺
Author mau ucapin minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin ya. Walupun udah telat😅

I'M JUST A PSYCHOPATH Where stories live. Discover now