Chapter 1

3.4K 503 21
                                    

The Knight Prince

Chapter 1.

Hermione menyesap kopinya dan menutup matanya, berharap rasa sakit kepalanya akan hilang, tapi tidak. Ia hanya punya waktu lima menit sebelum rapatnya dengan CEO Malfoy Tech dan itu artinya ia hanya punya waktu 5 menit untuk mempersiapkan dirinya sebelum bertemu dengan Draco Malfoy.

Hermione menghabiskan kopinya, kemudian masuk ke kamar mandi pribadi yang ada di ruangannya, ia mencuci mukanya dan menggunakan riasan tipis agar pria itu tidak memberikan komentar buruk tentang penampilannya nanti, ia juga merapikan ikatan rambutnya dan membiarkan beberapa helai rambut keluar dari ikatan kecil di belakang kepalanya.

Ia memastikan tidak ada yang salah dengan pakaian yang dikenakannya hari itu kemudian memakai sepatu tumit tingginya, ia mungkin lelah dan pusing, tapi ia tidak akan membiarkan Draco Malfoy menjadikannya bahan lelucon.

Hermione mengambil buku catatan pribadinya, pena kesukaannya, kemudian keluar dan bersama dengan asistennya menuju ke ruang rapat.

.

Draco sedang asik mendengarkan apa yang dikatakan asisten barunya tentang liburan terakhirnya ke Amerika dan meskipun ia tahu apa yang dikatakan asistennya itu adalah kebohongan Draco tidak mengatakan apa-apa.

Semua orang selalu menanyakan hal yang sama, kenapa ia selalu mempekerjakan asisten yang bodoh? Asisten yang cantik tapi sel di dalam otaknya bisa dihitung dengan jari. Jawabannya sederhana, itu hiburannya. Tentu saja selain satu asisten bodoh yang ia pekerjakan untuk sekedar hiburan, ia punya satu asisten pribadi laki-laki yang sudah bekerja dengannya lebih dari lima tahun dan ia bayar beberapa kali lipat dari asisten bodohnya itu, karena memang dia lah yang benar-benar bekerja.

"Aku harap kita bisa berlibur berdua." Pamela atau Pam, begitu ia ingin dipanggil berseru.

Draco tidak mengatakan apa-apa tapi hanya mengedipkan sebelah matanya. Tidak lama pintu ruang rapat kementrian sihir di buka dan Hermione Granger bersama asistennya, masuk.

"Maaf sudah menunggu lama, Mr. Malfoy." Hermione berseru, ia kemudian duduk tepat di hadapan Draco dan kedua asistennya.

Mark, asisten sungguhan Draco langsung membuka buku catatannya dan meletakkan alat perekam suara di tengah meja, siap mencatat hasil rapat kali ini.

"Tidak masalah Minister Granger, suatu kehormatan anda bisa menyempatkan waktu untuk bertemu denganku." Draco berseru sarkas.

Hermione tahu itu, ia hanya mengangguk, berpura-pura tidak menyadari hal itu.

"Langsung saja Mr. Malfoy, aku dengar perusahaan anda menemukan sesuatu yang begitu menarik sampai-sampai pemerintah sihir amerika begitu tertarik dan meminta anda menjualnya kepada mereka." Hermione langsung bicara.

"Kabar begitu cepat menyebar." Draco berseru dan menyeringai.

"Benar?" Hermione bertanya lagi, tidak ingin berputar-putar.

"Benar." Draco menjawab penuh percaya diri.

"Dan apa benda itu, Mr. Malfoy?" Hermione tanpa sadar mencodongkan tubuhnya, ingin mendengar apa yang sebenarnya dimiliki Malfoy Tech sekarang.

Beberapa hari yang lalu, Hermione mendapat berita kalau Pemerintah Sihir Amerika sedang mengincar hak paten dari sesuatu yang baru saja diciptakan Malfoy Tech, salah satu anak perusahaan Malfoy Inc. Apa sesungguhnya penemuan ini, tidak ada yang benar-benar tahu.

Tapi belakangan ini memang hubungan bilateral Inggris dan Amerika tidak begitu baik, Hermione tentu tidak ingin kecolongan, apalagi jika sesuatu ini memiliki kemungkinan menjadi sesuatu yang berbahaya.

"Kau selalu ingin tahu." Draco menjawab dan melipat kedua tangannya kemudian bersandar dengan santai di kursi yang didudukinya.

