Bab 4

1K 56 1
                                    

“ apa kamu gak bisa pulang sebentar aja. Bukannya kamu ada libur ?” Tanya Clara. “iya sayang aku tau. Tapi aku gak bisa pulang sekarang” sahut Davi dari ujung telpon. “ tapi ini pertunangan kita. Buat apa waktu itu kamu setuju pertunangan kita dilaksanakan tanggal itu ? mestinya kamu ngomong dari awal, kalo kamu memang gak mau tunangan sama aku,biar aku gak berharap kayak gini”ucap Clara sambil menahan tangis. “ Bukan gitu Ra, aku masih ada urusan sedikit. Aku akan pulang secepatnya,aku janji. Maafin aku Ra” ucap Davi menenangkan.

“Ra,aku akan pulang besok pagi, kamu tunggu aku ya sayang. Aku akan nepatin janji aku. Aku sayang kamu Ra” pesan singkat dari Davi.  Clara begitu senang, dia siap menyambut Davi pulang. Hari yang ditunggu tiba. Rencananya sore ini Davi akan sampai di Indonesia. Tapi sudah tengah malam Davi belum juga menelponnya. Dia menunggu telpon dari Davi namun tidak ada satupun yang masuk. Sudah daritadi dia menelpon ke Hp Davi,namun telponnya gak aktif.

Besok pagi sebuah Koran harian datang. Clara mengambil Koran itu dan membacanya. Dia membuka halaman demi halaman,hingga terhenti di satu halaman. “ SEBUAH PESAWAT TUJUAN PERANCIS - INDONESIA JATUH DI KAWASAN SELATAN SAMUDRA HINDIA. PESAWAT KEHILANGAN KONTAK DENGAN PIHAK BANDARA. SAMPAI SAAT INI BANGKAI PESAWAT MASIH DALAM PENCARIAN. DIPASTIKAN SEMUA PENUMPANG DAN AWAK PESAWAT TEWAS. JUMLAH PENUMPANG INDONESIA MENCAPAI 50 ORANG DAN PENUMPANG ASING SEBANYAK 32 ORANG “. Tertulis daftar nama penumpang di bawahnya. Sebuah nama yang tak asing bagi Clara tertulis di sana. DAVI ANDRA PRATAMA. Seketika tangisnya pecah. Clara berubah histeris dan jatuh pingsan.

***

Clara terbangun, di kepalanya telah berputar segala kejadian yang dilaluinya bersama Davi. Dari pertemuannya bersama Davi saat Davi hendak berangkat ke Perancis. Hingga pertengkarannya bersama Davi di telpon 3 hari sebelum kecelakaan yang menimpa Davi. Clara terlihat pucat, dia merasa begitu berat untuk bangun. Belum hilang ingatannya tentang Davi. Muncul saat-saat dimana ia berjalan-jalan dengan Bintang,sosok yang selama ini dikenalnya sebagai Davi.

Clara bangun dari tempat tidurnya. Dia pergi ke kamar mandi. Clara telah siap dengan dress putih di hiasi garis pink muda. Rambutnya yang panjang di gerai dengan rapi. Dia berjalan keluar kamar, “mamah”ucapnya pada tante Via. Tante Via terkaget mendengar suara itu. Dia menoleh dan melihat kea rah Clara. Anaknya kini telah terlihat seperti gadis normal. Dia Nampak heran, karena selama ini Clara tidak pernah lagi memanggilnya mamah. “ Clara…..” ucap tante Via lirih. “Mah,Clara udah sadar. Clara udah ingat semuanya. Tentang Davi, dia…dia meninggal karena kecelakaan itu” ucap Clara. “clara……… kamu…….”ucap Tante Via heran,namun Nampak senang melihat anaknya sudah sembuh. “iya mah. Ini Clara yang dulu. Clara yang sudah normal” ucapnya tersenyum.

Clara duduk di kursi panjang di bawah pohon. Dia Nampak mengingat tentang Davi, namun kini yang diingatnya malah Davi yang beberapa minggu ini bersamanya,ya Davi yang dimaksud adalah Bintang. “laki-laki itu………..”ucap Clara.

Sementara itu Bintang tengah bersiap untuk menemui Clara. Dia merasa bersalah telah membuat Clara histeris. Dia membuka pintu,dan melihat Clara sudah duduk di bawah pohon. “clara”panggilnya. Clara menoleh kea rah suara. “Davi”jawavbya. Bintang menghampiri Clara. Dalam benaknya ia berpikir Clara telah melupakan kejadian semalam. “ kamu gak papa kan. Kamu baik-baik aja kan ?” Tanya Bintang cemas. “iya, seperti yang kamu lihat”. Bintang duduk di samping Clara. “syukurlah, aku minta maaf atas kejadian kemarin,aku udah bikin kamu sedih” ucap Bintang. “aku udah maafin kamu”ucapnya singkat.

Suasana menjadi hening. “Bisakah kita berkenalan sebagai diri kita masing-masing ?’tanya Clara memecah keheningan. “maksud kamu ?” Tanya Bintang heran. “ aku udah sadar. Aku tau kamu bukanlah Davi,kamu hanya punya wajah yang mirip dengan Davi.tapi kamu bukan Davi,yak an ?”ucap Clara pelan. “kamu,kamu udah tau siapa aku. Kamu udah sembuh ?” Tanya Bintang. Clara lalu menceritakan apa yang ia mimpikan semalam. “ bisakah kita berkenalan dari awal ? aku selama ini hanya menganggap kamu sebagai Davi. Aku gak pernah kenal kamu yang sebenarnya” ucap Clara kemudian.

Bintang memikirkan sesuatu,lalu tersenyum. “hai,aku Bintang,kamu ?”ucapnya sambil menyodorkan tangan. “ aku Clara,senang berkenalan denganmu?”sahut Clara menerima jabatan tangan dari Bintang. Mereka mulai berkenalan satu sama lain. Clara seolah ingin melupakan Davi,dan menerima Bintang sebagai kehidupan barunya.

Aku PenggantinyaWhere stories live. Discover now