5. Beginning of new life

7K 742 38
                                    

Beberapa bulan kemudian, dunia sihir kembali berjalan normal. Tidak ada ketakutan, terror dan ancaman kematian yang menghantui. Nama Voldemort bukan lagi suatu hal yang sakral diucapkan.

Wajah Harry Potter dan kedua temannya terpampang selama berminggu-minggu di Daily Prophet. Mereka dijuluki sebagai The Golden Trio yang berhasil mengalahkan Voldemort.

Hermione tak kalah terkenalnya dari Harry. Ia merupakan Muggleborn pertama yang mendapatkan pengakuan besar di dunia sihir. Karena itu ia dijuliki sebagai The Brightest Witch of Her Age. Berkatnya, tidak ada lagi pertentangan antara Pureblood, Halfblood dan Muggleborn.

Sementara itu, Auror tengah memburu semua anggota Pelahap Maut dan memasukkan mereka ke penjara Azkaban.

Tidak ada yang menyangka bahwa Lucius dan Narcissa akan menyerahkan diri dengan sukarela dan membantu membuka identitas anggota Pelahap Maut.

Karena keikut sertaan keluarga Malfoy dalam penyelidikan, Lucius dikenakan keringanan penjara Azkaban selama 5 tahun, Narcissa menjadi tahanan rumah selama 2 tahun, dan Draco tidak terbukti bersalah.

Draco hanyalah anak dibawah umur yang terpaksa mengikuti kehendak orangtuanya. Terlebih Harry juga memberikan kesaksiannya ketika persidangan.

Semua murid di tahun ke-7 mendapat surat dari Hogwarts untuk menyelesaikan pendidikannya. Begitu juga Harry, Ron dan Hermione. Hogwarts telah di renovasi dan hampir terlihat sempurna, seperti pertama kali mereka datang ke kastil itu.

Seperti biasa, murid di kumpulkan di Great Hall dan Professor McGonagall -kepala sekolah baru menggantikan Dumbledore dan Snape yang telah tiada- berdiri diatas podium untuk menyampaikan sambutan.

"Senang bisa berkumpul lagi bersama kalian di tempat ini. Meski sudah banyak hal yang terjadi, kita sudah banyak merasakan kehilangan. Tapi kita harus terus berjalan ke depan." Ucap Professor McGonagall.

Hermione melirik kearah meja asrama Slytherin. Ternyata Draco juga kembali untuk menyelesaikan tahun ke-7 nya. Lelaki pirang dengan jubah Slytherin itu terlihat seperti terakhir kali Hermione melihatnya.

Pendiam, tidak banyak bicara dan seperti banyak tekanan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pendiam, tidak banyak bicara dan seperti banyak tekanan. Ia pasti sedih dengan hukuman yang dijatuhkan pada kedua orangtuanya.

"Sekarang, aku akan menyebutkan siapa yang menjadi Headboy dan Headgirl tahun ini." Semua murid bertepuk tangan heboh.

Headboy dan Headgirl adalah murid tahun ke-7 yang terpilih dengan nilai sempurna di setiap mata pelajaran. Mereka memiliki tugas bersama membantu sekolah untuk memimpin prefek di setiap asrama.

"Headgirl kali ini berasal dari asrama Gryffindor." Murid Gryffindor kembali ribut dan serentak menoleh kepada Hermione. Mereka yakin gadis itu akan menjadi Headgirl.

"Oh ayolah, aku yakin sepenuhnya. Siapa yang bisa mengalahkan miss-know-it-all di seluruh mata pelajaran?" Ucap Ron yang mendapat death glare dari Hermione.

"Ms. Hermione Granger!"
Ron dan Ginny segera memeluk Hermione. Murid lain bertepuk tangan dihadapannya.

Gadis itu tersenyum bangga kemudian bangkit dari tempat duduknya untuk berjalan ke depan, berdiri di sisi kanan Professor McGonagall.

"Dan Headboy kali ini adalah..."
Semua orang menunggu dengan harap cemas. Kemungkinan besar itu adalah Harry. Apakah ada orang lain yang lebih pantas?

"Mr. Draco Malfoy dari asrama Slytherin."

WHAT?!

Keterkejutan itu memenuhi seisi Great Hall, begitu juga Hermione. Semua orang berbisik tidak percaya.

"Bagaimana bisa mantan Pelahap Maut itu jadi Headboy?"

"Ini tidak mungkin. Keluarganya bukan siapa-siapa lagi."

"Demi Merlin! Malfoy? Hermione akan terperangkap bersama ferret busuk itu selama setahun ke depan."

Meski berbisik, tapi Draco dapat mendengarnya dengan jelas. Ia sudah yakin hal ini yang akan terjadi. Jika bukan karena permintaan Narcissa, Draco tidak akan berani menginjakkan kakinya lagi di Hogwarts. Semua orang memusuhinya, bahkan teman-teman di Slytherinnya dahulu. Tidak ada yang berani mendekatinya seolah dia adalah makhluk hina yang tidak pantas berada disana.

"Silencio!" Teriak Professor McGonagall yang membuat keadaan Great Hall kembali sepi.

Draco kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan malas ke depan. Ia terlihat tidak senang dengan jabatannya kali ini. Padahal Malfoy adalah anak yang ambisius terhadap jabatannya di sekolah.

Hagrid berjalan mendekati kedua murid yang baru saja diangkat menjadi Ketua Murid tersebut. Lelaki tinggi berbadan besar itu harus menunduk untuk memakaikan pin lambang Ketua Murid di jubah masing-masing.

"Thanks Hagrid!" Kata Hermione dengan ceria dan lelaki itu mengangguk padanya.

"Kalian akan bekerja sama selama setahun ke depan. Kuharap kalian bisa membantu Hogwarts dan murid-murid disini. Oh ya, kalian pasti sudah mengetahui dimana letak asrama ketua murid bukan?"

"Ya, Professor." Jawab keduanya.

"Oh ya, kata kunci asrama kalian adalah amo de vivo." Kata Hagrid mengingatkan.

"Very well. Let the feast begin!" Seru Professor McGonagall lalu memunculkan berbagai jenis makanan diatas meja.

Hermione kembali ke tempat duduknya dan di hadiahi tatapan prihatin. "Kau tidak apa-apa kan?" Tanya Ron dan Harry.

Gadis yang dulunya berambut ikal lebat itu tersenyum canggung. "Oh yah tentu saja tidak apa-apa." Jawabnya sembari melirik kearah Draco di ujung sana, tidak menyentuh makanannya sama sekali.

Benarkah tidak apa-apa? Tapi perasaannya mengatakan sesuatu akan terjadi padanya. Semoga itu bukan suatu yang buruk.

.
.
.
TBC

The End of the NightmareWhere stories live. Discover now