CHAPTER 3//2 : Date

59 2 0
                                    

Malam semakin larut, hingga tiba-tiba Demmy tak sadarkan diri. Dan jatuh kedalam pelukan Nick, "Tonight, you're mine, Baby!" Bisik Nick di telinga Demmy lengkap dengan evil smilenya.

***

Demmy merasa pusing, dia terbangun dari tidurnya. Tunggu dulu, tidur?? "Bu.. bukankah aku tadi masih di club bersama... Nick!!!" Pekiknya tertahan.

Dengan panik segera dia mengintip kebalik selimut. Oh, syukurlah dia masih berpakaian lengkap. Demmy melirik jam tangannya, oh sudah jam 12 malam. Hah sudah jam 12?

Tapi, ada sesuatu lain yang mengganjal, dia sedang dimana sekarang? "Kau di apartement ku" dan suara itu berhasil membuat Demmy bernapas lega, Oh di apartement. Eh, Tapi, tunggu... tunggu i.. itu si.. siapa?

Suara derap kaki yang mendekat berhasil membuat Demmy menoleh dengan cepat. "Nick.." Ucap Demmy mendapati Nick yang sekarang sedang berdiri di ambang pintu.

Nick mendekat dan duduk ditepi ranjang. "Kenapa aku bisa disini, bukankah-".

"Ya, tadi kita di club dan tiba-tiba kau pingsan begitu saja." Tangan Nick mulai menggenggam tangan Demmy.

"Tapi bagaimana bisa?" Demmy masih butuh penjelasan kenapa dia bisa pingsan hingga bagaimana dia bisa tidur di apartemen Nick.

"Bagian mananya yang tidak bisa. Semua bisa saja terjadi, bukan?" Kali ini tangan Nick bergerak ke wajah Demmy.

Demmy heran dengan tingkah Nick, "Nick..". Demmy ingin mengatakan sesuatu tapi jari telunjuk Nick membungkam bibirnya.

"Sstt.." Nick memotong jarak mereka hingga bibirnya menyentuh bibir Demmy.

•-•-•-•-•

Teng... teng... teng...

Jam dinding di apartemen Demmy&Steve berdenting, pertanda sudah jam 12 tengah malam PAS.

Steve masih berusaha menghubungi Demmy, tapi jawaban yang didapatnya hanyalah sambungan dari Call Operator; nomor yang Anda hubungi sedang tidak aktif... Steve membanting iPhonenya ke sofa begitu saja, dia kesal sudah 1 jam lebih dia mencoba menghubungi Demmy. Bukan. Dia kesal bukan karena Demmy yang berjanji tak akan pulang lama, tapi Steve khawatir akan keadaan Demmy sekarang.

Sekedar mengingatkan saja berkencan bersama Nick Burke bukanlah sesuatu yang menyenangkan -bagi Steve- tetapi lebih kepada membahayakan, mengingat Nick mempunyai status Berengsek disini.

Steve tak bisa hanya berdiam terus disini, Ia harus pergi mencari Demmy. Ya harus!!

•-•-•-•-•

"Nick- ugh!" Demmy berusaha mendorong Nick yang terus mencium dan memeluknya. Dia tak suka dan merasa ada sesuatu yang tidak aman.

"C'mon, baby. Bukankah kau sudah pernah melakukan 'ini'?" Nick menggoda Demmy.

"I'm still virgin, bastard!!" Demmy mendorong Nick menjauh.

"Apa kau bilang? Bastard?"

"Aw! Sakit, Nick" Demmy meringis kesakitan saat Nick mencekal lengannya dan mendorongnya ke pintu dengan keras.

"What the hell!"

BUGK!!

"Aaargh!!" Nick meringis kesakitan saat Demmy menendang daerah sensitifnya, membuatnya jatuh tersungkur kelantai.

Lari, Demmy! Lari, batin Demmy. Dia harus pergi sekarang atau tidak sama sekali.

"Kalau kau pergi, kita berakhir. Kau tahu?" Ucapan Nick membuat Demmy membeku di tempat. Dia menyukai Nick, tapi di lain sisi Demmy tidak ingin masa depannya suram. Dengan langkah berat, Demmy meninggalkan apartemen Nick. Setidaknya, ini yang terbaik untuk saat ini, bukan?

•-•-•-•-•

"Kau sudah pulang?" Tanya Steve ketika melihat Demmy masuk apartemennya dengan tiba-tiba. "Padahal aku baru saja akan mencari mu?" Benar. Steve baru saja memakai jaket dan mengambil kunci motornya untuk mencari Demmy dan sekarang gadis itu berdiri dihadapan nya dengan tampang... err.. entahlah penampilannya kacau dengan muka yang tampak sembab dan mata berkaca-kaca?

"Hei.. Kau baik-baik saja?"

"A- aku tidak apa-apa. Aku ngantuk, sebaiknya aku pergi tidur dulu" Demmy berjalan ke kamarnya dengan kepala tertunduk dalam.

Aneh, batin Steve. Dia penasaran apa yang membuat gadis itu bersedih dan ingin meminta penjelasan darinya, tapi ini sudah malam. Mungkin Demmy sudah tidur. Dia bisa meminta penjelasan pada Demmy besok, bukan? Dan besok bukan hari kiamat, setidaknya itu yang diramalkan suku maya. Kok jadi ngelantur kesini sih??

Steve mengakhiri pemikiran bodohnya itu, lalu segera pergi ke kamarnya dan tidur.

-TBC-

Hohoo.. Thor nongol lagi, ><' tentunya setelah hibernasi dalam waktu yang paaanjang bgt. *jgn ngambek ok-hay?!#belagubangetnihkunyuk

Hihiii.. Tolong taburan bintangnya, ya!#VoMent

10 votes bakal aku post, deh! Muaach!
v(^.<)>
XOXO

Berandal CoupleWhere stories live. Discover now