17. She knows

6.7K 704 54
                                    

Ketua murid dan prefek dari setiap asrama kini tengah berkumpul di ruang rapat. Ginny, sebagai ketua acara pertandingan Quidditch antar kelas sedang memaparkan rencananya.

"Pertandingan ini rencananya akan diadakan dua minggu lagi. Pemain Quidditch dipilih berdasarkan kesepakatan asrama dari murid tingkat 1 sampai 6. Maaf, tapi Madam Rolanda melarang tingkat 7 ikut karena harus menyiapkan N.E.W.T." Jelas Ginny.

"Peraturan akan disebarkan lewat mading sekolah dan aku sudah meminta Luna Lovegood untuk itu. Kemudian, hadiah yang diberikan berupa Piala Quidditch dan broomstick baru untuk tim pemenang."

(anggap aja itu mulmed selebarannya ya gais)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


(anggap aja itu mulmed selebarannya ya gais)

"Wow, itu sangat brilliant, Ginny. Apakah ada yang ingin bertanya atau memberi masukan?" Tanya Hermione pada prefek lain.

"Bagaimana dengan pelaku pelanggaran?" Tanya Malcolm.

"Jika ada yang melanggar peraturan, bermain curang atau bermain kasar, maka hukumannya adalah tim tersebut tidak boleh bermain Quidditch selama setahun ke depan."

"Good idea. Aku ketua tim Quidditch Slytherin tahun lalu, jadi aku akan memastikan mereka tidak akan melakukan kecurangan ataupun kekerasan." Kata Draco menambahkan.

Tapi hal ini justru membuat Ginny melongo. Slytherin tidak akan curang? Tidak mungkin. Tapi entah kenapa ia bisa percaya bahwa Draco akan memperingatkan mereka.

"Apakah ada lagi yang perlu kita diskusikan hari ini?" Hermione kembali mengambil alih. "Jika tidak, kita bisa bubar sekarang."

Para prefek mengangguk dan membereskan barang-barang mereka. Bertepatan dengan itu, Blaise Zabini masuk dan berteriak.

"Mate, kau sudah selesai dengan rapat bodoh itu? Ayo kita main Quidditch."

Draco menyeringai, sudah lama ia tidak menaiki broomsticknya. Karena terlalu bersemangat, ia langsung berlari pada Blaise.

Lalu ia teringat bahwa ia meninggalkan Hermione dan berbalik untuk berkata, "Aku akan main sebentar."

Hermione mengangguk dan tersenyum melihat kepergian Draco. Dan hal itu ditangkap dengan jelas oleh Ginny. Oke, Ginny ternyata masih berada disana.

"Sejak kapan Malfoy meminta izin padamu?" Tanya Ginny tiba-tiba yang membuat Hermione tersentak.

"Demi Merlin, kau masih disini Ginny." Hermione berusaha mengalihkan pembicaraan dengan merapihkan buku-bukunya. Mereka lalu keluar dari ruang rapat beriringan.

"Perasaanku saja atau kau memang tambah cantik, Mione?" Tanya Ginny lagi, mengamati perubahan sahabat perempuannya itu dari jarak dekat. Hermione terlihat berkilau seperti ada cahaya merah muda disekelilingnya.

"Oh ayolah Gin, aku memang cantik setiap saat." Hermione terkekeh karena kepercayaan dirinya itu. Terdengar tidak seperti Hermione biasanya.

"Tidak, auramu berbeda. Kau sedang jatuh cinta ya?" Goda Ginny sambil menyikut Hermione.

The End of the NightmareWhere stories live. Discover now