Bab 2

1.2K 58 0
                                    

“selamat pagi sayang”ucap seorang pria dari belakang. “Davi, kamu kok lama banget. Aku udah lama nunggu kamu. Sampai minumanku udah 2 gelas gini”ucap seorang gadis. “maaf Ra, jalanan tadi macet. Maaf ya sayang”jawab Davi. “iya,iya. Aku ngerti kok. Yang penting kan kamu udah ada di sini”ucap Clara tersenyum. Mereka kemudian pergi dari tempat itu dengan menggunakan mobil mewah. “Ra, aku mau ngomong sesuatu sama kamu” ucap Davi membuka pembicaraan. “apa ? ngomong aja. Biasanya juga kan kamu langsung ngomong”sahut Clara. Mereka telah sampai di sebuah rumah. Mereka lalu turun dari mobil dan mengambil posisi duduk di sebuah kursi di bawah pohon. “ Ra, minggu depan aku akan pergi ke Perancis. Aku sudah mendapat panggilan untuk melanjutkan study ku. Aku pikir panggilannya tidak akan secepat ini. Aku malah beharap setelah kita menikah nanti” ucap Davi. “perancis ?? minggu depan ? kenapa secepat itu. Aku….” Ucap Clara terhenti. “maaf Ra, bukan maksud aku mau ninggalin kamu. Aku kan di sana Cuma 2 tahun Ra. Aku pasti balik lagi kok. Aku janji Ra” ucap Davi berusaha meyakinkan. “tapi Dav,2 tahun itu lama. Aku tau kamu pasti bakal balik lagi. Tapi, aku belum siap kamu tinggalin Dav”ucap Clara sambil menahan tangisnya yang hampir pecah. “ Ra, kamu percaya aku kan. Aku janji bakal selalu nelpon atau ngirim e-mail ke kamu. Kamu percaya sama aku. Aku bakal selalu nemenin kamu,aku bakal selalu ada di hati kamu Ra”, “tapi Dav………”ucap Clara menangis. Davi lalu memeluknya dengan hangat. “aku gak akan ninggalin kamu kok Ra. Aku Cuma sebentar”ucapnya pelan.

***

Bintang masih bingung dan makin penasaran dengan gadis itu. Kenapa dia manggil Bintang dengan Davi. Siapa Davi ? apa wajah Bintang mirip seseorang ? Bintang terus memutar otaknya. “ Woy, ngelamun aja lo. Ngelamun kok pagi-pagi. Kemaren ayam tetangga gue mati pas ngelamun. Hahhaha” ucap Dimas mengagetkan Bintang. “apa sih, gak lucu tau”sahut Bintang. “yey,kok sewot sih. Lagi dapet ya lo,sensi banget.hahhaa”ucap Dimas. “ apaan sih,sembarangan aja lo ngomongnya,udah ah. Gue mau pulang. Mending gue tidur aja di rumah” sahut Bintang berdiri dari tempat duduknya. “yey,becanda kali Bin”ucap Dimas. “Bintang……”teriak Marsha. “kenapa Mar ?”, “gue nebeng lo boleh gak,gue lagi gak bawa mobil nih. Boleh ya ?”ucap Marsha. “gimana ya, kita kan beda arah. Gimana kalo lo sama Dimas aja,dia bawa mobil bokapnya tuh. Kalian kan searah?”ucap Bintang sambil menunjuk Dimas. “tapi Bin…”,”ya udah ya,dim antar Marsha pulang tuh”ucap Bintang sambil masuk ke mobilnya. “gimana Mar,jadi gue antar pulang”ucap Dimas pada Marsha. “gak ah,gue mau naik taxi aja”sahut Marsha sambil berjalan meninggalkan Dimas.

Sore itu Dimas beridiri di balkon rumahnya,tempat favoritnya untuk memotret. Dia mengambil kamera kesayangannya,lalu mengarahkannya ke rumah di depannya. Di sana ada Clara,gadis yang tempo hari membuat Bintang penasaran. Gadis itu tertidur di kursi Hitam panjang di bawah pohon. Bintang lalu mengambil foto gadis itu dengan kameranya. Sebuah foto yang sangat bagus. Seorang gadis cantik yang tertidur,wajahnya kelihatan polos dan lega tanpa memikirkan suatu beban. Cahaya mentari yang mulai tenggelam menambah indah foto itu. Bintang tersenyum sambil berkata “siapa sih lo, kenapa lo membuat gue ingin mengenal lo lebih jauh”.

