Pangutan itu terlepas saat Taeyong menjauhkan wajah. Matanya membulat; kepuasan terlihat jelas pada wajahnya ketika merasakan benda besar dan tumpul menggesek di bagian lubang analnya.

Oke, mereka belum melakukan pemanasan dan sebelumnya Jaehyun juga belum pernah memasukan penisnya ke dalam lubang anal Taeyong. Mungkin ini akan jadi yang pertama kalinya, seks pertama di tempat musuh eh?

"Uhmmmm m-masukan.. Hhhhh masukkan master!" lelaki mungil itu mulai merengek lagi; ia menggesekan lubang analnya pada kepala penis Jaehyun.

Seringai muncul di wajah tampan Jaehyun. "Tentu sayang.."

"AAAAAAAAAAAAHHHHH!!"

Dan teriakan menggelegar Taeyong pun mengisi seluruh gedung ketika Jaehyun langsung memasukkan penisnya dengan sekali hentakan; tanpa pemanasan. Tubuh Taeyong menggeliat; rasa panas menjalar di lubang analnya hingga ujung kakinya. Tubuhnya terasa seperti di belah dua!

"Ohhhh sayang.." Jaehyun menggeram; penisnya terasa begitu nikmat saat lubang sempit Taeyong menjepitnya dengan begitu kuat. Ia langsung menggerakan benda tumpul itu untuk keluar masuk pada lubang Taeyongㅡ tidak memperdulikan darah yang mengalir pada paha serta menetes pada lantai.

"Hnnnnnggghh ahhh s-sakit!" Taeyong menangis; ia mendekap tubuh Jaehyun dengan erat. Oh sungguh, Taeyong tidak tahu jika rasanya akan sesakit ini.

Mendengar derap langkah. Jaehyun mengambil hand gun cadangan dari balik celana nya lalu langsung melepaskan peluru itu pada dua orang yang mematung di hadapannya. Oh mungkin mereka baru melihat ada seseorang yang melakukan seks di keadaan genting seperti ini.

"Shhh ahhh, ini nikmat." dengab pasti Jaehyun mulai melangkahkan kaki untuk pergi dari tempat itu. Tangan dan kaki Taeyong melingkar erat pada tubuhnya, dan disetiap langkah. Jaehyun menggerakan penisnya yang bersarang pada lubang anal Taeyong.

Tubuh Taeyong bergetar; tersentak dan mendesah keras saat penis besar Jaehyun menyentuh satu titik di dalam lubangnya. Merubah rasa sakit yang baru saja ia rasakan menjadi rasa nikmat.

"Hhhhngh ahhh t-terus! Bergerak! Ahhh master! Jangan berhenti." mulutnya terus meracau; Taeyong menggerakan pinggulnya maju mundur. Mengabaikan rasa ngilu pada lubang analnya, "ahhh ahhh ouhh.."

Fokus Jaehyun kabur. Gerakan Taeyong membuat libidonya meningkat, bahkan Jaehyun tidak melihat ada seseorang yang memegang senjata di sampingnya. Ia terus berjalan dengan penis yang tertanam pada lubang Taeyong.

Dor

Rasa panas menjalar pada pipi Taeyong begitu ada benda yang menggores kulit wajahnya. Ia mendesis. "Ahhhh master!"

Melihat darah mengalir menuruni pipi Taeyong. Jaehyun dengan cepat mengarahkan senjatanya pada seseorang yang baru saja melepaskan peluru ke arah mereka berdua; membuat sosok itu langsung terhempas di lantai dengan luka menganga di dada.

Mereka memasuki lantai 3. Bayangkan, menaiki tangga dengan kenikmatan yang membuat kaki lemas. Untung saja Jaehyun kuat, jadi ia tidak menjatuhkan Taeyong di tangga tadi.

Langkah Jaehyun terhenti saat melihat begitu banyak musuh di lantai 3. Ia berlari untuk bersembunyi di belakang sofa; tubuhnya membungkuk, sedangkan Taeyong sudah berbaring di lantai.

"Ahhhh t-terus!"

