Chapter 3

2.4K 442 50
                                    

The Knight Prince

Chapter 3.

"Siapa korbannya?" Draco bertanya pelan.

"Seorang anak kecil yang berjalan sendiri pulang dari sekolahnya." Hermione berseru muram.

Draco tidak mengatakan apa-apa dan mengepalkan tangannya.

"Silahkan duduk, Mr. Malfoy." Hermione berseru dan menunjuk kursi yang ada di hadapannya.

Draco duduk tanpa mengatakan apa-apa.

"Kau menjual patent perusahaanmu ke pemerintah Amerika?" Hermione bertanya dingin.

"Tidak, aku hanya mampir untuk menolak tawaran mereka secara langsung." Draco memberitahu, ia tahu mereka berdua sama-sama tidak dalam mood untuk bercanda atau untuk berputar-putar.

Hermione menghela nafasnya lega.

"Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang dengan alat mu itu?" Hermione bertanya.

"Aku tidak akan menjual Patent-nya kepada siapapun, tapi aku akan membiarkan kementrian sihir menggunakannnya." Draco akhirnya menjawab.

Hermione mengangguk. "Dan apa yang kau inginkan sebagai gantinya?" Hermione bertanya, tahu betul pria di hadapannya ini tidak akan memberikan apapun secara percuma.

"Aku tidak mau Goldstein menyentuhnya sama sekali." Draco berseru dan melipat kedua tangannya di depan dadanya.

"Apa?"

"Aku tidak ingin, Anthony Goldstein menyentuh alatku sama sekali." Draco menegaskan kembali.

"Tapi dia kepala Auror? Bagaimana mungkin ia bisa tidak menyentuh alat pelacak ini sama sekali."

"Bisa, tentu saja bisa." Draco tertawa. "Kau hanya perlu memecatnya dan ia tidak akan bisa menyentuh alat pelacaknya sama sekali."

"Malfoy!" Hermione berseru jengkel.

"Aku tidak tahu bagaimana kau bisa begitu buta, Granger?" Draco menegakkan tubuhnya. "Goldstein tidak bisa apa-apa, ia bodoh, jahat, dan licik. Aku bahkan yakin ia sekarang sedang merencanakan sesuatu yang buruk." Draco bicara sambil lalu.

Hermione menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Bawa Potter kembali, jadikan ia kepala Auror sementara sampai masalah kelompok tidak jelas ini selesai." Draco menawarkan.

Hermione menghela nafasnya. "Kau pikir aku tidak mau melakukannya?" Hermione bertanya.

"Bujuk saja dia. Kau paling tidak harus punya satu kaki tangan yang tidak akan menusukmu dari belakang." Draco berseru lagi.

"Apa maksudmu?" Hermione bertanya, nadanya tinggi.

"Minister Granger, kita sama-sama tahu kau sudah tidak punya satupun orang kepercayaan yang bisa di andalkan sekarang di dalam kementrian, kau pikir berapa lama sampai salah satu atau bahkan semua dari mereka menusukmu dari belakang, dari depan, atau dari manapun yang mereka suka."

"Maksudmu aku dikelilingi oleh orang-orang jahat?"

"Indeed."

"Kau tahu apa tentang orang-orang yang ada di sekitarku?" Hermione memukul meja, tidak terima atas tuduhan Draco.

"Well... yang pasti aku tahu lebih banyak darimu."

Hermione menarik nafasnya panjang, kemudian menghelanya, kemudian menariknya lagi dan mengulanginya beberapa kali. Setelah cukup tenang ia kembali membuka mulutnya.

The Knight PrinceWhere stories live. Discover now