Bintang sudah rapi,dia akan berangkat ke kampus. Dia melihat ban depan mobilnya kemps. “akh sial”ucapnya kesal. Dia lalu membuka mobilnya,hendak mencari dongkrak dan peralatan lain. Dia mencari dongkrak mobilnya,namun sialnya,dia baru ingat kalau dongkraknya tertinggal di Bandung. Dia lupa memasukkan dongkraknya ke mobil. Dia lalu melihat ke rumah tetangga depannya,di sana terparkir sebuah mobil. Pasti orang rumah itu punya dongkrak,pikirnya. Ia telah sampai di depan rumah Clara, dia melihat pintu depan rumah itu terbuka sedikit. “permisi…”ucapnya. Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari dalam. Bintang lalu memberanikan diri untuk masuk,”permisi….”tapi tak ada jawaban dari dalam. “aaaaaaaaa……………”suara teriakan itu lagi,ucapnya. Bintang mencoba mencari asal suara teriakan tadi. Dia melihat Clara sedang tersandar di dekat pintu. Pecahan gelas telah berhamburan di depannya,entah apa yang habis gadis itu lakukan. “astaga,apa yang lo lakuin”ucap Bintang menghampiri gadis itu. “Davi……..”ucap Clara sambil memeluk Bintang. “jangan pergi………. Jangan tinggalin aku”ucapnya sambil terisak. “Davi? Lo kenapa,gue bukan Davi”ucap Bintang. “Davi,, jangan pergi……”ucapnya lagi.

“ Clara…….. kamu kenapa sayang”ucap seorang wanita yang tiba-tiba datang. “ kamu lagi,apa yang kamu lakukan”ucapnya pada Bintang. “saya gak ngelakuin apa-apa tante, saat saya kesini dia udah kayak gini. Dia malah manggil saya Davi” sahut Bintang. Wanita itu lalu memapah Clara ke kamar.Bintang kemudian menunggu di ruang tamu.

 Wanita itu menghampiri Bintang. “ Clara sudah tertidur. Maafkan tante,tante pikir kamu akan mencelakai Clara”,”gak papa tante, ada apa sebenarnya dengan Clara”Tanya Bintang. “Clara…….dia….”ucap Tante Via,mamanya Clara sambil menahan tangis. “ dia mengalami depresi. Tunangannya meninggal dunia beberapa bulan yang lalu. Davi,ya Davilah tunangannya. Davi meninggal karena kecelakaan, saat dalam perjalanan pulang dari Perancis ke Indonesia. Rencananya Davi akan berlibur ke sini,dan akan melaksanakan acara pertunangannya dengan Clara. Namun naas, pesawat yang ia tumpangi jatuh,dan semua penumpangnya tewas. Clara sangat terpukul,dia merasa bersalah,dia merasa dialah yang mengakibatkan Davi meninggal. Clara seakan mendapat tekanan batin, tante sudah coba membawanya ke psikiater,namun belum berhasil. Kata dokter yang menanganinya,Clara akan sembuh apabila ia dapat melupakan rasa bersalahnya terhadap Davi”ucap Tante Via sambil menangis. “jadi karena itu dia jadi seperti init ante ? lalu kenapa dia terus memanggil saya Davi ?”ucap Bintang. “ Wajah kamu,mirip sekali dengan Davi. Kemarin saat pertama kali melihat kamu,tante mengira kamu adalah Davi. Dan tante rasa Clara juga mengira kamu Davi” jawab Tante Via. “jadi saya mirip dengan Davi ?”, tante via hanya mengangguk. “ Bintang,tante bisa minta bantuan kamu ?”,”bantuan apa tante ?”sahut Bintang.

“ tante rasa,kamu adalah orang yang baik. Kamu mau gak berpura-pura menjadi Davi untuk Clara. Tante yakin kamu bisa melakukannya. Karena Cuma ini yang bisa membuat Clara tersadar. Kamu harus meyakinkan Clara,kalau kematian Davi,bukan karna dia. Apa kamu mau ?” Tanya tante Via dengan tulus. “ saya jadi Davit ante, tapi……”, “tante mohon Bintang”ucap Tante Via menahan tangis. “ baik tante,saya akan coba” sahut Bintang. “terimakasih Bintang”.

Aku PenggantinyaWhere stories live. Discover now