Menggunakan kesempatan di dalam kesempitan. Jaehyun langsung menggerakan pinggulnya dengan gerakan brutal; menumbuk prostat Taeyong berkali-kali. Posisi kali ini sangat menguntungkan!

"Ahhhh shhh sayang.." Jaehyun mendesah; lubang Taeyong benar-benar terasa begitu nikmat! Membuat kepalanya berputar hebat.

"Mmmmhhh ahhhh Master... Ahhhh hhh terus.." tubuh Taeyong terhentak hentak seiring pergerakan Jaehyun. Mereka berdua membuat suara gaduh yang terdengar sangat jelas.

Semua orang di dalam ruangan itu terpaku. Mereka menatap ke satu titik dimana sofa itu berada; lebih tepatnya penasaran apa yang ada di balik sofa itu.

Penis Taeyong berkedut; ingin segera memuntahkan cairan. "Ahhhhh Master!!!" ia memekik; cairannya menyembur mengenai perut Jaehyun. Tubuh Taeyong melemas; lubang analnya mengetat.

Merasakan penyempitan pada lubang anal Taeyong. Jaehyun pun menyusul pelepasannya, ia menembakan cairan di dalam tubuh Taeyong.

"Hhhh hangat.." Taeyong bergumam; ia tertawa kecil melihat wajah serta tubuh Jaehyun yang di penuhi oleh keringat.

"Kau benar-benar akan menjadi alasan kematianku." bisik Jaehyun rendah; ia memberikan kecupan kecupan manis pada bibir Taeyong.

Brukkk

Sofa yang menjadi penghalang mereka terpental sejauh 1 meter saat ada dua orang yang melemparnya.

Sekitar 20 orang di ruangan itu terkejut saat melihat Taeyong dan Jaehyun dengan tubuh yang menyatu di balik sofa.

"Ups.." Taeyong menyeringai; ia mencium bibir Jaehyun di hadapan semua orang itu.

Sedangkan Jaehyun sudah tertawa bengis. "Go to sleep." ujarnya sebelum mengeluarkan beberapa pisau kecil dari balik celana serba guna nya dan melawan ke 20 orang itu seorang diri.

▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒

Seseorang yang memakai pakaian dokter sedang menatap monitor yang menampilkan adegan di dalam cctv.

"Tidak salah lagi ia membawa Taeyong dan mengubah Taeyong menjadi seperti dirinya." ujarnya pada seseorang yang juga menggunakan pakaian dokter dengan nada dingin.

Lelaki bermata rubah yang mendengar itu menelan ludah secara kasar. "Ia mengacaukan isi otak Taeyong dengan cara menyetrumnya? Itu gila! Taeyong bisa mati!" lelaki bernama Kwon Minhyun itu berteriak; menatap tak percaya pada Dokter Oh.

"Tidak." sanggah yang lebih tua, "psikopat pada umumnya sangat pintar. Mereka memiliki kemampuan berpikir jauh diatas rata-rata, sepertinya sejak awal Jaehyun memang sudah mengintai Taeyong. Lalu setelah itu ia memberikan setruman dengan joule yang pas untuk membuat syaraf di otak Taeyong menjadi kacau."

"Lalu," Minhyun menatap getir pada Dokter Oh. "Apa kita bisa membawanya kembali?"

Mendesah keras. Dokter Oh menggeleng. "Aku tidak yakin, jika Taeyong mengenal kita pun. Ia pasti akan tetap tunduk pada Jaehyunㅡpsikopat gila itu benar-benar memberi perubahan besar pada hidup Taeyong. Aku tidak tahu harus melakukan apa, yang jelas.." kata-katanya terhenti, seolah tidak sanggup untuk melanjutkan apa yang akan ia bicarakan.

Minhyun mengernyit. "Yang jelas apa?"

Mengulum bibir. Dokter Oh menatap Minhyun dengan datar. "Lee Taeyong sudah menjadi seorang monster sekarang." lanjutnya membuat Minhyun terkesiap.

Tbc

Ancur sial w bikin apaan:'D
Ak tidak memiliki semangat untuk mengetik°^°

↑↑ cek di work. Thanks❤

They Don't Know About Us《Jaeyong》✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