Hermione menutup matanya, menahan rasa jengkelnya. Ia berhitung dalam hati sampai lima kemudian menghela nafasnya dan kembali membuka matanya. "Jika benda yang baru ditemukan oleh perusahaan anda memiliki potensi menjadi ancaman bagi keberlangsungan dunia sihir Inggris Raya, maka aku perlu tahu apa yang baru saja perusahaan anda ciptakan." Hermione berseru tenang.

"Well.." Draco memulai. "Sesuatu ini mungkin bisa menjadi solusi dari permasalahanmu."

Hermione menatap mata silver di hadapannya. Ia tahu betul apa maksud Draco dengan 'masalahnya'.

Masalahnya adalah seseorang, yang merasa dirinya hebat, dan dianggap semua orang baik masyarakat sihir ataupun Muggle sebagai superhero. THE KNIGHT PRINCE.

Hermione benar-benar membencinya, memangnya siapa dia sampai ia bisa melakukan apapun yang diinginkannya tanpa perlu pusing-pusing memikirkan efek apa yang akan ditimbulkan olehnya. Beberapa bulan belakangan ini segerombolan orang tidak dikenal yang bisa dipastikan adalah gerombolan penyihir, melakukan penyerangan secara acak kepada para Muggle dan hal itu meresahkan semua pihak.

Tapi setelah penyerangan ke lima, tiba-tiba setiap kali ada laporan kalau terjadi penyerangan, setiap otoritas sihir ataupun Muggle tiba di lokasi kejadian, yang tersisa hanyalah anggota gerombolan itu yang lemas atau tidak sadarkan diri dan korban Muggle yang berkata kalau seorang Ksatria seperti Pangeran yang menolong mereka.

THE KNIGHT PRINCE.

Baik pihak Muggle ataupun sihir sudah berusaha mencari keberadaan atau jejak dari pahlawan kesiangan ini, tapi nihil. Setiap kali selesai beraksi, tidak lama tongkat pelaku kriminal yang mereka temukan di lokasi kejadian akan dikirim lewat pos ke bagian auror.

Hermione jengkel.

Kalau memang Knight Prince ini bisa membantu kementrian, kenapa ia harus menggunakan cara seperti ini? Membuat masyarakat meragukan kapasitas kementrian sihir dan tentu saja Hermione Granger sebagai mentri sihir mereka.

"Dan apa itu, Mr. Malfoy?" Hermione bertanya.

"Kau tahu kan kalau kami sedang melakukan riset besar-besaran untuk membuat berbagai macam penemuan Muggle berfungsi lebih dengan sihir." Draco memulai.

Hermione mengangguk pelan. Ia tahu itu, karena setiap Malfoy Tech akan membuat perjanjian kerja dengan perusahaan elektronik Muggle, Draco akan bertemu dengannya untuk meminta izin kerja sama secara formal dan tentu saja selalu Hermione izinkan, berapa kalipun Draco membuatnya jengkel, berapa kalipun Draco membuat tekanan darahnya naik, Hermione tidak bisa tidak mengakui kalau proposal Draco sangat luar biasa.

Visi pria itu sangat jauh ke depan dan ia tidak malu mengakui kalau memang para Muggle sudah jauh lebih maju dalam beberapa hal, sehingga ia merasa perlu mempelajari banyak hal dari mereka dan kalau ia bisa memadukan kelebihan yang dimiliki kedua dunia, Hermione yakin Draco Malfoy bisa mencetak sejarah.

"Sesuatu yang kau maksud itu, sebenarnya sangat sederhana." Draco memulai, ia melihat ke sekitarnya, hanya ada mereka berlima di sini. Draco dengan kedua asistennya dan Hermione dengan satu asistennya.

"Miss Grey." Draco berseru kepada Tina Grey, asisten Hermione.

"Iya?" Tina yang dari tadi serius mencatat pembicaraan kedua orang di ruangan itu mendongak dari buku catatannya.

"Bisa kau ajak Mark dan Pamela ke kafetaria kementrian?"

.

Hermione melihat ke arah Draco dengan tatapan yang seolah-olah berkata ia sedang menunggu.

"Aku mengkombinasikan alat pelacak Muggle..." Draco menggantung kalimatnya. "Dengan sihir."

Hermione memutar matanya. "Dan apa yang bisa dilakukan dengan alat pelacakmu ini?" Hermione bertanya.

"Alat pelacak ini bisa melacak kekuatan sihir di sebuah area, tidak sampai satu detik semenjak sihir dikeluarkan." Draco berseru.

"Jadi?"

"Jadi kau tidak perlu menunggu The Knight Prince datang untuk menyelamatkan para muggle yang tidak berdaya itu."

... to be continued

The Knight PrinceWhere stories live. Discover now