Livia Namira

1K 119 7
                                    

Livia Namira

Pernah dengar nama olshop "Pesona Namira"? Pasti belum pernah. Selain online shop ini baru dibuka, nama olshop ini juga sama sekali tidak terdengar menarik-malah terkesan narsis. Harap maklum sajalah, ya. Mira bukan orang yang mengerti soal bisnis. Membuka olshop ini pun ia hanya mengeluarkan sedikit modal dan selebihnya adalah N-E-K-A-T.

Di usianya yang ke-24 tahun, dengan gelar Sarjana Pertanian yang berhasil didapatnya setelah jungkir-balik di bangku kuliah selama 5 tahun lamanya, Mira tak kunjung memiliki pekerjaan tetap. Selama ini pun kalau Mira bekerja, ia tidak pernah mendapat pekerjaan yang sesuai dengan pendidikannya-oh ya, Mira pernah bekerja di toko bunga, penjaga perpustakaan, dan terakhir kali Mira bekerja di bakery kecil di dekat rumahnya. Entahlah, Mira tidak suka pekerjaan yang terlalu berat. Lagian, tanpa harus kerja pun ia masih tetap bisa makan enak dan tinggal di dalam rumah yang aman nan hangat. Terima kasih kepada Tuhan yang telah menjadikannya sebagai anak bungsu dari keluarga Darmawan, pemilik usaha tekstil yang cukup terkenal di kotanya.

Tidak banyak yang menarik dari kehidupan Mira-just for your information, ada satu hal yang sebenarnya cukup menarik di hidup Mira: pengalaman pacaran pertama sekaligus terakhir ketika ia masih menjadi murid Sekolah Dasar. Tapi dengan hadirnya Rahmat Tiadi Arrazi, seorang dokter anak yang kelewat kaku dan terlihat seperti orang tidak pernah menikmati hidup, yang melamar Mira secara tiba-tiba, membuat hidup Mira yang awalnya hanya berwarna pink, menjadi mejikuhibiniu. Berwarna-warni!

Seorang gadis aneh yang berusia 24 tahun dan sudah dikejar deadline menikah oleh keluarga besarnya tentu saja menerima lamaran tiba-tiba Tiadi tersebut. Mira dan Tiadi memang belum saling mengenal, karena itulah Mira mengajukan syarat pendekatan selama 2 minggu sebelum Tiadi melamar Mira secara resmi kepada kedua orang tua Mira dan keluarga. Tiadi menyanggupinya, tapi dengan catatan: cocok tidak cocok mereka harus tetap menikah. Mira menerimanya saja, karena bagaimana pun, Tiadi adalah tipe menantu idaman setiap mertua. Tidak mungkin, kan, Mira menyia-nyiakan cowok malang yang matanya entah sudah digigit serangga apa hingga melamar Mira tiba-tiba?

Mira adalah tipe gadis menye-menye yang terlalu banyak menonton drama kacangan dan begitu memercayai fairytale. Walaupun menikah dengan orang yang baru dikenalnya dan, tentu saja, tanpa cinta, Mira yakin suatu saat nanti perasaan yang bernama cinta itu akan bersemi dan semakin mewarnai rumah tangganya dan Tiadi kedepannya.

a/n

Yeeeee makasih buat yang udah baca yaa :* Seneng deh cerita gaje ini ada yang baca hehehe. Oh ya, kalau ada typo tolong dikasih tau yaaa hihi :3

Growing PainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang