CHAPTER 3//1 : Date

132 6 0
                                    

Sorry, saya hanya bisa updatenya secuil banget soalny lagi musimnya UTS-an, nih. Jadi sengaja aku bagi jadi dua part, deh. Ok, gak usah banyak omong lagi.

HapRed!!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"I gotta feeling..
That tonight's gonna be good night
I feel..
Tonight's the night night
Let's live it up.."

- I Gotta Feeling-Black Eyed Peas -

"Ok. Alright"

"..."

"Iya. Aku tahu, Nick. Rock Stone Club, jam 8 kan?"

"..."

"Hmm.. Aku janji tak akan terlambat. Iya, Bye!" Demmy menutup Smartphone Motorola Droid Maxx (Verizon)-nya.

"Who is?" tanya Steve. Sedangkan tangannya bergerak lincah memotong bombai.

"Huh? Oh, itu Nick. Dia mengajak ku kencan di Rock Stone Club nanti malam" senyuman Demmy masih terulas di bibir mungilnya.

"Huft... Jam berapa?" Steve menghela napas, 'Nick Burke lagi, Nick Burke lagi..'

"Jam 8" Dia mulai menggoreng Onion Ring-nya.

"Dimana?"

"Rock Stone Club"

"Kau menerimanya?"

"Yups..."

"Kau yakin ingin pergi?"

"Ck.. Kau ini banyak tanya, ya?" Demmy menghentikan kegiatan menggorengnya.

"Kau tahu kan dia-" Demmy memotong pembicaraan Steve.

"Hellow, Steve?! Ok.. Ok.. Aku tahu dia berandalan, dia player, dan serampangan. But I'm not a little child now. Aku tahu apa yang aku perbuat sekarang. Kau sama cerewetnya seperti nenek tiri!!"

"Huft... Terserah kau sajalah. Tapi jangan sampai aku melihat mu pulang-pulang menangis di tengah jalan" Steve mulai kesal dengan sikap sepele Demmy.

❤️❤️❤️

Demmy sibuk memilih pakaian yang cocok untuk First date-nya nanti. Yah... Nick adalah kekasih barunya setelah putusnya dia dengan James Dobt yang ternyata seorang gay, bodohnya lagi Demmy baru tahu setelah mereka 6 bulan berpacaran. Yah... bagi Demmy itu termasuk waktu yang cukup lama dia berhubungan dengan seorang lelaki.

"Steve!! Steve!! Apa ini cocok untukku?" Demmy keluar kamar mencari Steve.

"Steve!! Cocok tidak?" Dia menghampiri Steve yang ternyata sedang menonton di ruang tengah.

"Huh?" pura-pura tidak mendengar.

"Steve!! Cocok tidak?" Demmy menaikkan suaranya 1 oktaf.

"Kau bilang apa??"

"Cocok tidak?????", aw.. telinga thor sakit karena Demmy menaikkan suaranya 10 oktaf lagi.

"Oh... Itu? Iya.. Iya aku dengar. Hmm..." Steve pura-pura mengamati mini dress hitam dengan kilauan-kilauan menyilaukan mata di sekelilingnya.

"Tidak"

"Huh? Tidak?"

"Bagaimana dengan ini?" terusan krem berbahan sutra.

"No"

"Ini?" baby doll biru langit dengan pita putih dibagikan pinggang dan bahunya.

"No"

"Ini?" gaun merah panjang dengan belahan di bagian paha.

"Kau mau jual diri apa?"

"Terus apa lagi?"

"Casual saja"

"Oh... tunggu sebentar"

Demmy kembali dengan tumpukan Celana dan Baju casual di kedua tangannya -kurasa dia memindahkan seluruh isi lemarinya-.

"Pas tidak?" Demmy menunjukkan baju tanpa lengan dengan jeans pendek.

"No"

"Ini?" Kaos lengan panjang dengan celana jeans ketat kotak-kotak"

"Kuno"

"Ini?" hoodie dengan legging hitam.

"Strange"

"Oh... Baiklah. Ini setelan ku yang terakhir" Demmy memampangkan setelan bajunya yang terakhir; hoodie hitam pendek dengan dalaman putih tanpa lengan dan jeans belel robek biru donker yang... tanggung??

"Perfect".

❤️❤️❤️

Dentuman musik memekakkan telinga terdengar di club. Seluruh orang berjoget seiring dengan dentuman musik. Demmy tampak mulai memasuki club. Dia berdiri di pintu masuk, berusaha mencari Nick, kaki pendeknya berjinjit, kepalanya pun bergerak kesana kemari.

"Demmy!!!", Demmy menoleh kearah suara itu dan berlari mendapati Nick telah duduk di salah satu bangku di bar, sebuah senyuman terukir di bibir tipisnya. "You're beautiful".

"Thank's. Sudah lama menunggu?" Demmy ikut duduk di samping Nick.

"Ehm, ya, lumayan. Mau minum?!" Nick bergumam, sehingga menyulitkan Demmy untuk mendengar.

"Oh, ya. Boleh" Keremangan Night Club membuat suasana terasa semakin liar.

"Ini minuman mu, Miss" kata bartender sembari meletakkan secangkir minuman -yang entah apa- dihadapan Demmy.

"Oh.." Demmy langsung meminumnya, oh benar dia sangat haus karena harus berlari dari jalan besar hingga sampai club takut-takut Nick akan terlalu lama menunggu.

"Kau mau menari" ajak Nick. Mungkin kata 'menari lebih cocok daripada kata 'berdansa' karena kau tahu sendiri kan mereka sedang dimana?

"What? I can't hear you", Pendengaran Demmy yang sudah rusak atau memang suara musik ini yang memekakkan telinga?

"I said come on, let's dance!!", teriak Nick bertambah 10 oktaf.

"Ok. Let's!!". Demmy dan Nick turun ke dance floor dan mulai menari.

Malam semakin larut, hingga tiba-tiba Demmy tak sadarkan diri. Dan jatuh kedalam pelukan Nick, "Tonight, you're mine, Baby!"..

-T.B.C-

Waaaaaahhh.. Udah lamaaa.. banget gak update nya. Berapa Minggu, y?! Tau ah, pokoknya udah L.A.M.A banget!!!

Okay, back To the topic, kayaknya si Demmy mau diapain, Yah ama si Nick??!

See y in next Chap!!

Berandal CoupleDonde viven las historias. Descúbrelo ahora